★彡 2: Basecamp

1.7K 258 8
                                    

"HAI, JIJIWWWW" Jem menyambut Jiwa seraya Jiwa datang ke belakang gedung sekolah.

"J... J apa tadi?" Jiwa kebingungan.

"Jem, udah kek elah, jangan malu-maluin..." Rendi mengusap wajahnya kasar.

Jem terdiam sebentar seraya menatap Rendi dengan tatapan datar. Keadaan menjadi canggung seketika sampai tiba-tiba Jem tertawa lalu berteriak kecil,

"AIHHHHH RENREN GAK MAU PANGGILAN SAYANGNYA DIBAGI KE JIJIWWW?!?! GEMESNYA ANAK INIIIII GEMESSSSS MAU AKU CUBIT SINI CUBITTTTTT" Jem langsung berlari menuju Rendi.

"LEPAS GAK LEPAS! LEPAS CEPET ARGH" Rendi marah-marah seraya memberontak.

"Oke, Jiw. Kita belom tau banyak tentang lo, nih. Coba kenalin diri lo" kata Jevon yang mencoba mengalihkan perhatian Jiwa yang tadinya sedang memperhatikan pertengkaran Rendi-Jem.

"Ah, iya. Nama gue Jiwa, Jiwa Pramudipta. Anak kelas 12 IPA 1, umm... itu aja sih yang bisa gue kasih tau, gue bukan anak OSIS atau klub ekskul gitu" kata Jiwa.

"OH! Lo yang suka dibully Tony ye?" Haidar berceletuk begitu saja.

"Eh, diem bego dar. Gila lo ya ngomong asal ceplos aja" kata Chendra sambil menyikut Haidar.

"Hahaha, iya. Gue yang biasa dibully Tony" kata Jiwa sambil mengusap kepala bagian belakangnya. Terjadi keheningan sesaat.

Mereka kayaknya abis ini gak mau temenan sama gue lagi, dah. Dah lah, Jiw. Emang takdir lo itu sendirian ampe lulus kayaknya, batin Jiwa.

"Kok lo mau dibully, sih? Lo bego, ya?" Rendi akhirnya membuka bicara.

"H-hah?" Jiwa kaget.

"Bego, Tony sama lo sama-sama manusia. Lo kenapa takut sama iya aja dibully dia. Dia yang kasih lo makan? Dia yang besarin lo?" tanya Rendi sarkastik.

"Jiw, maaf ya, Rendi emang anaknya frontal ngegas gitu dah, maklumin yaa" kata Jevon sambil menepuk bahu Jiiwa.

"Dah dah, gerbang sekolah dah mau ditutup. Mending kita cabut ke base. Jiw, mau ikut gak? Ah, nggak nggak, bukan itu pertanyaannya..." kata Haidar sambil mengusap wajahnya kasar.

"Jiw, lo ikut kita pulang sekolah nongkrong ya! Gak boleh nolak"

☆彡

Mereka akhirnya sampai di sebuah bangunan, semacam gedung bekas yang kosong. Jiwa menatap ke langit-langit gedung kosong itu.

"Keren gak? Gue gitu loh yang nemuin!" kata Haidar bangga.

"Jangan banyak ngomong, Haidar. Lo kemaren nemuinnya gedung yang ada premannya ya, hampir kita-kita mampus. Ini gedung kosong bagus ini bekas proyek bokap Chendra tau" kata Rendi sambil menoyor kepala Haidar.

"Pokoknya, ini basecamp kita!!" kata Jem sambil merentangkan tangannya memperlihatkan gedung bekas gelap, minim pencahayaan (bahkan nyaris tidak ada) dengan sofa bekas, meja, karpet dan lemari disana.

"Ini... basecamp kalian?" tanya Jiwa bingung mau berekspresi apa.

"SUMPAH SALAHIN HAIDAR!! Dia sok-sokan mau punya basecamp yang katanya kayak bad boy wattpad yang di gedung kosong gitu, padahal gue udah nawarin kafe bagus, dia tetep gak mau katanya" kata Chendra.

"Chen, lo tau gak sih?! Tempat kayak gini tuh keren. Gila, mau kafe sebagus apapun itu, yang terpenting itu 'kebersamaan' dan 'keakraban' kita, men." kata Haidar sambil merangkul Chendra.

"-Kata orang yang kemaren ngeluh disini panas gak ada AC" kata Jevon sambil melempar tasnya di sembarang arah.

"GUE GAK NGELUH! GUE CUMA BILANG--" Haidar kembali ngeles tapi ucapannya terpotong.

homeboy [nct dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang