"Jiwa, hari ini berangkat sendiri? Gak mau dianterin abang?" tanya Mark khawatir melihat Jiwa yang tengah bersiap-siap sambil mengikat tali sepatu.
"Nggak, hari ini gue berangkat bareng temen-temen gue, naik sepeda" kata Jiwa.
"Bisa lo naik sepeda?" tanya Mark.
"Bisa. Emang gue elo?" tanya Jiwa sambil berdiri.
"Batu lo ya" kata Mark.
"Hehe. Ya udah, dadah tante, dadah om, dadah abang!" kata Jiwa sambil berlari keluar rumahnya seraya menaiki sepeda miliknya.
Setelah menggoes sampai depan gang, Jiwa bisa melihat sekitar 5 orang tengah berada di depan gang rumahnya dengan sepeda masing-masing, ah kecuali Haidar, dia sedang berdiri di bagian belakang sepeda Rendi seraya memegang pundak Rendi.
"Hai, sorry telat" kata Jiwa.
"Hai, Jiw!" kata Jevon sambil tersenyum kecil.
"Yok, jalan!" kata Chendra sambil menggoes sepedanya. Keenam orang itu, kemudian mulai berjalan dengan Jevon paling depan, Jem agak dibelakang sedikit, Chendra di belakang Jem, Jiwa dibelakang Chendra, baru terakhir Rendi dan Haidar.
"REN BURUAN REN NANTI TELAT!" kata Haidar sambil memukul-mukul pundak Rendi.
"Sabar, anjing. Gue bawa elo" kata Rendi kesal.
"Chendra, Jem, Jiwa, Jevon, bawa bawaan juga tuh, tapi mereka lebih cepet dari lo" kata Haidar ngeles, udah gitu sambil rewel lagi.
"Ngomong gitu kalo badan lo sekecil tas ya, anjing. Dah sekarang lo diem aja kalo masih mau naik sepeda gue" kata Rendi.
"RENDI BURUAAAAANNNN!! LAMA BANGET LOOOOO!" kata Haidar sambil menggoyang-goyangkan pundak Rendi yang sedang membawa sepedanya.
"Diem, dar. Diem" kata Rendi yang menahan kesal.
"WOI GOYANG SEPEDANYA GOYANG!!!!" Haidar panik, dia sendiri yang menggoyangkan pundak Rendi, dia sendiri yang sekarang panik setengah mampus.
BRUAKKKKK!
"OYYY!! LAMA BANGET LOOOOOO!!!!" kata Jevon sambil meneriaki Rendi dan Haidar.
"Sabar, anjing. Ini gue abis jatoh. Liat temen lo sedramatis apa" kata Rendi sambil menengok ke Haidar yang malah tiduran di jalanan berlagak tidak berdaya.
"Yaelah..." Chendra, Jem, Jevon, Jiwa terpaksa muter balik untuk menolong Rendi yang sedang membersihkan diri sambil mendirikan sepedanya dan juga menolong Haidar yang tengah akting tidak berdaya.
"Dar, bangun goblok, telat kita" kata Jevon sambil menepuk-nepuk pipi Haidar, yang akhirnya Haidar bangun.
"LO BAWA DAH INI SI HAIDAR! GUE GAK MAU, NGEREPOTIN BANGET!!" kata Rendi kesal sambil menaiki sepedanya.
"Gak mau, Ren. Gue masih marah sama Jevon semalem bongkar aib" kata Haidar yang udah bangun dari dramanya, terus sekarang lagi naik ke boncengan Rendi.
"Kenapa Haidar gak bawa sepeda sendiri?" tanya Jiwa.
"Tadi pagi waktu di jemput dia baru ngaku kalau ternyata dia masih gak bisa bawa sepeda" kata Chendra.
"Eh? EH EH EH EH?!?!?!?!" Rendi panik, sepedanya melemah tiba-tiba.
"SUMPAH KALI INI BUKAN GUE BENERAN BUKAN GUE!!" Haidar berteriak heboh.
"Apa lagi kali ini astaga..." Jevon nengok ke belakang.
"Eh kenapa lo, Ren?" tanya Jem.
"BAN GUE KEMPES, OALAH JUANCOOOOOOKKKKK" kata Rendi kesal. Bayangin, tadi jatoh dari sepeda sekarang bannya kempes.
KAMU SEDANG MEMBACA
homeboy [nct dream]
Fanfiction"kalau gue bangun nanti, kalian harus janji jangan kemana-mana, ya?" "ngomong apa sih lo, cringe banget gila HAHAHAHAHAHAHAHA" ☆彡 kisah ini menceritakan tentang Jiwa, remaja SMA kelas 12 dan teman-temannya yang rusuh abis. ☆彡 warning : harsh words...