Chapter 14

3.3K 503 26
                                    

...

"Ibu aku yakin setelah kejadian ini sakura tidak akan berani lagi menatap ayah"

"Tayuya tentu saja, walaupun ayahmu menyayangi gadis bodoh itu tapi dia telah berbuat sesuatu yang selalu dipantang oleh keluarga kita. Menghianati keluarga sendiri adalah sebuah peringatan keras dari ayahmu"

"Ibu benar-benar cerdas menipu ayah, ayah saat ini pasti sangat kecewa pada anak tercintanya itu" ucap tayuya sambil tertawa bahagia diatas penderitaan sakura

"Bagus jika anak itu sadar dan segera menghilang dari kediaman ini"

"Ibu benar"

Tanpa mereka sadari, Sakura sudah berdiri sejak tadi di depan pintu kediaman Mei Terumi dan ia menguping pembicaraan kedua wanita yang berada di dalam kediaman itu

"Ck!"

Terdengar decihan kekesalan keluar dari mulut tipis gadis itu

"Karin kau sudah mengambil yang kuminta?"

"Ya nona"

"Bagus. Akan kuberi mereka balasan kecil karena telah mempermainkan seorang Haruno Sakura" secarik senyum tipis terangkat ke atas sebelum meninggalkan kediaman Terumi

Ke esokan paginya...

"AAHHKK!!!"

Sakura yang sedang berdandan menatap dirinya dipantulan cermin dengan senyum puas di wajahnya

"Semoga senang dengan hadiahnya~~"

"Apa yang kalian lakukan sebenarnya hah?! Kenapa kami bisa sampai gatal-gatal seperti ini?!" Teriak Mei Terumi sambil menggaruk tubuhnya yang memerah

Para pelayan yang melihat itu sangat terkejut

"Ma..maafkan ka..kami Selir" ucap para pelayan yang sudah bersujud ketakutan di hadapan Terumi dan juga Tayuya

"Kalian sama sekali tidak becus bekerja!!"

Mei Terumi dan Tayuya terkejut saat mereka bangun keduanya merasakan sesuatu yang panas ditubuhnya dan tak lama kemudian di susul dengan rasa gatal disekujur tubuh membuat kedua wanita itu murka

"Ibu, tubuhku sangat gatal sekarang!" Rengek tayuya sambil menggaruk tubuhnya

"Tayuya, kau pikir ibu tidak?!" Seru Terumi menggaruk wajahnya yang memerah

Salah satu pelayan setia Terumi berjalan mendekat

"Se..selir kami menemukan bubuk gatal yang tersebar di tempat tidur selir dan juga Nona Tayuya"

"A..apa? Bubuk gatal?"
"Siapa yang berani melakukannya?!" Ucap Terumi dengan nada tajam menatap setiap pelayannya yang semakin menunduk ketakutan

"Ini tidak bisa dibiarkan, kalian para pelayan rendahan harus di hukum cambuk!" Seru balik Tayuya yang semakin emosi tanpa menghentikan gerakan kedua tangannya menggaruk seluruh badannya yang semakin memerah

"Mo..mohon jangan hukum kami nyonya.." ucap para pelayan yang semakin ketakutan

"Ya ampun ada apa ini, pagi-pagi sudah berkoar layaknya burung gagak"

Mei Terumi langsung menatap tajam Sakura

"Berani sekali kau berkata lancang seperti itu padaku Haruno Sakura!"

"Ups.. maafkan hamba mu ini karena terlalu lancang" balas sakura dengan raut polosnya

"Ahh.. tubuh ibu dan kakak sepertinya memerah apa terasa sangat gatal?"

"Sakura.. jangan-jangan ini semua perbuatanmu...?" Selidik tayuya dengan tatapan sinis

"Entah kenapa, kakakku ini sangat bijaksana dalam menebak"

Back to the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang