Verkwan

652 85 1
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Soleil membuka matanya dengan tiba-tiba, panik dengan sesak yang mendatangi dirinya saat baru saja menyambut pagi.

Duduk, ia mengambil posisi duduk dengan tangan meremat selimut yang ia gunakan. Sesak yang memburuk, dan kepala yang terasa seperti dihantam dengan banyak pukulan.

Tangannya bergerak meraba nakas disebelahnya, membuka laci dan mencari botol dari pil obat yang sendari kecil sudah ia miliki.

Soleil mengambil pil obatnya dengan tangan yang bergetar, ia menelannya dengan segelas air putih yang diteguk.
Ia berusaha menetralkan pernapasannya dengan perlahan, meskipun kepalanya masih merasakan pusing dan denyutan yang menyakitkan.

Ia tersentak saat mendengarkan bunyi ketukan pada pintu kamarnya.

"Ya?" ucapnya dengan berusaha menetralkan suaranya sebisa mungkin.

"Kau sudah bangun?" Soleil melirik singkat, suara wanita yang dikenalnya.

"Masuk bu" ucapnya sebagai jawaban, Menumpu tubuhnya dengan sekuat tenaga. Soleil berdiri seolah tidak ada apa-apa dan memberikan senyuman ada sang ibu.

"Kau sudah bangun dari tadi?" tanya ibunya, Soleil menganggukkan kepalanya. Ia belum bisa bicara sekarang, suaranya akan terdengar berbeda oleh sang ibu.

"Kau baik-baik saja?"

Soleil meremat tangannya sendiri dibalik punggungnya, ia kemudian mendekati sang ibu.

"Baik, kenapa memangnya?"

"Kalau tidak.. Kau tidak perlu latihan dan keluar dari kamar" memandang Soleil dengan khawatir, Soleil lantas menggenggam tangan ibunya.

"Anakmu ini baik Yang mulia Ratu.. Sekarang ia bahkan mau bersiap untuk latihan.. Jangan khawatir" ucap Soleil dengan sekuat tenaganya menahan agar dirinya tidak berakhir terbatuk didepan sang ibu.

Ibunya mengangguk, lantas meminta pelayan untuk menyiapkan pakaian Soleil, dan ia melangkah keluar dari kamar sang anak.

Pintu tertutup bersamaan para pelayan yang keluar,Soleil menghela nafasnya. Ia terbatuk beberapa kali,menyandarkan tubuhnya beberapa saat sebelum beranjak untuk membersihkan diri.

Ia harus bersiap untuk latihan di perpustakaan hari ini, sudah cukup beberapa minggu terakhir ia meminta izin dan berakhir belajar sendiri di kamarnya.

••••

Soleil berjalan menuju perpustakaan, ia tersenyum pada banyak prajurit dan beberapa pelayan yang melewati dirinya.

Soleil menatap kearah lapangan latihan yang beberapa sisinya tertutup salju, ia tersenyum tipis.

Ia menemukan sang kakak berlatih pedang disana dengan beberapa saudaranya, sedangkan untuknya tidak ada yang bisa ia lakukan untuk melakukan kegiatan yang sama.

ROYALSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang