Ngidam rujak tumbuk
***Jam menunjukkan pukul 01:30 malam, Suho sudah tertidur pulas sedari tadi dan Irene? Sedari tadi Irene grasak-grusuk tidak nyaman di atas kasur rasanya ingin sekali memakan sesuatu yang pedas dan asam, dilihat di samping Suho yang tertidur pulas sambil memeluk erat tubuhnya. Kalau dia membangunkan suaminya kasihan sekali karna seharian full Suho berkutat dengan berkas-berkas nya tapi jika tidak di bangunkan rasa kepengen untuk makan sesuatu makin menjadi.
Huft.
"Mas." Panggil Irene sembari menusuk-nusukan lengan Suho yang melingkar erat di atas perutnya itu.
"Hm?" Suho menggeliat. Berdehem dengan mata yang masih terpejam rapat.
Irene melirik ke arah Suho yang masih terpejam, mendengus kesal dan sekali lagi memanggil suaminya itu.
"mass.."
Akhirnya Suho membuka matanya dengan sempurna.
"Kenapa sayang?" Tanya Suho dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Kayanya aku ngidam deh"
Suho mengangkat kepalanya menatap Irene. "Ngidam?"
Suho melirik jam di dinding, jarum jam menunjukkan pukul 01:30.
"Udah setengah dua sayang" ujar Suho.
"Tapi aku mau makan sesuatu sekarang"
Suho merebahkan kembali kepalanya di bantal, kembali memejamkan matanya dengan tangan yang mengelus lembut pipi Irene.
"Besok aja ya"
"Mas ish..!" Irene mendengus kesal.
Memang ya laki laki bikin nya doang semangat giliran kaya gini gamau nurutin.
"aku pengen rujak tumbuk mas." Suho membuka matanya kembali.
Irene menatap Suho dengan memasang puppy eyes "beliin ya mas"
"Dan mau detik ini juga" lanjutnya.
Suho tertegun menelan Saliva nya dengan susah payah mendengar istrinya ngidam rujak tumbuk di jam sepagi ini.
"Jam segini ga ada yang jual rujak sayang"
"Kalo di cari ada kok mas"
Tidak ad jawaban dari Suho, Irene kembali meriukan tubuhnya di ranjang. Suho melihat tingkah istrinya itu memijat pelipisnya sejenak.
"Mass" Irene bersiap untuk menangis. Suho menyerang, ia beranjak duduk dan turun dari ranjang menoleh sejenak ke arah Irene.
Irene tersenyum penuh kemenangan.
"Rujak nya yang pedes ya mas!!"
***
Suho bergegas pergi menuju lantai bawah, ia mengucek matanya sembari melangkah kan kakinya di anak tangga. Sesampainya di ruang tamu ia melihat Chen, kai, Sehun, lay, Xiumin dan kyungsoo yang sedang memainkan game PS Kelima nya saling menatap.
"Mau kemana pah?" Tanya lay.
Suho menghampiri keenam anak nya itu.
"untung ada kalian, bantu papa ayo"
"Lagi sibuk" Sehun menjawab.
"Yang mau bantu papa, besok tinggal liat ada F1 di halaman"
Tergiur dengan omongan Suho semuanya serentak membanting stik PS Xiumin yang sedang menilai tugas para santri pun menghentikan kegiatannya dan beranjak berdiri menghadap Suho.
KAMU SEDANG MEMBACA
PONDOK PAK SUHO (EXO)
HumorFollow akun ku kak 'Pondok pak Suho' Hidup dengan delapan orang anak aja udah bikin kepala pening, bagaimana jika pak Suho menambah anaknya? Punya istri satu dan delapan anak bikin kehidupan pak Suho berwarna di setiap harinya, berwarna karna kepa...