"Gue setim sama Chendra dan Jevon" kata Haidar sambil menarik Chendra yang berjalan malas-malasan dan Jevon yang ikut-ikut saja. Haidar kemudian menunjuk Rendi.
"Lo... sama Jiwa dan Jem" kata Haidar.
"DIH APA-APAAN?!" Rendi otomatis tidak menerima keputusan sepihak Haidar. Chendra itu pandai bermain basket karena Chendra bisa dibilang kapten basket. Sementara Jevon sendiri mahir dalam segala urusan olahraga. Kenapa tidak Jem dan Jiwa? Jem bukan orang yang berambisi untuk menang, sementara Jiwa sendiri nyaris belum pernah menyentuh bola basket selama SMA.
"Udah... gue tim Jem sama Rendi deh" kata Jevon sambil berjalan menarik Jem yang sedang tergeletak di lapangan sekolah.
Hari ini, di jam istirahat kedua, mereka memutuskan untuk bermain basket di lapangan sekolah. Awalnya mereka berniat untuk membaca beberapa materi ujian, tapi Haidar sendiri tidak tahan duduk berkutat di depan buku selama 5 menit.
Tim pun terbagi menjadi dua. Tim Jevon, Jem, dan Rendi. Dan tim Haidar, Chendra, dan Jiwa. Haidar sebenarnya hendak protes, tetapi Jevon langsung menatap tajam Haidar yang sukses membuat Haidar ciut.
"TANGKEP, JIW! TANGKEP!" Chendra berteriak begitu melihat bola mendekati Jiwa, tapi Jiwa malah menghindar. Alhasil bola itu terlempar dan tergelinding ke bangku yang diduduki beberapa kumpulan perempuan.
"Anjir mampus... nyasar ke Bianca lagi" Rendi bergumam pelan.
"Ambil, Jem. Dia kan suka banget sama lo" kata Haidar sambil mengelap keringet.
"Males" kata Jem sambil duduk di tengah lapangan.
"Je—"
"Nggak" kata Jevon sambil ikutan duduk di sebelah Jem.
"Ya udah kalo gitu, Chendra ambil sana"
"Temenin"
"Nggak"
"TEMENIN"
"NGGAK"
"TEMENIN TEMENIN TEMENIN TEMENIN"
"HHHH YAUDAH IYA. Jiwa, maju lo!" Haidar mendorong pelan Jiwa.
"Yok, Jiw" kata Chendra.
"Itu kenapa males banget deh ngambilnya?" tanya Jiwa bingung.
"Gue juga males" kata Chendra.
"Iya, tapi kenapa pada kagak mau?" tanya Jiwa.
"Mana tau" kata Chendra sambil mengedikan bahu.
"Anak cewek tuh napa ya, gossip mulu kerjaannya. Apa asiknya coba. Ngapain kek gitu..." kata Chendra sambil menggeleng.
"Nih, lo jangan kaget ya kalo denger mereka lagi ngegossip. Kenceng abis suaranya. Padahal kan gossip gak seasik itu. Apa asiknya coba" kata Chendra mulai julid sementara Jiwa hanya mengangguk paham. Akhirnya mereka berdua sampai di dekat bangku tempat Bianca dan teman-temannya duduk. Jiwa dapat melihat bola basket di bawah bangku tempat Bianca dan teman-temannya duduk.
"Sorry ganggu, mau ambil bola" kata Chendra. Sontak semuanya yang tengah asik berbicara berhenti lalu menatap Chendra dan Jiwa.
"Apa?! Ngapain liat-liat?!" ketus Chendra.
"Dihhh, biasa aja dong!" sahut Bianca.
Chendra memilih mengambil bola basket yang disodorkan teman Bianca lalu hendak berlalu pergi.
"Eh, Chen" sebuah suara membuat Chendra dan Jiwa berhenti lalu menghadap ke belakang.
"Apa?" Chendra membalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
homeboy [nct dream]
Фанфик"kalau gue bangun nanti, kalian harus janji jangan kemana-mana, ya?" "ngomong apa sih lo, cringe banget gila HAHAHAHAHAHAHAHA" ☆彡 kisah ini menceritakan tentang Jiwa, remaja SMA kelas 12 dan teman-temannya yang rusuh abis. ☆彡 warning : harsh words...