18

1K 171 11
                                    

Sungchan memarkirkan motornya terburu-buru. Ia berlari ke rumah lumayan besar dengan model Eropa. Di depannya ada banyak papan bungan yang cukup buat Sungchan kerepotan markir motornya tadi.

Banyak orang mondar-mandir, rata-rata berbaju hitam gelap. Sesuai dengan kondisi saat ini, Sungchan juga memakai pakaian yang sama.

Ia masuk, mencari subjek yang dia tuju.

Somi duduk terdiam di ruang tamu rumahnya. Pandangannya kosong.

Sungchan berjalan tergesa. Somi mendongak, melihat Sungchan yang berjalan buru-buru ke arahnya.

Sungchan memeluk Somi erat.

Tangis Somi tumpah. Daritadi dia cuman terdiam menonton orang lalu-lalang di depannya untuk menyiapkan rumah mereka. Mama dan adiknya masih di rumah sakit.

Sungchan mengusap punggung Somi sayang, sambil menggumamkan "Gapapa, nangis aja."

"Papa, Chan."

Somi semakin terisak, bahkan Sungchan bisa merasakan bajunya mulai basah.

"Iya, aku tahu. Nangis lagi aja, jangan ditahan kayak tadi."

Dari seberang Jihoon dan Yujin masuk. Sungchan menggerakkan tangannya mengkode kedua saudaranya.

Somi masih menangis, dan Sungchan masih setia memeluk dan mengusap punggung Somi.

"Dek, ambilin air coba."

Yujin mengangguk, ia berjalan ke dapur dengan bantuan bertanya sama sanak saudara Somi.

Yujin membawa segelas air. Ia menyerahkannya pada Sungchan.

"Som, minum dulu yah."

Somi melepas pelukannya, menerima segelas air di tangan Sungchan. Meneguknya sedikit lalu kembali lagi menangis.

Yujin ga tahan, lihat Somi nangis dia malah mau ikutan nangis:((

Jihoon yang lihat itu kelabakan, "Jangan ikutan heh."

Jihoon mengusak mata adeknya. Somi terkekeh, "Maafin kakak yah."

Yujin tersedu, "Ngapain minta maaf, kan kakak emang berhak sedih."

Sungchan ngakak, ia nampol muka Yujin sambil ngasih tisu.

Setelahnya orang di depan rumah agak ricuh, ternyata ambulans yang bawa Papa Somi udah datang. Somi melap air matanya, lalu bergegas keluar.

Sungchan, Jihoon dan Yujin mengekor di belakang. Ketiganya menemani Somi mulai dari hari pertama sampai penguburan. Waktu Sungchan lebih banyak kemakan, karena dia nemanin Somi hampir sehari penuh. Pulang ke rumah kalau mau mandi dan kalau mau tidur.

Sungchan pamit pulang ke Mamanya Somi. Mama Somi mengelus kepala Sungchan, mengucap terimakasih karena membantu dan menemani Somi bahkan ga sedikit banyak bantuin keluarga Somi juga.

Pas mau pulang, Somi nahan Sungchan.

"Bentar, gue punya hadiah."

Sungchan agak kaget, dia kan ga ultah ngapa dikasih hadiah.

"Gue ga ultah?"

"Siapa juga yang bilang lo ultah." Somi mengambil sekotak kecil dari kantong belakang celananya.

"Lah terus?"

Somi mengulurkan kotak kecil itu ke hadapan Sungchan.

"Buat gue."

"Kagak. Buat Jaehyuk, yah buat elu lah."

Sungchan ketawa kecil, terus dia buka kotak kecil itu. Sungchan nganga. Ini Somi lagi ngelamar dia apa gimana.

Our Little Sister [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang