Jalanan masih terlihat sepi saat Adnan dan Fatimah menuju Rumah Sakit hingga akhirnya sampai pada tujuan saat hari mulai gelap
"Assalaamu'alaikum" ucap Fatimah dan Adnan saat memasuki kamar VIP Anggrek 10
"Wa'alaikumussalaam" ucap dua orang di dalamnya. Harry dan Zahra
Zahra yang melihat siapa yang datang merubh raut wajahnya menjadi datar
"Zahra" ucap Fatimah lembut kemudian memeluk Zahra membuatnya luluh dan akhirnya tersenyum
"Ummi" ucap Zahra membalas pelukan Fatimah
"Iya nak. Kamu gimana? Ada yang sakit? Terus obatnya udah diminum? Mau ummi ambilin minum makan atau apa?" Ucap Fatimah membuat seisi ruangan itu terkekeh pelan
"Udah ummi, ummi tenang aja ok" ucap Zahra tenang
"Huufft alhamdulillah kalau gitu" ujar
Fatimah melihat dengan jelas sorot mata Zahra yang kecewa pada Adnan. Fatimah tau Zahra mempunyai rasa yang berbeda pada Adnan.
"Pak Harry, Adnan boleh saya bicara berdua dulu sama Zahra?"
"iya ustadzah silahkan. Adnan ayo kita keluar dulu" ucap Harry sambil merangkul Adnan layaknya seorang teman
"Mari pak" ucap Adnan sambil tersenyum
Kini hanya ada Fatimah dan Zahra di ruangan itu
"Zahra" panggil Fatimah memecah keheningan yang berlangsung selama 2 menit itu
"Iya ummi?"
"Kamu tau gak kalau kemaren Adnan nemuin kamu Adnan panik banget?" Ucap Fatimh sambil tersenyum
'Masa sih. Bukannya tu bambank lagi nikah sma bininya?' Btin Fatimah
"Adnan gak jadi nikah. Dia bilang dia nggak yakin sama sekali sama Rahma. Katanya wanita yang ada dijawaban sepertiga malamnya bukan Rahma" ucap Ftimah menjawab kebingungan Zahra
Zahra diam. Dia akui fikiran dan hatinya sangat senang mendengar kabar tersebut. Ya, walaupun jawaban tahajjud Adnan belum pasti Zahra, intinya Zahra lega karena Adnan gagal nikah.
Jahad banget ni orang:")- author
Nah bener thor,, kagak punya atii- readers
Oke, back to the topik
Tapi, apa kabar sama hati wanita itu? Wanita yang dengan blak-blakkan mengatakan dia mengagumi sosok Adnan didepan Zahra
Nah kan kalian jangan su'uzhan dulu dong sama gue-Zahra
Saae lu tutup botol fanta, gue yg bikin lu baik dicerita ini aja kagak bangga,, wkwk-author
Iya deh,, author mah,,, takdir gue lu sama tuhan nih yang megang nih ceritanya?-Zahra
Lah iya dong,,- author
Oke gak penting,, back to the story
"Rahma?" Tanya Zahra setelah berfikir untuk kesekian kalinya
Kentut nya kudanil pernah mikir kah?-readers
Heran gue, orang su'uzhan semua sama gue- Zahra
"Rahma nggak papa. Bahkan dia bentar lagi akan segera menikah dengan laki-laki yang mencintainya dengan tulus" balas Fatimah membuat Zahra tersenyum lega
"Kamu kapan mau ke pesantren?" Tanya Fatimah
"Dua hari lagi Zahra pulang ummi,, Zahra langsung ke pesantren"
"Ya sudah,,"
Setelah sekian lama berbicang akhirnya Adnan dan Harry memasuki ruangan
"Assalaamu'alaikum" ucap Haery dan Adnan
"Wa'alaikumussalaam" balas Zahra dan Fatimah
"Ummi" panggil Adnan
"Iya?" balas ummi sambil menaikkan sebelah alisnya
"Ummi mau pulang?"
"Iya, ya sudah kita pamit dulu sama Zahra dan Pak Harry"
"Zahra,, ummi balik ke pesantren dulu ya. Kamu jaga kesehatan. Jangan sakit lagi" ucap Fatimah sambil mengelus kepala Zahra
"Hati-hati ya ummi" jawab Zahra yang di balas dengn senyuman ileh Fatimah
"Zahra," ucap Adnan terdengar sedikit lembut?
Saae lah si bambank berwajah tripleks,, wkwk-readers
"Iya?" Balas Zahra sedikit gugup
"Saya pamit" ucap Adnan lalu berlalu dari hadapan Zahra..
'Anjirr,,, gua bperr!!!' teriak Zahra dalam hati
Ya iya lhhhh,,, jaga image dong thor!-Zahra
"Pak Harry saya pamit, assalaamu'alaikum" pamit Fatimah pada Harry yang sedang duduk di sofa yang ada di pojok ruang inap Zahra
"Wa'alaikumussalam"
"Pak saya juga pamit ya, assalaamu'alaikum" pamit Adnan
"Wa'alaikumussalaam,, hti hati ustadz Adnan"
***
Finally, update!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl in Pesantren
Ficção Adolescenteintinya ceritanya beda! so silahkan dibaca بسم الله الرحمن الرحيم اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ. " Wanita-wanita yang tidak baik untuk lak...