Chap 37

1.1K 211 9
                                    

...

"Hosh... hosh... hosh...." suara deru nafas terdengar keras

Sakura berlari dengan cepat meninggalkan Karin menuju kediaman istana, tepatnya di kediaman putra mahkota.



"Silahkan" Itachi mengangkat cangkir keramiknya sembari mempersilahkan para tamunya meminum teh yang ia suguhkan.

Itachi yang duduk disamping ibunya, permaisuri Mikoto tak sekalipun melunturkan senyumnya sembari memandangi beberapa pejabat penting di istana. Seperti menteri pajak 'Kabuto', menteri pertahanan 'Orochimaru', perdana menteri 'Haruno Kizhasi dan panglima perang Asuma. Ke empat orang itu adalah orang kepercayaan Fugaku, yang memiliki tonggak kesejahteraan kerajaan Uchiha. Walau diantaranya ada pejabat yang korup.

"Permaisuri maaf jika saya lancang, tapi alangkah baiknya pangeran mahkota segera dilantik untuk memimpin kerajaan selanjutnya" usul Kabuto

"Benar, yang dikatakan oleh menteri Kabuto permaisuri. Sebentar lagi bulan merah akan datang, dan saat itulah waktu yang tepat bagi kerajaan Uchiha mendapatkan pemimpin nya kembali"  ucap Orochimaru

Mikoto manggut-manggut dengan menatap ke arah Kizhasi dan Asuma
"Kalau begitu bagaimana dengan pendapat kalian?"

"Istana sangat membutuhkan pemimpin yang ulet dan bijaksana. Saya yakin akan pilihan permaisuri nantinya" ucap Kizhasi dengan menunduk hormat

"Baiklah jika begitu"
"Bulan merah akan datang dua hari lagi, selama itu kalian persiapkan lah pelantikan pangeran mahkota"

"Kami mengerti permaisuri" jawab mereka serempak

Perlahan sudut bibir Itachi terangkat pelan, senyum iblis muncul diwajah nya yang bak malaikat. Pada saat itupula lah Kizhasi menatap ke arahnya, Itachi dengan wajah polos balas tersenyum lembut sambil menawarkan teh hangat pada lelaki tua yang menjadi ayah dari wanita yang ia cintai.

Sebentar lagi ia akan mendapatkan kekuasaan ayahnya dan juga wanita yang selama ini ia idam-idamkan. Tinggal menghitung hari sampai ia benar-benar mendapatkan semuanya.

"Permisi permaisuri.. makan malam akan segera di sajikan"

"Hm, masuklah"

Sejumlah pelayan masuk dan mulai menata makanan di atas meja setiap para pejabat. Setelah selesai, mereka segera undur diri.

"Silahkan nikmati hidangannya"

"Terimakasih yang mulia permaisuri"

BRAK!!

Pintu ruangan nya lebih dulu terbuka secara paksa, menghentikan kegiatan seluruh penghuni yang ada di dalam ruangan itu.

Kizhasi melotot menatap putrinya yang sedang berdiri di ambang pintu dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Perdana menteri Haruno apa putri anda tak punya sopan santun?!" marah Kabuto

"Apa-apaan ini?"

Kizhasi segera membungkuk 60° di hadapan permaisuri
"Maafkan putri saya permaisuri"
"Biarkan saya memberinya pelajaran tentang bagaimana berlaku sopan di hadapan permaisuri dan pangeran"

"Bangunlah menteri Haruno" Sakura meneguk ludahnya kasar, melihat pandangan datar permaisuri padanya termasuk ayahnya yang kini melototinya  tajam.

Itachi tersenyum kecil melihat ekspresi Sakura yang gugup  "Jadi, apa yang membuat nona Sakura menerobos masuk kemari?"

"Sa..saya.. datang.. ka..karena..." dan sialnya Sakura tak punya alasan apapun, ia berlari kemari hanya karena merasa cemas pada kekasihnya setelah melihat Pain.

Back to the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang