Yujin tidak pernah sekalipun menyesal dalam hidupnya jadi anak bungsu yang punya dua kakak laki-laki hebat kayak Jihoon dan Sungchan.
Jihoon tak pernah menyesal harus menjadi si sulung yang harus menjaga dua adiknya terlepas dari tanggungjawab nya s...
Sungchan kebangun tengah malam. Pukul 3 lebih kalau ia tidak salah. Kepalanya pusing, berat sebelah. Sungchan menggapai nakas di sebelahnya mengambil ponsel. Ia mencari kontak Jihoon karena demi apapun kepalanya sakit banget.
Suara serak Jihoon saat membuka pintu kamar dan adiknya Yujin di belakangnya dengan penampilan asdfghjkl sudahlah rasanya Sungchan ingin mencibir.
Sakit aja masih punya energi buat julid ckckck.
Jihoon mendudukkan dirinya di samping Sungchan yang masih ga berdaya, udah kayak ga punya tulang. Yujin tetap berdiri di pinggir ranjang.
"Migrain?"
Sungchan ngangguk. Jihoon menempelkan telapak tangannya ke dahi Sungchan. Lumayan panas.
Jihoon melirik Yujin lalu ngomong, "Ambilin termometer di dapur yang dekat kulkas, sekalian kotak obatnya dek."
Yujin mengangguk. Ia berlari kecil menuju dapur. Orangtua mereka sedang pulang ke rumah nenek, beliau sakit dan bibi yang nemenin nenek kebetulan lagi pulang ke kampungnya juga jadi ga ada yang nemenin.
Yujin terbangun pas dengar Jihoon yang tergesa-gesa ke luar kamar, tadi dia ketiduran di kamar Jihoon ngomong-ngomong.
"Ini bang." Yujin menyerahkan kotak obat di tangannya. Ia duduk di kursi belajar Sungchan mengamati abangnya yang tiba-tiba jadi dokter dadakan buat kakaknya.
*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*
Doyoung memberikan bekal makan Yujin dari jok motornya.
"Ah iya hampir lupa. Thank you Doy."
Doyoung mengangguk. Tadi pagi dia ditelepon oleh Jihoon untuk bareng sama Yujin pergi sekolah. Doyoung salut banget sama Jihoon serius, tadi pagi aja matanya Jihoon masih belum sepenuhnya terbuka saking ngantuknya tapi tetap aja masak buat Yujin.