Chap 44

1.2K 258 17
                                    

...

Derap langkah kaki kuda berlari membela kerumunan pasar, mata emerald nya melirik setiap warga yang tengah bersiap berkumpul menyambut pemimpin baru mereka.

Dua orang berjubah besar menghentikan laju kudanya setelah berada tak jauh dari gerbang istana, sebelum keduanya memutar ke suatu tempat.

Hap!

Sakura menyingkap tudung jubahnya setelah menuruni kuda hitam milik Sasuke.

"Nona apa anda yakin?"

Sakura melangkah mendekati dinding besar istana kerajaan

"Aku sudah mengetahui semua rencana kalian" emeraldnya sejenak melirik Naruto yang berjalan dibelakang nya "Aku mendengar semuanya malam itu"

"Tapi, kita tidak bisa kembali nona Sakura. Pangeran Sasuke sudah memintaku untuk membawa anda ke tempat yang aman" cegah Naruto

"Naruto.." ada jeda sejenak sebelum Sakura kembali angkat suara "Pangeran Shisui sangat cerdik"

"Kami mengetahui itu nona, tapi selama pangeran Sasuke memegang kelemahannya pangeran Shisui tidak akan bisa berkutik"

Satu kepalan tangan mengerat di samping tubuh Sakura, gadis itu menghela nafas dan berjalan melewati Naruto

"Maafkan aku Naruto, tapi aku ingin memastikannya"

"Dan juga.." langkahnya terhenti dengan kepala mendongak ke atas ujung pembatas dinding

"Aku harus menyelamatkan ayah dan juga Karin"

"Nona ini sangat berbahaya, saya tidak akan membiarkan anda memasuki istana"

Sakura menggeleng sebagai penolakan jika ia tidak ingin pergi sebelum menemui ayahnya dan Karin, perasaannya mengatakan jika mereka tidak baik-baik saja.

"Tolong bantu aku Naruto"
"Aku tidak ingin mereka sampai kenapa-kenapa"

"Aku mohon, Naruto" melihat wajah memohon Sakura, mau tak mau Naruto terpaksa mengiyakan walaupun hati kecilnya berkata ia bisa saja di penggal oleh Sasuke jika mengetahui wanita tercintanya menyusul nya ke istana.

"Baiklah nona"
"Ikuti saya, saya punya tempat untuk kita bisa menyusup ke dalam istana" lanjut Naruto

Keduanya melewati terowongan bawah tanah yang menghubungkan langsung ke kediaman pangeran Sasuke. Dilihat dari bentuknya, sepertinya Sasuke sengaja membangun terowongan itu jika ada hal-hal yang mendesak seperti saat ini.

Sesampainya mereka di kediaman Sasuke, Naruto dengan waspada mengawasi sekitar.

"Nona kita harus bergerak cepat"

"Aku mengerti"

Naruto segera berjalan lebih dahulu menuju sel tahanan istana berada.

Beberapa kali mereka juga harus bersembunyi dari prajurit yang sedang berpatroli. Di saat mereka hampir mencapai sel tahanan tiba-tiba saja Sakura menghentikan langkahnya begitupun dengan Naruto tepat di tempat penghakiman kerajaan.

"Nona.."

Tubuh Sakura lemas menatap ke arah tempat penghakiman. Udara disekitarnya seakan menipis, membuat dadanya terasa begitu sesak. Setitik air mata luruh tanpa peringatan.

"Karin..."

Tanpa dikomando Sakura segera saja berlari menuju tiang gantung, dimana tubuh Karin yang berlumuran darah tergantung disana bahkan masih ada pedang panjang yang masih menancap di perut Karin hingga menembus tubuhnya.

"Hahh... Karin!! Hahh hiks.. hiks.. Karin..." tangis Sakura pecah memeluk tubuh pelayan setianya itu yang sudah tak bernyawa lagi

Sakura berusaha menahan berat badan Karin seakan menganggap jika pelayan nya itu masih memiliki secuil kehidupan, sembari tangan nya mencoba melepaskan kaitan tali yang ada pada lehernya.

Back to the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang