Chapter 10

12.9K 1.4K 33
                                    

Happy Reading.

"Kau tahu siapa yang lebih menakutkan dari iblis?"

"Siapa?"

"Dia Hades, Raja Dunia bawah." Lawan bicaranya terdiam, dia melanjutkan, "Dengan Cerberus sebagai peliharaan nya, dia yang memerintah dan mengurus semua urusan dunia bawah."

"Terdengar menajubkan."

"Ya....Sayangnya sikap kejam itu hilang saat berhadapan dengan pendamping nya."

"Oh! Maksudmu Persephone." Gadis itu terseyum, matanya yang menyipit terlihat berbinar. "Bukan kah kisah mereka sangat manis. Mereka terkenal saling mencintai. Pria itu, Hades adalah Dewa yang setia. "

Lawannya terkikik, "Memang." Ia tampak prihatin. "Tapi, bagaimana jika suatu saat Hades mengkhianati pendamping nya."

"Menurutmu, apa yang akan dilakukan Persephone?"

Callea berhenti, lama, dia memandang punggung dua gadis remaja yang berbincang di depannya. Dia tidakt berniat menyusul, hingga sosok mereka semakin jauh.

Kemudian, Callea memunggut buku yang dijatuhkan salah satu dari gadis tersebut, tanpa sengaja. "Your Heart Is Mine." Dia membaca judulnya. Lantas, kekehan terdengan, lirih.

"Mengelikan."

***

Badai petir terdengar keras, Thallasa melihat kegelapan tak berujung. DIa tidak tahu dimana ia berada, hanya suara nafas nya yang terdengar ditempat sunyi ini.

Melihat sekeliling, Thallasa menemukan cahaya kecil yang terlihat samar-samar.

Ragu-ragu, Thallasa mengambil langkah untuk mendekatinya. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh, tanpa diduga sebuah pintu muncul setelahnya. Dengan penasaran dia mendorong pintu tersebut, tetapi dia harus segera menutup matanya karena cahaya menyilaukan yang datang tiba-tiba.

"Apa ini?" Pelan, Thallasa bergumam.  Ia menyiptakan mata, bingung dengan beberapa lempengan batu berukuran besar yang muncul secara tiba-tiba. Mereka berjejer rapi seolah ditata dengan sengaja.

Yang aneh batu itu bersinar terang dengan cahaya keemasan. Seperti disengaja, terdapat tulisan yang Thallasa tidak ketahui pada benda-benda tersebut.

"Selamat datang, Putriku." Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang halus dan lembut, tetapi terdapat ketegasan didalam nya.

Dia Berdiri didepan Thallasa saat ini, menjulang tinggi seorang wanita berambut putih dengan pupil berwarna emas. Wanita itu mengunakan gaun berwarna sama dengan matanya.

Dia terlihat sangat cantik dengan keagungan yang dimiliki.

Untuk sesaat Thallasa memiliki perasaan halus dihatinya, ia seperti memiliki keakraban dengan sosok tersebut.

"Siapa kau?" Ragu, Thallasa bertanya. Melihat senyum diwajah cantik itu, ia bergidik tiba-tiba. "...dan dimana ini?"
Tempat ini tidak seperti di kediaman Jarvas. Pikir Thallasa

Sunyi. Tidak ada jawaban yang keluar dari wanita itu, hanya kebisuan. Mengerutkan kening, Thallasa seolah terganggu kerenanya.

I Become The Wife Of Grand Duke  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang