Adnan mulai bersiap untuk ke mesjid. Lalu berjalan keluar melangkahkan kakinya menuju mesjid yang ada di pesantren tersebut. Selama perjalanan Ada terus mengucapkan sholawat, berdoa agar kemanapun langkahnya selalu diridhoi Allah SWT
"Assalamualaikum ustadz" ucap seorang santriwati yang membuat langkah Adnan terhenti dan menghadap ke arah santriwati tersebut namun tetap tidak menatapnya
"Waalaikumussalam, ada apa Azkiah?" tanya Adnan
"Afwan ustadz, ana ingin mengembalikan quran'an ustadz yang tertinggal tadi dhuhur di saung dekat mesjid" lalu mengulurkan tangannya memberikan Al-qur'an Adnan
"Astagfirullah, syukran sudah menyelamatkan Al-qur'an saya"
"Afwan ustadz, saya permisi" ucap Azkiah kemudian berlalu dari hadapan Adnan karena jantungnya yg berdetak tak karuan. Tak taukah Adnan bahwa Azkiah yang sekarang umurnya 18 tahun menyukainya?
Adnan melanjutkan langkahnya menuju mesjid, dan sesampainya disana Adnan langsung sholat tahiyyatul masjid lalu membaca qur'an
***
Adzan Ashar sudah terdengar dari tadi, namun Alen masih senang meringkuk di kasur yang berukuran kecil itu. Bahkan ia berniat untuk tidur sampai pagi karena badannya yang memang serasa ingin remuk semua.
"Assalamualaikum Alen" ucap Fatimah kemudian memasuki kamar yang dihuni Alen
"Nak, bangun yuk waktu ashar nanti habis loh" ucap Fatimah lembut. Alen menggeliat dan mulai membuka matanya
"Ampun, astaga umi, umi kok ngagetin gue sih? Nanti kalau gue jantungan gimana mi?" kaget Maen melihat Fatimah yang sudah berada dihadapannya
"Hahha, kamu ada ada aja, yaudah sekarang kamu sholat ya"
"Sholat?"
"Iya, yaudah ambil wudhu dulu sana" ucap Fatimah. Alen menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Umi, Alen nggak bisa wudhu, Al-fatihah aja gue lupa Mi" ucap Alen, namun Fatimah memakluminya
"Yaudah, yuk umi ajarin wudhu dulu" ucap Fatimah berjalan ke arah kamar mandi yang ada di dekat dapur. Alen hanya mengekor di belakang Fatimah
Sudah mengajarkan Alen berwudhu sekarang mereka kembali ke dlaam kamar untuk melaksanakan sholat
"Sekarang kamu pakai mukena"
"Alen nggak bawa mukena umi, hehe" ujarnya kemudian terkekeh pelan
"Yaudah nggak papa, kamu pakai mukena umi aja dulu, umi mau ke kamar bentar ngambilin mukena buat kamu" ucap Fatimah. Alen yang melihat punggung Fatimah hilang dibalik pintu kemudian duduk di tepi ranjang
"Ini gue beneran nggak punya baju yang bener dikit apa ya buat disini?! Bangke emang" ucapnya berfikir bahwa dia memang hanya membawa baju yang tidak ada sopannya sama sekali.
Fatimah kembali masuk kedalam kamar dan mulai mengajarkan Alen cara sholat. Jujur hati Alen tersentuh akan hal-hal yang berkaitan dengan sholat yang diajarkan Fatimah.
Air matanya turun tanpa diminta setelah Fatimah mengajarkannya sholat walaupun Alen masih sedikit kikuk melaksanakan sholat. Fatimah memeluk Alen
"Alen, kamu harus belajar terus ya, jangan berhenti untuk menuntut ilmu agama, umi yakin kamu akan jadi anak yang sholehah nantinya nak"
"Makasih umi udah mau ajarin Alen"
Fatimah melepas pelukannya
"Oh ya, nama panjang kamu apa?"
"Alendra Azzahra Mahendra, kok umi tiba-tiba nanyain nama Alen sih?" ucap Alen sedikit bingung
"Boleh nggak umi manggil kami Zahra?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl in Pesantren
Teen Fictionintinya ceritanya beda! so silahkan dibaca بسم الله الرحمن الرحيم اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ. " Wanita-wanita yang tidak baik untuk lak...