Chapter 48 | Berangkat

538 46 35
                                    

SELAMAT MEMBACA CERITA CAKRAWALA DAN AQILLA.

HAY, AKU ADA KABAR GEMBIRA! DISINI AKU KOLABORASI LAGI DENGAN AUTHORNYA 'MELVIAN'.

Ada yang kangen dengan sosok Melvian?

Yuk, dibaca!

Playlist | Cinta Tak pernah Lelah - Anas Glasean.

- BAGIAN EMPAT PULUH DELAPAN -

Sejauh manapun kamu pergi, tetaplah tujuanmu pulang adalah aku.

***

Cowok berperawakan tinggi menggunakan hoodie berwarna hitam dan membawa sebuah koper ini sedang duduk sembari menunggu jadwal keberangkatan pesawatnya. Cakra tak sendirian, ia ditemani oleh Aqilla selaku pacarnya yang daritadi tak berhenti memeluk lengannya.

Mungkin, takut akan kehilangan. Tentu saja, semua insan selalu tak siap dengan perpisahan yang terjadi.

Yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pengumuman bahwa pesawatnya akan segera berangkat sekitar 15 menit lagi membuat Cakra segera berdiri.

"Cakra," panggil Aqilla dengan sendu. "Kamu hati-hati, ya?"

"Iya sayang. Aku pergi dulu," pamit Cakra segera membawa kopernya. "Kamu jaga diri baik-baik, jangan telat makan, jangan keluyuran, dengerin ucapan Rakha. Oke?"

"Iya, Cakra."

Tak lupa, Cakra meraih tangan Aqilla dan mencium tepat dipunggung tangan Aqilla. Untuk pertama kalinya Cakra bisa semanis ini. Rasa senang dan takut selalu berdetak dalam jantung Aqilla. Entahlah, ketakutan apa yang sedang Aqilla rasakan saat ini.

"Aku pergi." Cakra memberikan ucapan terakhir itu sebelum ia melangkah jauh dari hadapan Aqilla. Bait-bait doa selalu Aqilla kerahkah pada setiap langkah kekasihnya itu agar segera selamat sampai tujuan.

"Semoga kamu sampai dengan selamat, Cakra," gumam Aqilla sebelum ia beranjak dari bandara ini.

Cakra sudah duduk dibangku sesuai dengan nomor yang tertera ditiketnya. Ia menghadap ke kaca melihat luasnya parkiran bandara Soekarno-Hatta ini. Tapi sebentar, Cakra melupakan sesuatu. Ponselnya tertinggal yang sedang ia titipkan tadi pada Aqilla. Cakra langsung berdiri dan keluar dari pesawat ini dan segera mengejar Aqilla yang mungkin belum meninggalkan bandara.

Cakra berlari dengan kencang mencari keberadaan gadisnya itu. Sampai-sampai ia mencari Aqilla di luar bandara. Tapi nihil, keberadaan Aqilla tak dapat ditemui.

Ah sial! Sudahlah, dia harus kembali lagi ke pesawat sebelum ia ketinggalan.

***

15 menit kemudian.

'Telah dikonfirmasi pesawat dari bandara Soekarno-Hatta tujuan Singapura pada pukul 07.30 wib telah hilang kontak dan sudah dipastikan jatuh. 15 awak pesawat dan 56 terdiri dari orang dewasa dan 6 orang anak kecil telah menjadi korban pada peristiwa tersebut.'

"Cakra," gumam Aqilla saat melihat berita di televisi rumahnya.

Disaat itu pula ponsel Aqilla mendapat banyak notif dari grup sekolahnya.

CAKRAWALA dan Aqilla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang