Happy Reading.Matahari menyingsing. Sinar berpendar melewati jendela kamar Callea, Terang sekali. Wanita tersebut terganggu karenanya.
Dengan Posisi tidur tidak beraturan, Callea Menggeliat. Pelan, Lenguhan keluar dari belahan bibirnya. Lega sekali, ia merasa segar hari ini. Kelopak matanya bergerak perlahan, pupil mata bergetar oleh rangsangan sinar mentari. Berkedip beberapa kali, lantas ia beranjak duduk.
"Anda sudah bangun, Nyonya?"
Terlonjak, Callea sudah akan jatuh jika saja Emery tidak cepat menangkap. Jantung berdebar sakit, Callea tanpa sadar mengumpat. Ia terkejut akan adanya suara Emery.
"Anda baik-baik sja, Nyonya?" Tersendat, Emery bertanya. Seperti melewati hidup dan mati, Emery begitu takut. Disaat Sang Nyonya hendak terjatuh dari pembaringan nya. Tetapi lega menyergap, hal tersebut tidak terjadi kala ia cepat menangkap. Entah apa yang akan Tuannya lakukan padanya jikalau hal tersebut sampai benar-benar terjadi.
"Aku Baik-baik saja untuk saat ini, tetapi tidak untuk sedetik lalu. Kau hampir saja memperparah kondisi ku, Emery." Suara tidak di kendalikan, Callea mendesis lirih. Kesal menjalar.
"Maaf atas kecerobohan Saya, Nyonya. Anda bisa menghukum Saya sebagai ganti!"
Mendengus, lantas Callea membantu Emery berdiri dari sujudnya. Berlebihan, Callea menganggap sikap Emery. "Meskipun aku benar-benar terjatuh, Aku tidak akan pernah melakukan hal itu padamu, Emery. Bangunlah. Jangan berlebihan, aku tidak suka."
Ada hening sesaat.
"Ada apa kau kemari pagi sekali?" Callea mengimbuh. Ia tersenyum lebar,seakan lupa akan luapan kekesalannya. Menghadirkan kelegaan pada Emery. Tidak terfokus, bahkan Callea tidak mengetahui jikalau hari sudah siang.
"Ini sudah siang Nyonya. Saya membangunkan Anda dari tadi tapi Anda tidak bangun bangun, saya berdiri di sini sejak 4 jam lalu. Anda tidur seperti orang mati." Terlihat bingung. Tetapi Emery tanpa ragu menjelaskan.
Semakin lebar lengkungan bibir Callea. "Benarkah. Kasihan sekali kau, Emery. Ckck." Mendecak diakhir. Seakan tidak mengasihani Emery yang harus menunggu nya bangun sambil berdiri ber jam jam. Dalam kepala terpikir terbuat dari apa kaki Emery? Sehingga kuat menunggu lama. Kenapa masih utuh tidak patah berdiri selama 4 jam?
"Tetapi aku mengapresiasi kerja keras mu menunggui ku bangun. Kau menajubkan, kakimu baik-baik saja disaat harus berdiri berjam-jam."
Meringis, Emery mengerakkan kepala mengangguk. Dalam diri tidak tahu apakah harus senang mendapatkan pujian dari sang Nyonya. "Terima Kasih, Nyonya."
"Ya." Mengesampingkan wajah, lantas Callea menambahkan, " Kenapa sekarang baru membangunkan ku, Emery?"
"Tidur Anda terlalu pulas. Saya sudah beberapa kali membangunkan Anda, tetapi Anda tidak juga membuka mata. Jadi saya membiarkan, mungkin Anda masih butuh istirahat penuh untuk pemulihan."
"Aku punya kebiasaan bangun kesiangan disaat lelah, Emery. Mungkin hal tersebut terjadi padaku tadi." Pelan, Callea berucap. Ia seakan malu membagi kebiasaan buruknya.
Kening berkerut, Emery tidak mengerti akan ucapan Callea.
"Benarkah. Tetapi kenapa saya tidak pernah melihat sejak Anda disini, Nyonya?""Damn." Tanpa kesadaran Callea mengumpat. Ia sekaan lupa akan keberadaan nya saat ini. Dengan cepat Callea beralasan. "Banyak perubahan saat aku tiba disini. Salah satunya ucapan yang aku lontarkan sesaat."
![](https://img.wattpad.com/cover/262744630-288-k55551.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Become The Wife Of Grand Duke
FantasiaBukan Novel Terjemahan Masuk ke dalam novel? Mustahil. Tapi itu yang di alami Callea Magnolia, seorang gadis yang berprofesi sebagai Polwan di Kota nya. Dan masuk ke dalam tokoh figuran yang mati di tangan suaminya sendiri. Hingga cerita lain te...