Insiden Subuh

1.4K 110 6
                                    

Hollaa gaesss,

Selamat membaca dan menikmati alurny penikmat wattpad kuu, haduh authornya lebai mon maap 😅

Jangan lupa tinggalin jejak yaa:)
Mon maap, setelah sekian bulan author baru update🙏🏻

***

Malam itu, saat dimana tak ada lagi harapan bagi seorang Zahra untuk hidup. Ada kenyataan pahit yang harus Zahra telan pahit-pahit agar dunianya baik-baik saja.

Awal dari kenakalan Zahra yang sesungguhnya. Bukan karena masalah percintaannya. Tapi masalah keluarganya. Bagi Zahra, Herry dan Audy adalah orang tua kandung baginya. Begitu pun sebaliknya. Bagi Herry dan Audy, Zahra adalah anak kandungnya. Dan selamanya akan seprti itu.

Sampai waktu itu tiba, ketita saat tak lagi mau untuk mengulur waktu. Hancur? Jangan ditanya. Tak semua orang bisa menghadapi fakta. Namun, jika memang kebenaran itu ada, mengapa hal ini sangat menyakitkan?

Zahra adalah anak angkat Herry dan Audy. Kecelakaan beruntun itu membuat orang tua kandung Zahra meninggal di tempat. Qadharullah, Zahra selamat dari kecelakaan tragis itu. Herry dan Audy yang berada di tempat kejadian, mendengar ada seorang bayi yg selamat pun ikut senang. Tak ada niat untuk mengadopsi Zahra awalnya. Tapi kembali pada kenyataannya. Audy yang tak bisa punya anak merasa ingin memiliki anak itu. Menyayangi Zahra adalah tujuan utama Herry dan Audy.

***

Byurrr

"Oh sh*t, wht ar u doing!!" Bentak Zahra saat ada seorang petugas keamanan seenaknya menyiramnya dengan air. Lucknut emang.

"Kamu bilang apa?!" Tanya wanita tersebut

"Whatever!" Ucap Zahra mengambil jilbabnya lalu melenggang pergi dari hadapan  wanita tersebut. Untung saja mood Zahra lagi baik-baik aja sekarang, kalau enggak, mampus tu cewek, wkwk

Zahra menuju kamar mandi untuk mandi tentunya.
'Gila tu cewek bangs*t, orang masih jam 3 subuh udh nyiram, gue bales lu' batin Zahra menyeringai

Setelah melakukan ritual rutinnya Zahra berjalan menuju mesjid pesantren

"Noh kan, kesubuhan gue. Mana curut yg lain masih di asrama, aishh" ucapnya mengeluh sekli lagi. Fix, kalian harus tau kalau hidup Zahra penuh keluhan. Mau gimana lagi, Zahra memilih memasuki mesjid daripada balik ke asrama.

Zahra menuju tiang besar mesjid. You know lah tujuannya apa, apalagi kalau bukan back to sleep.

2 detik memejamkan mata, harapan tidurnya pupus sudah. Petugas keamanan cewek tadi datang dan membangunkannya. Lagi!.

"Anjj!! Idup lu ada masalah apa coba sama gue?" geram Zahra

"siapa suruh kamu tidur di mesjid?" Tanyanya angkuh. Zahra melihat sekelilingnya. And you can see, ada beberapa orang yg tidur kenapa harus mengganggu macan betina tidur coba.

Zahra memegang kepala petugas tersebut, mengarahkannya untuk melihat beberapa orang yang tidur di barisan belakangnya.

Readers-fix ni anak sopannya melewati batas, wkwk

"Lo liat satu-satu. Noh, noh lagi. Mereka ga tidur? Lo liat mereka ngapain? Kenapa lo diemin? Lo mau pansos sama gue? Jangan kyak si denise chariesta deh lu" Ucap Zahra membuat Rani, Dinda, dan Giselle yang baru datang menjadi terbahak. Fix, mereka tau Denise Chariesta gara-gara Zahra. Sialan emang. Dan lagi, mereka sudah jadi pusat perhatian kaum hawa di mesjid, dan tentunya kaum adam yng selalu nguping kalau ada keributan

"Kenapa kalian ketawa? Siapa Denise!" ucap petugas keamanan tersebut.  Namanya Leni. kating 3 diatas mereka yang merambah menjadi petugas keamanan.

"Bukan siapa-siapa kok kakakk" ucap Gisell lebay.

"Dah, pergi sana, ganggu aja, sekali lagi lo ganggu, gue gampar lu" ucap Zahra  kembali duduk bersandar dan memejamkan mata cantiknya

"Kamu!" geram Leni lalu menampar Zahra karena merasa dipermalukan

'Akh' keluh Zahra merasakan pipinya yg berkedut-kedut dan kemerahan

"Sejahatnya gue, gue masih tau tempat ya kalau mau berantem. Ilmu lo udah seberapa tinggi sampai ngajak ribut di mesjid? Gue lagi mager buat keluar ya sekarang. Subuh-subuh dah nyari gara-gara sama gue" ucao Zahra lalu mendekatkan kepalanya pada telinga Leni

"Gue bakal kasih lu surprise luar biase" bisiknya pada Leni,

"Akh, sakit banget, lo kenapa tampar gue? Salah gue apa sama lo? Lo tega ya sama gue. Gue ga buat salah apa-apa sama lo, kenapa lo gini?" Ucap Zahra mendramatis. Dinda, Rani, dan Gisell yang melihat akting Zahra pun wajib mengacungkan jempol. Bagaimana tidak, timingnya tepat sekali. Umi datang dan Zahra langsung melangsungkan aksinya

"Ada apa ini?" Tanya umi Fatimah pada mereka. Leni yang mengetahui ada Umi Fatimah langsung pucat pasi.

"Umii, dia tampar Zahra, hiks hiks" ucap Zagra masih dengan tangisan buayany. Umi Fatimah mengecek pipi Zahra yang memerah. Tentu ini membuat umi Fatimah geram. Bukan ini tujuannya membentuk petugas keamanan.

"Zahra, ini pipi kamu masih perih?" Tanya umi Fatimah

"Iya umi" ucap Zahra.

"Kamu masih bisa sholat dulu? Nanti abis sholat umi obatin" ucap umi Fatimah yang dibalas anggukan Zahra

"Leni, abis subuh kamu ke rumah umi, ajak semua petugas keamanan yang lain. Rani, Gisel, Dinda, kalian juga ikut, jadi saksi" ucap Umi Fatimah lalu mengajak santrinya untuk sholat berjamaah. Setelah itu, umi Fatimah menemani Zahra untuk mengambil wudhu kembali.

"Baik umi" ucap Gisell, Dinda, dan Rani

"B b baik umi" ucap Leni terbata

***

Udah tinggalin jejak belum?

Kalau belum ayo tinggalin jejaknya sekarang😉


Bad Girl in PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang