★彡 16: Abang Mark

1.1K 182 6
                                    

Tw // abuse, toxic family, harsh words

Mark tidak pernah iri akan kasih sayang yang kedua orang tuanya berikan kepada Jiwa. Mark selalu menganggap Jiwa adik kandungnya sendiri. Mark sangat menyayangi Jiwa. Sejak mereka kecil, Jiwa dan Mark selalu bermain bersama. Itu sebabnya Mark ingin melindungi Jiwa.

"Gak kuat gak usah, bro" kata Juna, salah satu temannya. Anggota geng 127 (disebut 127 karena mereka berulang tahun setiap tanggal 27 Januari).

Mark menggeleng tetap mengisap rokok yang ada di tangannya tapi dia kembali batuk-batuk.

"Gak usah, liat tuh Wira, Dion, Tirta. Mereka berdua gak ngerokok tapi tetep gaul, kok. Kalo gak kuat mah gak usah" kata Johnny, salah satu temannya juga.

"Keliatan sangar gak usah ngerokok juga kali" kata Tyo.

Mark akhirnya membuang puntung rokok itu. Sembari terbatuk beberapa kali. Tyo yang ada di sebelahnya langsung berinisiatif menepuk-nepuk punggung Mark lalu memberikan minuman yang ada di dekat s

"Toni dateng, tuh. Lo kalo mau balesin dendam adek lo sekarang aja" kata Tyo sambil menunjuk segerombolan anak yang masih memakai seragam SMA.

"Asik dendam" kata Yudha.

"DENDAAAAAMMMMM??????" Juna menoleh.

"DENDAAAAAAAAAMMMMMM????" Yudha ikutan menoleh.

"Juna, Yudha! Diem!" tegur Tyo sebelum Yudha dan Juna hendak menyanyikan lagu.

"Jangan nanti lo masuk Polisi, loh" kata Wira mengingatkan.

"POLISIIIIII?????" Yudha menyahut.

"POLISIIIIIIIIII???" Juna membalas sahutan Yudha.

"Diem Yudha Juna" tegur Tyo lagi.

"Nggak, gue dapet laporan dari Jiwa, mereka udah gak ganggu dia lagi" kata Mark.

"Lah, tumben? Tobat dia?" tanya Yudha bingung.

"Iya kali? Kemaren kayaknya denger video motivasi yang Tirta setel di tongkrongan" kata Johnny sambil mengangkat bahu.

"Hah? Kemaren Tirta nyetel video motivasi?" tanya Tyo bingung. Pasalnya laki-laki itu tidak datang ke tongkrongan karena ada tugas (problematika setiap pelajar dan mahasiswa).

"Lo semua perlu motivasi" balas Tirta.

"Lo ngapain nyetelnya pas kita mabok? Gak ada yang inget anjir" kata Juna.

"Lebih gilanya, Yudha nangis-nangis pas bagian 'bayangkan saat kamu pulang...' YUDHA NANGIS! SEORANG YUDHA!!" kata Juna.

"Juna anjing bacot banget. Lo mau ribut sekarang?" tanya Yudha.

"Mau, ayo" kata Juna sambil berdiri.

"Ayo"

"Ayo!"

"AYO SINI MAJU LO!"

"YA AYO SINI! JANGAN NANGIS YA NANTI"

"Gausah ayo ayo anjing. Gak ada yang berani ini dua-duanya" kata Dion.

"Hai" seorang laki-laki berjalan memasuki area tongkrongan di sebuah warung. Dia turun dari sebuah motor besar yang tentunya harganya nyaris selangit.

"Eyyyy ini dia, Jay ma broooo! Kemana aja lo?" tanya Johnny sambil menyambut Jay yang baru datang.

"Baik baik" kata Jay.

"Gue nanya kemana aja lo bukan nanya kabar lo gimana, goblok" kata Johnny sambil tertawa.

"Sebat, bro" kata Yudha sambil melemparkan sekotak rokok.

"Gak, ah. Mau ngurangin" kata Jay.

"Gila motor baru?" tanya Tyo sambil melihat motor baru milik Jay yang dibalas anggukan Jay.

homeboy [nct dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang