Pagi ini semua murid kembali berkumpul di lapangan upacara untuk mendengarkan instruksi dari Pak Jaka perilah study tour yang akan di selenggarakan sekolah.
"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi semua. Seperti yang kalian tau Bapak mengumpulkan kalian di sini untuk memberikan informasi jadwal keberangkatan study tour jadi Semuanya tolong dengarkan baik-baik jangan berisik__"
"Terutama kamu Chanyeol!"
Tunjuk Pak Jaka kearah barisan paling belakang tampak Chanyeol berdiri dengan gitar di tangannya, entah apa tujuan bocah ini membawa alat musik itu ke tengah lapangan?."Siap Pak! " Teriak Chanyeol sambil mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi.
"Baiklah kita lanjutkan. Jadwal keberangkatan study tour akan di lakukan pada hari Senin minggu depan."
"Bapak harap kalian sudah berkumpul di sini Jam 9 pagi, mengerti?"
"IYA PAK!" Jawab murid-murid kompak.
"Kalian sudah taukan tempat yang akan kita tuju?"
"TAU PAK" para murid kembali menjawab dengan kompak.
Tapi tidak dengan Baekhyun yang tiba-tiba berteriak dengan keras. "Ke Los Angeles kan Pak!" sontak Pak Jaka dan seluruh manusia yang ada di lapangan ini melihat ke arah Baekhyun lalu tertawa terbahak-bahak dengan tingkah konyolnya.
"Enggak usah aneh-aneh Baekhyun, kamu mau Bapak hukum? "
"Hehe bercanda Pak" jawab Baekhyun cengengesan. Pak Jaka hanya mendengus geli melihat kelakuan anak muridnya itu, sebelum melanjutkan kalimatnya kembali.
"Ah iya Bapak hampir lupa kita di bali 4 hari 3 malam jadi saya harap kalian membawa perlengkapan secukupnya saja ya mengerti!"
"Mengerti!!!"
"Baiklah saya akhiri wasalamualikum warahmatullahi wabarakatuh kalian silahkan kembali ke kelas masing-masing"
Sepeninggal Pak Jaka dari Lapangan upacara ini Chanyeol yang dari tadi berdiri dibarisan belakang langsung berlari ke arah depan.
"Eh pada mau kemana. Jangan bubar dulu!!!"
Teriaknya keras membuat beberapa murid berhenti dan menatapnya heran bahkan Pak Jaka yang masih berdiri tidak jauh dari lapangan menggelengkan kepala melihat tingkah konyol yang sebentar lagi di lakukan bocah itu.
"Gue mau nyanyi sini kumpul lagi" lanjutnya.
Tanpa disuruh dua kali para adik kelas sudah kembali ke tengah lapangan berdiri paling depan tidak mau menyia-nyiakan ketampanan kakak kelasnya itu.
"Pacar lo tuh narsis banget" kata Baekhyun menyenggol bahu Rosé.
"Udah enggak"
"Hah?!"
"Dasar budek?"
"Dih putus lo?"
"Hemm"
Jawab rosé sambil menyilangkan tangannya didepan dada. Tatapannya tak lepas dari Chanyeol di depan saba yang sudah mulai aksinya__Sampai tatapan mereka bertemu, Rosé berdecak kesal melihat cowo itu menatapnya dengan tatapan meremehkan. Kurang ajar.
Sedangkan Baekhyun diam-diam tertawa geli melihat dua temannya ini yang sedang perang dingin. Lalu dimana Jennie?
Ah iya cewek itu tengah asik dengan ponselnya, duduk di bangku tepat di bawah pohon beringin. Sedangkan di waktu yang sama Kai terlihat berlari ke arahnya, dengan dua botol aqua di tangannya.
"Dih senyum-senyum sendiri kesambet lo"
Kai melihat Jennie heran sebelum akhirnya duduk di sebelah cewek itu lalu menyodorkan botol aqua yang telah di buka.
"Apa sih"
Cewek bermata kucing ini melirik Kai nyalang lalu menyimpan ponselnya di saku baju osisnya, walaupun terlihat kesal Jennie akhirnya tetap menerima air mineral yang di berikan Kai.
"Lagian senyum-senyum sendiri, chattingan sama siapa lo"
"kepo"
Setelah berucap ketus Jennie berdiri dari duduknya hendar melangkah pergi tapi cepat-cepat Kai menahan tangannya.
"Mau kemana?"
"Kelas"
"Ya udah ayo"
"Enggak usah, mending lo urusin dulu dua cewek itu"
Jennie menunjuk dengan dagunya ke arah dua manusia yang tengah berlari ke arah mereka.
"heng??"
Kai bingung sendiri celingak-celinguk nyariin cewek yang di maksud Jennie sampai suara cempreng terdengar di telinganya.
"Kak Kai!!!"
Kedua adik kelas itu berlarian ke arah Kai lalu berdiri tempat di hadapannya. Salah satu di antara mereka dengan sengaja menyenggol bahu Jennie dengan keras.
"Woy pelan dong. Pacar gue nih"
Kai menarik lengan Jennie agar berdiri di sampingnya.
"Eh, sorry enggak keliatan soalnya hehe"
Jawab si cewek berkucir kuda itu sambil melirik Jennie tak suka.
"Dih buta mata lo!"
Saut Jennie ketus lalu menyentak tangan Kai di lengannya kemudian memilih pergi dengan emosi yang meluap-luap.
Nah loh emosikan
-KaiSedangkan Kai menatap mereka yang berdiri di depannya dengan malas. Iya mereka. Somi dan Lia.
"Kak"
"Apaaan!"
"Makasih ya"
Kata Somi malu-malu.
"Buat?"
"Ih! Makasih buat yang kemarin"
Saut Somi cepat karena kesal dengan respon Kai yang terlihat lupa.
"Oh. Enggak usah makasih. Lagian kalo bukan mamah gue yang nyuruh gue juga enggak bakal mau"
Jawab Kai terlewat ketus dan dingin, membuat Lia yang berdiri di samping Somi sedikit merasa kasian.
Demi tuhan Kai benar-benar tidak memiliki banyak waktu hanya untuk dua adik kelasnya ini.
Maka dari itu tanpa buang-buang waktu lagi Kai memilih beranjak dari tempatnya dan hendak pergi menyusul Jennie tapi lagi-lagi langkahnya harus berhenti hanya demi mendapati tangan Lia yang mencengkeram ujung baju osisnya.
"Lepas enggak"
"Eh sorry kak. Lia cuman mau ngasih ini"
Cewek berkucir kuda itu tampak malu-malu saat memberikan sekotak tupperware dengan kukis coklat di dalamnya.
"Aduh ngapain sih ngasih gue ginian"
Kai menatap Lia heran, tapi terlebih dari itu Kai juga merasa tidak enak jika harus menolaknya terlebih ketika dia melihat kukis coklatnya di bentuk sedemikian rupa. Iya kukis coklatnya berbentuk kepala beruang.
Sangat. Sangat. Niat.
Batin Kai."Pokoknya harus dimakan sampe habis ya kak Soalnya itu Lia bikinnya dengan penuh cinta"
Setelah mengucapkan kalimatnya secepat kilat Lia buru-buru menarik tangan Somi untuk berlari. Malu. Tentu saja.
Kai kembali terkekeh geli ketika disela-sela larinya Lia sempat menengok ke arahnya hanya demi mengucapkan ini__
"Inget ya makannya jangan sama kak Jennie!"
•••
Jangan lupa vote and komen untuk terus dukung cerita aku.
Aku Belum sembuh dari maret nih:')
Kalian gimana?