Malam Pertama

675 48 4
                                    

udah serasa lama banget ya ga update. selamat membacaa

***

Dia adalah adalah hal yang selalu dimintanya kepada Allah. Hadirnya adalah hadiah tuhan yang sangat amat ia syukuri. Malam ini adalah malam pertamanya menjadi istri seorang Adnan, anak Kyai yang digemari, dikagumi, dan dipandang baik oleh banyak orang tapi malah memilihnya untuk menjadi pendamping hidup.

Ia kadang merasa tidak ada yang istimewa darinya, tapi Adnan menginginkannya untuk menjadi istrinya. Ia juga selalu meminta hal yang dianggapnya adalah ketidakmungkinan itu pada Allah, lalu apa ia harus menolaknya?

cklek

"Assalamu'alaikum" ucap seseorang membuka pintu kamarnya. Ia mengenal suara itu. siapa lagi kalau bukan suaminya...

"Wa'alaikumussalam" jawab Zahra menghadap ke suaminya sambil tersenyum, ia sedang membersihkan wajahnya dari kotoran-kotoran lucknut yang menempel diwajahnya. Mereka jelas terlihat sangat lelah. Banyak sekali tamu, entah itu dari dalam atau luar pondok.

"ustad mau mandi dulu?" tawarnya pada Adnan yang sedari tadi hanya melihatnya tanpa kedip. sebenarnya Zahra sangat gugup. Tapi ia harus menjaga imagenya didepan Adnan. fikirnya..

"iyaa" jawab Adnan namun masih berdiri di ambang pintu kamar sambil menatapnya gugup

"huhhh, ini misua kenapa ga ngedip natap aku dah, secantik itukah aku??? wkwkwk pd banget" batinnya

"yaudah, ustad mandi gih, aku siapin ya bajunya" jawab Zahra yang masih menggunakan jilbabnya.

"kamu ga mau ngubah panggilan kamu ke aku?" ucap Adnan berjalan menuju kasur dan duduk disana menghadap ke arah Zahra yang masih berada di depan cermin

'ihh lucu bangett suamii akuuu,, udah pake aku-akuan lagii' batinnya salah tingkah

"maksud ustadz Adnan gimana?" bingung Zahra

"nanti aja, yaudah aku mandi dulu" ucap Adnan takut pembicaraannya tal selesai-selesai kalau sama Zahra

"oalah,,, yaudah" ucap Zahra sambil melihat Adnan sampai masuk ke kamar mandi

Zahra kembali melihat wajahnya yang sudah bersih sempurna dari make up yang dia pakai tadi.

Zahra membuka baju yang dikenakannya lalu menggantinya dengan baju tidur panjang lengan berwarna salem dan membuka hijab yang ia pakai ketika acara tadi dan menggantinya dengan hijab instan pet antem warna hitam kesukaannya.

Zahra mengambil pakaian santai Adnan di dalem lemari. Sebenarnya Zahra tak tahu pakaian apa yang biasa digunakan Adnan di dalam kamar. Saat Zahra tinggal di ndhalem dulu pun Adnan hanya keluar seperlunya dan kebanyakan Adnan memakai baju koko dan celana dasarnya. Jadi Zahra hanya mengambil apa yg disukainya saja untuk dipakai Adnan malam ini.

"Zahra" panggil Adnan dari dalam kamar mandi.

"iya ustad?"

"boleh tolong ambilkan handuk? aku lupa" ucapnya.

'ini kah salah satu kebiasaan Adnan?'
mana bisa disebut kebiasaan jika ia hanya mengalaminya satu kali?

Zahra mengambil handuk yang tersedia di kamar. sepertinya semuanya sudah disediakan oleh umi dan bundanya.

Zahra mengetok pintu kamar mandi
"ini ustad handuknya" Zahra sebenarnya berniat hanya meletakkan handuknya di knok pintu. Namun ia kaget karena Adnan tiba-tiba mengulurkan tangannya.
Zahra menaruh handuknya di tangan Adnan.

"terimakasih sayang" ucap Adnan sambil mengeluarkan kepalanya.

***

taukannn gimana ekspresi Zahra. so kita lanjut di next chapter yaa!!!

Bad Girl in PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang