★彡 11: Rendi Sayang Ayah (2)

1K 155 4
                                    

tw // bullying, berantem sama teman

Rendi Past

Bertahun-tahun yang lalu,

Masa tahanan para anggota Api Naga yang ditahan 5 tahun yang lalu telah usai hari ini. Sebanyak 15 orang mantan anggota Api Naga dikabarkan akan dibebaskan hari ini

Seorang remaja laki-laki mengaduk susu hangat miliknya sambil melihat tagline berita hari ini. Tatapannya kosong menatap layar televisi yang menampilkan satu per satu anggota organisasi yang terkenal akan kejahatannya.

CTAK!

"Anjir, segala abis gasnya. Duit bulanan mana cukup" kata Rendi seraya berusaha menyalakan kompor.

"Korek juga abis... gini amat ya hidup gue" kata Rendi sambil menggeleng. Dia kemudian meraih kemeja flanel yang ada di sofa rumahnya yang terbilang cukup kecil tapi terjaga kerapihannya. Maklum, Rendi orang yang bersih dan rapih.

Rendi berjalan menuju rumah tetangganya yang ada di sebelahnya. Tetangga Rendi orang yang baik, menurut Rendi. Dia selalu memberikan makanan jika mereka masak kelebihan dan membantu Rendi juga tentunya.

"Permisi Bu... Rendi bisa minta korek?" Rendi mengetuk pintu rumah, Bu Fatimah membukakan pintu seraya tersenyum lebar, menganggap Rendi adalah Anaknya sendiri.

"Numpang masak disini aja, Ndi" kata Bu Fatimah mempersilahkan Rendi masuk.

"Gak usah, buuu... repot pindahinnya" kata Rendi.

"Ini korek" kata Bu Fatimah sambil memberikan sekotak korek.

"Eh? Makasih banyak, Bu" kata Rendi.

"Umm, Rendi..."

"Iya, Bu?"

"Papa kamu balik hari ini, ya?"

Rendi terdiam sebentar. Ah iya, Ayahnya salah satu mantan anggota Api Naga. Baru dibebaskan saat ini. Dulu ditahan saat Rendi masih TK, tentu meninggalkan luka tersendiri bagi Rendi saat itu. Juga, Rendi tidak pernah diberitahu keberadaan Ayahnya di penjara mana, jadinya Rendi selama bertahun-tahun hidup sendiri.

"Iya, Bu. Kayaknya" kata Rendi akhirnya menjawab sambil terkekeh kecil.

"Rendi kalau ada apa-apa bilang Ibu, ya?" tanya Bu Fatimah.

"Ayah Rendi baik kok, bu. Tapi nanti kalau Rendi perlu bantuan, Rendi bakal hubungin Ibu" kata Rendi sambil terkekeh.

"Rendi anak baik terus penyabar. Semoga Tuhan selalu ngasih hal-hal baik ke Rendi" kata Bu Fatimah yang dibalas senyuman oleh Rendi.

Rendi berjalan pulang menuju rumahnya. Tapi alangkah kagetnya ia melihat seorang pria dengan baju oranye berdiri di depan pintu rumahnya. Badannya lebih kurus dari yang terakhir kali ia lihat. Ayahnya, berdiri disana, di depan pintu rumah itu.

"Ayah?" Rendi memastikan. Sosok laki-laki itu menghadap belakang dengan cepat. Ayahnya, berdiri disana seraya tersenyum. Rendi berlari hendak memeluk Ayahnya, tapi Ayahnya segera menahannya.

"Jangan! Ayah pakai baju ini, nanti kamu malu. Ayah mandi dulu" kata Ayahnya sambil tertawa lebar yang dihadiahi anggukan antusias oleh Rendi. Rendi sangat merindukan Ayahnya.

"Rumahnya bersih. Bunda ya yang ngerawat ini? Dimana Bunda?" tanya sang Ayah seraya meminum air mineral yang diberikan ke Rendi.

"Gak ada" kata Rendi datar.

homeboy [nct dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang