Yujin hari ini pulang cepat, soalnya dua mingguan bakalan PAS buat naik kelas. Dia heran natap kakaknya yang udah kayak manusia ga punya tulang. Lemes banget.
"Kak?"
Sungchan ga nyahut.
"Kak woi!"
"Ha?"
"Lemes banget, kenapa?"
Sungchan menggeser pantatnya, belakangan ini pantatnya mudah kebas anjir. Padahal duduknya di sofa empuk. Perlu ke dokter ini anak kayaknya.
"Gue putus."
"Ha?" Yujin menjatuhkan diri di samping Sungchan.
"Putus Yujin putusss."
"Sama kak Winter?"
Sungchan mendengus lelah, "Yaiyalah, pacar gue dia doang."
"Kenapa bisa anjer?" Jihoon tiba-tiba jbjb si tengah sama si bungsu. Tasnya di campakkan gitu aja di sofa di seberang. Dia ikutan gabung bareng adek-adeknya.
"Bakalan LDR, dia ga mau. Katanya udahan aja."
"Lah kan sebelumnya ldr juga. Agamanya jauh beda."
Sungchan semakin galau, tapi yang dibilang abangnya bener juga sih.
"Lho kak Winter agama apa emangnya?" Yujin tidur di atas paha Sungchan. Ia melihat lampu hias di langit-langit ruang tamu.
"Muslim."
"Lah terus kak Rina?"
Jihoon ngangkat kepalanya dari bahu Sungchan lalu menatap Yujin. Kasihan ih Sungchannya. Pahanya nopang kepala Yujin bahunya nopang kepala Jihoon.
"Bokapnya Karina ngikut Oma mereka jadi Kristen sementara nyokapnya Winter ikut kakek jadi Muslim."
Yujin menggapai kepala Sungchan, lalu mengelus yang lebih tua.
"Hehe, jangan sedih dong kakak sayang. Jodoh ga kemana."
Hilih bocah. Umur baru enam belas ngomongnya udah jodoh jodoh.
"Tau apa lo? Masih piyik juga." Jihoon julid. Sensitif dia, dia aja yang udah umur dua puluh belum dapat pacar tapi ini Yujin udah sok tahu soal jodoh-jodohan.
"Sirik banget orang jomblo. Dah ah, Yujin mau siap-siap."
"Mau kemana kemana lagi?" Tanya Sungchan.
"Rumah Donghyun. Yang anterin kakak aja, abang nyebelin suka manas-manasin Doyoung. Udah tahu anaknya ga suka sama Donghyun malah dikasih gas." Yujin menatap sebal Jihoon yang udah senyum-senyum ga jelas.
"Kocak banget si Doyoung, posesif menyerempet bego."
"Ho'oh bego banget mau percaya orang bego kayak lo bang." Habis ngomong begitu Yujin langsung lari ke kamar. Takut abangnya menggeplak kepalanya.
Selepas perginya Jihoon, tinggal Sungchan dan Jihoon berdua. Si sulung melirik adeknya.
"Gapapa bro, di kota nenek neng geulis banyak." Jihoon ketawa dia ninggalin Sungchan yang misuh-misuh.
Sungchan balik galau di sofa ruang tamu sambil mencomot kacang dari toples.
Kasihan banget si kakak :"(
Jadi pacarku aja sini kak.*
"Aduh Doy, pacar kamu siapa sih? Bang Jihoon atau aku?" Yujin kesel banget habis kerja kelompok dia langsung dijemput sama Doyoung. Ditarik gitu aja, dia belum sempat pamit ke Donghyun sama teman kerkelnya juga:((
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Sister [✓]
FanfictionYujin tidak pernah sekalipun menyesal dalam hidupnya jadi anak bungsu yang punya dua kakak laki-laki hebat kayak Jihoon dan Sungchan. Jihoon tak pernah menyesal harus menjadi si sulung yang harus menjaga dua adiknya terlepas dari tanggungjawab nya s...