Chapter 46 | Hari Pertama Diskors

616 47 61
                                    

Halo semuanya...
Harusnya aku update sekitar 3 hari lagi. Tapi karena disini aku mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa untuk semuanya, aku akan update hari ini!

Kalian senang nggak? Mudah-mudahan aja ya. Oh iya, untuk menemani hari pertama kalian sahur, aku akan update dengan part yang lumayan panjang. Jadi, jangan sampai bosan, ya?

Yuk makin semangat lagi untuk vote dan komen cerita Cakrawala dan Aqilla kesayangan kalian!

Selamat membaca dan selamat menunaikan ibadah puasa.

-

Playlist | Memikirkan Dia - Seventeen.

Lyrics  :'Resah hati ini tanpanya, memikirkan dia, selalu tentang dia yang memberikan indahnya cinta untukku miliki, menggenggam indahnya dunia, sampai waktu — ( yuk sambung liriknya! )

- BAGIAN EMPAT PULUH ENAM -

Menunggumu 1 jam terasa seperti 1 tahun. Tapi, giliran sedang bersamamu 1 hari terasa seperti 1 jam. Ini tidak adil.

***

Hari ini hari pertama bagi Aqilla, Bunga dan Shina menjalani hukuman skorsnya. Tapi, ini tidaklah buruk bagi seorang Bunga. Malah ia kegirangan saat jam tidurnya lebih banyak dari biasanya. Pukul 08.30 wib, Bunga sudah tiba di depan pintu rumah Aqilla. Gadis berperawakan bar-bar ini tampak bahagia saat mengetuk-ngetuk pintu rumah sahabatnya itu berkali-kali.

"ASSALAMUALAIKUM!" teriak Bunga mengetuk-ngetuk pintu rumah tersebut. "AQILLA, GUE DATANG NIH! BUKAIN DONG!" pekiknya kembali.

Tok tok tok! — Ketuk Bunga sekali lagi. "Woi! Kaki gue lemes nih nungguin pintu rumah elo kebuka! Lo nggak kasihan apa lihat gue disini?!"

Akibat teriakan Bunga yang mulai terdengar ribut, alhasil pintu itu terbuka dengan lebar. Namun, Bunga terkejut saat bukan sahabatnya yang membukakan pintu ini, melainkan kakak tirinya—Rakha. "Eh, Kakak Ganteng. Baru bangun, Kak?" goda Bunga tanpa merasa bersalah membangunkan pemilik rumah tersebut.

"Iya," jawab Rakha seadanya.

"Baru bangun aja cakep banget, apalagi kalau bangun rumah tangga bareng gue," gumam Bunga spontan membuat Rakha sedikit kebingungan. "Apa?" tanya Rakha.

"Oh, enggak, Kak. Aqilla-nya ada?"

"Enggak, dia lagi sekolah."

"Sekolah?" beo Bunga.

"Iya, kamu nggak sekolah? Kamu bolos, ya?"

"Lah, gue sama Aqilla diskors, Kak. Kakak nggak tahu?"

Mendadak ekspresi wajah Rakha berubah total. Yang awalnya lemas dan tak bersemangat, kali ini wajahnya tampak lebih serius. "Skors? Karena apa?"

"Kita berantem di sekolah, jadinya... diskors deh," jawab Bunga dengan mulusnya.

"Sebentar, saya mau ngecheck Aqilla di kamarnya." Dengan langkah yang gesit Rakha menaiki anak tangga menuju ke kamar Aqilla. Lebih tepatnya kamarnya dan kamar Aqilla bersebelahan. Tapi, baru tadi pagi Rakha melihat Aqilla pergi menggunakan seragam sekolah dan tas seperti biasanya.

CAKRAWALA dan Aqilla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang