Sungchan agak ngebut, bodoh banget buket bunga sama kado untuk Yujin pake acara ketinggalan segala. Jihoon udah marah-marah pas ngasih kunci mobil papahnya ke Sungchan. Sementara Hongseok dan Mijoo kalem aja jalan ke auditorium gedung sekolah Yujin, sebenarnya Mijoo ngomel sih tadi pas Sungchan bilang ketinggalan.
Jihoon ngambil tempat sesuai dengan undangan di tangannya, karena untuk 4 orang termasuk Sungchan yang balik lagi ke rumah Jihoon duduk duluan sambil jagain 4 kursi. Papa Mamanya masih sibuk ngobrol sama teman lama mereka yang anaknya kebetulan sekolah di sekolah yang sama dengan Yujin.
"Ji!"
"Oit bang."
Hyunsuk melambai, cowok yang lebih pendek itu duduk dua baris lebih depan dibanding dengan Jihoon. Sama kayak Jihoon Hyunsuk juga jagain kursi.
Semua tamu undangan udah dipersilahkan duduk. Otomatis orangtua yang tadinya masih ngobrol termasuk Hongseok sama Mijoo langsung duduk ke tempat mereka. Acara udah mau dimulai.
Si Mama udah gelisah, Sungchan belum juga balik. Seolah kayak naluri ibu ga lama setelahnya Sungchan muncul. Nafasnya masih pendek-pendek karena habis lari. Bucket bunga di tangannya untung ga hancur.
"Duduk lo, udah mau mulai noh."
Sungchan ngambil tempat di samping Jihoon, dia juga nyerahin kotak kado dan bucket ke mamanya. Tangan mamanya lebih anteng dibanding dia yang lasak grasak-grusuk.
Guru yang bawa acara kelulusan masuk.
"Chan, Lo ingat ibu itu ga?"
"Ingat, ibu cicak."
Jihoon antusias, "Ya kan? Ini tuh ibu yang ga pernah lihat muridnya kan kalau ngajar? Lihatnya pasti langit-langit atau plafon kelas."
Sungchan ketawa, dia nepuk-nepuk pahanya saking lucunya. Padahal ga ada yang lucu.
"Gue kaget pas Junkyu teriak dari luar kelas ibu cicak lagi otw kelas. Anjing, Junkyu emang ga ngotak."
Dengar anaknya berisik Hongseok menegur keduanya, "Heh! Adeknya itu lho lagi dipanggil. Fotoin kek."
Saking asiknya ngobrol dan ngomongin ibu cicak tadi, si sulung sama si tengah ga sadar kalau si bungsu udah berdiri di depan mimbar. Kirain adeknya dapat juara satu paralel ternyata cuman mau bacain kesan dan pesan siswa. Dan sama Doyoung :))
"Ngapain difoto? Ada Doyoung, merusak angle."
Sungchan ketawa banget mendengar omongan Jihoon.
"Kasihan Doyoung, nanti adeknya ga ada yang mau kalian malah usilin Yujin. Capek mama lihat kalian."
Jihoon dan Sungchan langsung kicep. Kalau ibunda udah bersabda jangan dilawan, cukup Malin Kundang jadi bukti anak pembangkang Jihoon dan Sungchan jangan lagi. Kasihan Yujin jadi anak tunggal, hak waris sama dia semua nanti.
Dengan ogah-ogahan Jihoon membuka kamera yang tersampir di lehernya. Sedangkan Sungchan buat video pakai hpnya. Ini moment agak penting soalnya. Kan nanti kalau Yujin nikah mereka bisa jadi buat video dokumenter gitu.
JAUH BANGET UDAH MIKIR YUJIN NIKAH😭
Kesan pesan siswa SMA Pelita tempat anaknya Pak Hongseok dan Ibu Mijoo sekolah berturut-turut ga ada yang bener. Alias nyeleneh semua. Bahkan ada yang confess brou. Yujin yang bacain sampai speechless kok bisa punya teman satu angkatan kayak gini.
"Rambutnya blonde, orangnya sedanglah tapi kalau dibandingin sama Yujin yah jelas terpukul jauhlah. Orangtuanya kaya, abangnya swag, dia juga swag sih apalagi kalau dance di ruang tari jangan deh saya bisa jadi yupi kalau lihatnya-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Sister [✓]
FanfictionYujin tidak pernah sekalipun menyesal dalam hidupnya jadi anak bungsu yang punya dua kakak laki-laki hebat kayak Jihoon dan Sungchan. Jihoon tak pernah menyesal harus menjadi si sulung yang harus menjaga dua adiknya terlepas dari tanggungjawab nya s...