Chapter 5

17.4K 1.9K 36
                                    

**

Happy Reading

Finnley De Lanneint Putra bungsu Marquess Lanneint

Dalam novel pria tersebut menjadi Protagonis Pria Ketiga yang membenci Thallasa dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Di cerita ia seorang pria berjiwa bebas. Tidak menyukai jikalau hidup nya di atur bahkan oleh keluarga nya sendiri. Ia adalah teman se-Academy Grand Duke. Pria tersebut berteman baik dengan Grand Duke. Bahkan ia bekerja pada Suami Thallasa sebagai sekretaris. Ia begitu mengagumi sosok Grand Duke. Ia bahkan tidak merasa sungkan jika harus meminta bantuan. Finnley sudah seperti adik bagi Grand Duke

Tetapi, tidak Sampai kemunculan Protagonis Wanita. Kecerdasan dan kehebatan nya dalam membantu Grand Duke. Menjadikan Finnley mengagumi sosok Protagonis Wanita.

Dan karena sering bersama Protagonis Wanita, Finnley yang semula mengira kenyamanan saat bersama Protagonis Wanita adalah rasa nyaman sesama teman, ternyata salah saat melihat nya dalam bahaya ada rasa untuk selalu melindungi, menjaga nya dengan kemampuan nya. Ia mulai menyadari perasaan nya setelah melihat kedekatan Grand Duke dan Protagonis Wanita.
Ia merasa cemburu melihat nya, Mulai saat itu Finnley yang semula menjadi anjing penurut Grand Duke berganti menjadi bucin Protagonis Wanita.

Namun ia harus patah hati di akhir cerita karena bersatunya Grand Duke dan Protagonis Wanita.

***
Hampir mencapai kepulihan tubuh dengan sempurna. Callea sudah memulai aktivitas tanpa harus ditegur tentang kondisi tubuh. Melegakan sekali, Callea merasa senang mengetahui nya.

"Nyonya." Emery memunculkan diri pada hadapan Callea. Tangannya terdapat surat yang ditujukan untuk Sang Nyonya.

"Ya. Ada apa, Emery?" Menjawab pelan, Callea menemukan Emery mendorong surat padanya. Ia mengernyit, merasa bingung. "Setahuku, akhir-akhir ini aku tidak pernah menulis surat untuk seseorang. Lantas Dari mana kau mendapatkannya?"

Secara tidak sengaja Emery langsung menatap Callea, meringis ngeri dikala tatapan beliau tajam padanya. Terlihat jelas jika Callea kesal. Kesal karena mendapat surat, ia tidak menyukai hal itu. Tidak efisien, membuang waktu, ia lebih menyukai menggunakan gadget.

"Surat tersebut berasal dari Duchess of Elbrecht, Nyonya."

"Siapa dia?" Mengeraskan kening, Callea bertanya bingung. Merasa asing dengan nama tersebut.

"Ibu dari Lady Kathrien."

Seolah mengingat  Callea menggumam samar. "Aku mengerti." Callea membuka, membaca setiap kata dalam baris pada surat tersebut.

Untuk beberapa alasan Callea mengetahui, jika Duchess Elbrecht memiliki hubungan cukup baik dengan Thallasa. Dan dengan pertemanan Thallasa serta Lady Khatrien semakin mempeerat hubungan mereka.

"Apa aku harus mengirim surat balasan?"

"Tentu."

Pelan, Callea mengangguk. Lantas merapikan gaun yang kusut akibat ia duduk. "Aku akan membalasnya nanti."

"Anda akan kemana, Nyonya?" Emery bertanya dikala Callea menghela langkah pelan.

"Pergi." Callea melemahkan suara, ia tidak mengindahkan pekikan Emery di belakang tubuh. Ia terus melangkah, walaupun sedikit kesulitan dengan pakaiannya.

"Anda harus mendapat ijin terlebih dahulu, Nyonya." Emery menyusul, memperingatkan. Ia juga akan pergi, mengikuti kemanapun Nyonya-nya berada.

"Pada siapa? Bukankah Grand Duke tidak ada disini?" Tenang, tetapi samar ada kekesalan pada suaranya. Callea menahan diri untuk tidak berdecak.

I Become The Wife Of Grand Duke  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang