2. EXTRA PART : Rindu Yang Tak Terungkap

627 47 14
                                    

SEMOGA SUKA!

Mari isi komentar-komentar disetiap paragraf yang kalian sukai!

2. EXTRA PART BAGIAN DUA.

Salam rindu pada langit yang sedang kamu tatap sekarang. - Cakra Nuraga.

Ingin sekali rasanya Cakra bertukar pesan dengan gadis yang pernah mengisi hari-harinya kemarin. Walaupun hanya sekedar menyapa saja.

Cakra melirik ke arah ponsel yang kini ia genggam, hanya bisa ia tatap dengan perasaan bingung.

Berulang kali Cakra mengetik sesuatu di room chat atas nama Aqilla Clarissa disana. Namun, ia menghapusnya kembali, tidak ada keberanian dalam dirinya untuk masuk dalam kehidupan wanita itu lagi.

Mencintai orang yang tepat dalam waktu yang salah itu, benar adanya.

"Semoga kita dipertemukan di waktu yang tepat, Qil," lirihnya pada diri sendiri.

"Tapi, gue juga nggak bisa melawan takdir jika semesta menginginkan kita terpisah untuk selamanya," lanjutnya bermonolog.

"Tuan, ada telepon dari Pak Danny," ujar salah satu Asisten Rumah Tangga yang sengaja dipilih dari Indonesia untuk menjaga Cakra selama di Prancis. Wanita berumur 50 tahunan itu memberi alih telepon itu pada Cakra.

"Makasih, Bi," kata Cakra seraya memberi kode agar ART itu meninggalkannya sendirian di meja makan.

"Halo?"

Cakra?

"Iya, Pa?"

Gimana keadaan kamu?

"Baik."

Kamu ingat bisnis Papa yang ada disana, kan?

"Ingat. Kenapa?"

Papa ingin kamu yang megang perusahaan itu. Kamu sendiri yang ngendaliin.

"Aku kuliah, Pa. Enggak bakalan ada waktu untuk aku megang kedua-duanya. Aku pengen fokus sama pendidikan aja."

Papa nggak minta kamu untuk ke kantor itu setiap waktu. Papa ingin bila ada senggang waktu kamu sendiri yang ngontrol perusahaan. Karena, cuma kamu yang Papa percayai, Cakra.

"Oke, Pa."

***

"Gimana, Qil?"

"Gimana apanya?" tanya Aqilla yang bingung dengan ucapan Bunga.

Kini Aqilla dan Bunga sedang duduk di kafe biasa yang sering mereka datangi. Bisa dibilang, udah jadi langganan gitu.

"Selama Cakra di Prancis, apa dia pernah ngabarin lo?" tanya Bunga yang mendapat jawaban gelengan dari Aqilla.

"FIKS! DIA UDAH PUNYA PACAR BARU!" kata Bunga mengompori.

"Hustt..., enggak boleh suudzon gitu," ucap Aqilla mengingatkan.

Bunga menatap Aqilla dengan intens. "Asal lo tau ya, Qil. Cewek-cewek disana beuhh! ADUHAI ADUHAI, CUY!"

"Tapi, Cakra bukan cowok yang ngeliat cewek dari segi begituan."

Dengan refleks Bunga memegang wajah Aqilla seerat-eratnya. "BUKA MATA LO, QIL! CAKRA ITU MANUSIA! NAFSUNYA PASTI ADA! GUE YAKIN, CAKRA ITU PASTI 3X SEHARI TUH!" ujar Bunga langsung melepaskan genggamannya dari wajah Aqilla.

Sebentar. Aqilla pusing. "3x sehari? Apanya, Bung?" tanya Aqilla dengan polosnya.

"Eh it-itu, maksud gue... Cakra itu makannya 3x sehari. Nafsu makannya tinggi, heeh iya gitu," jawab Bunga grogi setengah mati.

"Oh, gitu, ya?"

"Iya," kekeh Bunga.

"Polos banget sih sahabat gue," batin Bunga.

Sambil mengaduk-aduk minumannya, Aqilla menatap Bunga. "Gimana hubungan lo dengan Surya?"

Seketika raut wajah Bunga berubah. Ia menarik napas dan membuangnya pelan-pelan. "Ternyata, si Surya nggak konsisten sama ucapannya. Gue kira dia bakalan satu kampus sama gue, ternyata enggak. Gue udah minta bokap untuk kuliah di sini, eh si Surya malah pindah ke Malang. Kesel banget," rajuknya pada Aqilla.

"Pindah sekeluarga?"

"Enggak. Surya sendiri yang kesana."

"Iyaudah berarti Surya masih pulang dong kesini. Enggak usah khawatir. Kan, lo tau sendiri Surya itu setia sama lo," ujar Aqilla menenangkan sahabatnya itu.

"Ah, udah deh. Bete gue kalau ngebahas Surya!"

"Iya deh, maaf," kekeh Aqilla.

"Btw, lo kemarin jadi ke Bandung sama Delano?"

"Iya. Kenapa?"

Bunga memicingkan matanya. Memperhatikan Aqilla dengan seksama.

"Kenapa lo lihat-lihat gue kayak gitu?" protes Aqilla.

"Lo sama sekali nggak nyaman sama Delano?" goda Bunga menaikkan kedua alisnya.

"Nyaman yang gimana dulu, nih?"

"Sok enggak tau lo ah, nggak asik!"

"Gue sama Lano itu nggak ada apa-apa," elak Aqilla.

"Yakin...?"

"Iya, Bung. Kenapa sih, lo! Jangan ngada-ngada, deh!"

"Terus kisah lo sama Cakra gimana?"

"Akan kita bahas di Cakrawala 2."








***

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA SAMPAI DIDETIK INI!

Thanks to :

Author Melvian ( Krisna Bayu ) : Yang sudah mau berkolaborasi dan ikut serta dalam cerita CAKRAWALA dan Aqilla.

Alhamdulillah makin hari makin banyak yang mampir ke cerita ini. Aku ucapkan terimakasih kepada kalian semua yang udah support aku melalui komentar-komentar kalian! Salam sayang dari aku ya❤

Kita sudahi cerita ini dalam kisah CAKRAWALA dan Aqilla bagian 1.

Semoga kalian tetap bersabar menunggu kedatangan kisah selanjutnya antara Beruang Kutub dan Penguin kesayangan kalian.

YUK FOLLOW AKU AGAR NOTIF-NOTIF YANG MASUK KALIAN GAK AKAN KETINGGALAN!

SEE YOU DI CAKRAWALA dan AQILLA BAGIAN 2!

NOTE : CAKRAWALA KE-2 SUDAH DIPUBLISH. CEK CERITANYA DI PROFIL.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CAKRAWALA dan Aqilla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang