...
"Shisui kali ini kau harus mengambil hati ayahmu"
Lelaki dengan paras rupawan itu menyeringai licik "ibu tenang saja, sampai aku berhasil mengambil hati ayah maka aku akan menyingkirkan semua orang termasuk pangeran mahkota"
Selir yang bernama anko, meremas sapu tangannya begitu erat "dan kau harus membalaskan penghinaan ini pada pangeran busuk itu. Berani-berani nya dia mengirim orang mati ke kediamanku" ucapnya begitu geram
"Ibu, itu akan sangat mudah bagiku" balasnya menatap cangkir yang ada ditangannya kemudian menggenggamnya sampai cangkir itu pecah
.
.
"Hm.. nona sakura kenapa tidak ada pelayan di sini?" Kata Karin menolehkan kepalanya menengok ke kanan dan ke kiri
Sakura juga berpikiran seperti itu "apa ini istana kosong yah?"
"Tidak mungkin nona, setahuku tidak ada istana kosong di sini"
Sakura mengangguk "benar juga, sayang sekali jika istana besar ini di biarkan kosong"
Sakura bergerak menelusuri dinding istana itu "istana ini berada sedikit jauh dari istana utama, jadi apakah ini bukan bagian dari istana utama?" Tanyanya pada diri sendiri
"Entahlah nona, kita sepertinya juga tersesat di istana yang luas ini"
Sakura menghela nafas lelah dan beralih duduk menyandar di tiang kayu penyangga istana mewah itu "aku capek Karin" katanya sambil menselonjorkan kakinya yang tak mencerminkan seorang putri perdana menteri.
"Hm.. kalau begitu nona tunggu di sini dulu, aku akan cari pelayan. Siapa tahu di sekitar sini masih ada pelayan"
"Baiklah, cepat kembali yah"
Karin mengangguk dan pergi dengan cepat mencari jalan keluar dari istana dengan lambang hitam itu
Sakura mengeluh sambil memukul-mukul pelan jidat lebarnya berharap agar ia bisa mengingat arah jalan pulang dengan benar "ah.. kenapa aku masih saja buta arah begini sih, apa istananya yang terlalu luas yah? Kenapa pula pelayan tidak ada di sini, suasananyakan sedikit mencekam. Jika istana ini memiliki pemilik, pasti pemiliknya sangat suram dan tak punya kehidupan berwarna. Ck! Kasihan sekali, tunggu kenapa juga aku kasihan pada orang yang tak kukenal, aku harusnya memikirkan diriku send_..."
"Siapa kau?"
Dan bulu kuduk sakura merinding seketika mendengar suara dingin nan datar dari arah belakang punggungnya.
Bagaikan di film horor sakura menoleh begitu pelan, berharap bukan hantu penunggu dari istana ini yang sedang menegurnya.
Sakura berdiri dengan cepat sampai hampir terjungkal melihat siapa sebenarnya yang ia lihat
"Nona sakura?"
"Oh.. Alien"
Sakura terdiam kaku bagai mangsa yang siap diterkam oleh sang pemburu, lihat saja mata tajam pangeran Uchiha yang pernah ia temui dulu di hutan menatapnya bagaikan mangsa empuk yang sangat enak untuk di olah.
"Apa yang kau lakukan di istana pangeran Sasuke?" Lagi-lagi matanya melotot terkejut bukan terkejut karena pedang yang mengarah ke arah lehernya tapi perkataan orang dihadapannya yang ia tahu namanya adalah Neji itupun diberitahu oleh Naruto dan yang membuatnya terkejut adalah.. ternyata ia menggiring dirinya sendiri ke sarang pemburu!! Kenapa otakmu jadi tumpul begini sakura. Pikirnya frustasi.
"Hei.. hei.. Neji, turunkan pedangmu. Nona Sakura bukan mata-mata" kata Naruto menurunkan pedang Neji pelan-pelan
Set..
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to the past
RandomAku? Sakura? Gadis bodoh yang pemalu dan selalu tersisihkan dari keluarganya akan menjelma menjadi Gadis pintar yang bijaksana, dan membuat semua orang terhenyak dengan dirinya yang baru. yah.. Sakura Haruno yang baru...