"Gue kecewa banget, bang" kata Jiwa seraya menunduk dan mengacak rambutnya kasar.
"Kecewa kenapa?" tanya Mark yang tengah memainkan PSnya.
"Kecewa... gue gak nyangka, Jevon, yang ada buat gue, yang senyum terus, bisa sebrutal itu" kata Jiwa.
"Lo cuma denger dari satu sudut pandang, Jiw" kata Mark.
"Tapi..."
"Dengerin dari cerita Jevon juga" kata Mark.
"Ya udahlah, besok berarti gue ketemu Jevon?" tanya Jiwa.
"Ya gak tau, lo maunya gimana" kata Mark.
"Gue maunya mereka akur lagi, bang" kata Jiwa.
"Ya udah, temuin Jevon besok" kata Mark.
☆彡
"JIWA!" Chendra berlari lalu memukul meja Jiwa yang tengah menulis di bukunya.
"Apaan sih?" Jiwa melepas headsetnya.
"JEVON AMA JEM BERANTEM! CEPETAN ANJIR CEPETANN!!!" Chendra panik minta ampun.
"HAH BOONG?!" Jiwa langsung melepas kedua headsetnya kasar lalu menutup bukunya dengan cepat.
"NGAPAIN GUE NGIBUL?! AYO AYO!" Chendra menarik-narik Jiwa.
Jiwa dan Chendra kini keduanya berlari menuju belakang sekolah. Terdengar suara ribut juga terdengar suara teriakan heboh Haidar yang entah berusaha memisahkan atau malah memperkeruh.
"INI KENAPA?!" Jiwa panik.
"Panjang kalau dijelasin Jiw" kata Rendi.
"BRENGSEK LO, JEM!!" Jevon berteriak seperti orang kerasukan.
"Udah atuh, barudaks. Anak bageur, anak kasep, udah hayuk" Haidar berusaha menarik Jevon yang marah besar.
"KALO EMANG GAK MAAFIN GUE YA NGOMONG, ANJING. GAK USAH MAAFIN GUE WAKTU ITU ATURAN! BIAR GUE MASUK PENJARA DAN DI DROP-OUT AJA SIALAN!!" Jevon benar-benar tidak bisa menahan amarahnya.
"Eh apaan ini anak kasep kok ngomongnya ko--" Haidar baru mau ngoceh tapi terpotong.
"BRENGSEK?! ELO BAJINGAN" kata Jem lebih kencang.
"Anak bageur kok ngomongnya begi--" Haidar mau ngoceh lagi.
"Bacot anjing Haidar, bageur kasep bageur kasep. Mulut lo tutup, tahan Jevon. Udah gitu aja" kata Rendi kesal.
"LO YANG HARUSNYA GUE NANYA! LO KALO EMANG CUMA TEMENAN SAMA GUE CUMA NGEJAR MAAF MAH GAK USAH TEMENAN SAMA GUE, ANJING!" Jem kembali berteriak. Jadi ini Haidar nahan Jevon, Rendi nahan Jem. Sementara Chendra dan Jiwa diem aja mencerna.
"NGEJAR MAAF?! IYA, DEH. GUE PENDOSA, NIH. AMPUNI DOSA GUE KE ELO YA, BOS!! AMPUNI DOSA GUE" sekarang Jevon benar-benar mengerahkan kekuatannya untuk menghempas Haidar, Jevon langsung menjatuhkan tubuhnya ke tanah untuk mengelap ujung sepatu Jem.
"INI KAN MAU LO?! UDAH?! UDAH DOSA GUE KE ELO DIAMPUNI?! BELOM?! APA PERLU GUE SUJUD KE ELO?!" Jevon kemudian berdiri.
"Dah lah, serah lo aja, lah. Dibilangin baik-baik gak mau denger. Terserah kalo lo gak ikhlas temenan sama gue. Lo tau gak, Jem? Gue ikhlas temenan sama lo. Makanya sebisa mungkin gue nasihatin lo buat berubah. Buat ngilangin trauma lo juga. Biar kalo berbuat baik bisa ke siapa aja kayak dulu. Tapi gue malah dituduh gak ngertiin lo? Udah, lah" Jevon kemudian meninggalkan bagian belakang sekolah.
"Gue susul" kata Jiwa yang langsung berlari mengikuti Jevon.
☆彡
"Ngapain?" tanya Jevon.
KAMU SEDANG MEMBACA
homeboy [nct dream]
Fanfic"kalau gue bangun nanti, kalian harus janji jangan kemana-mana, ya?" "ngomong apa sih lo, cringe banget gila HAHAHAHAHAHAHAHA" ☆彡 kisah ini menceritakan tentang Jiwa, remaja SMA kelas 12 dan teman-temannya yang rusuh abis. ☆彡 warning : harsh words...