17

1K 185 30
                                    

Yujin mendengus melihat tulisan di depan kamar Doyoung.

Oknum Park Yujin dilarang masuk. Lagi sensi, via chat saja.

"TANTE, INI DOYOUNG NYA KENAPA LAGI?"

Irene ketawa, "Tadi pulang ngambil obat Doyoung nya langsung misuh-misuh, masuk kamar."

"MA KEDENGERAN!"

Ketawa Irene makin kencang pas denger suara Doyoung nyaut dari kamar.

"Doy, bukain dong. Kamu kenapa lagi?"

"SAMA DONGHYUN AJA SANA."

Oalah anjritt, Donghyun lagi.

"Aku ga ngapa-ngapain lho."

"IYA, GA NGAPA-NGAPAIN. CUMAN PULANG BARENG. MESRA BANGET LAGI DI MOTOR MATIC BERDUA."

Jawaban Doyoung sukses banget buat Irene ga berhenti ketawa. Lucu yah ma, romansa anak SMA.

"Aduh Jin, dimaklumin aja yah Doyoung nya. Tante juga gatau turunan darimana makanya sealay itu. Kalau laper makan aja yah di bawah, tante masak rendang tadi." Irene pamit sama Yujin yang masih setia di depan pintu kamar Doyoung.

"Iya Tan."

Yujin ngetok lagi kamar Doyoung, kali ini ga ada lembut-lembutnya lagi.

"Ga buka aku pulang nih."

"Satu."

"UDAH COCOK NOH, DILAN MILEA VERSI SMA PELITA. GA USAH CAKAPAN LAGI LAH KITA. KEMUSUHAN AKU."

"Duaaaa."

Ngegas :))

"DONGHYUN EMANG LEBIH TINGGI SIH, TAPI KAN TETAP AJA LEBIH GANTENGAN AKU."

"Dua setengah,"

"AKU JUGA GA PELIT, WALAU MASIH DIJAJANIN PAPA SAMA MAMA TAPI TETAP AJA NGAJAKIN KAMU MAKAN 24/7. BEDA SAMA DONGHYUN, YANG JAJANIN KAMU BAKWAN KANTIN AJA UDAH PAMER-PAMER KE AKU."

"Dua tiga perempat,"

Ceklek

Pintu kamar Doyoung kebuka. Yujin tersenyum, udah pengang kuping dia dengar misuh-misuh Doyoung.

Sesampainya di kamar Doyoung, bisa Yujin lihat Doyoung yang tidur membelakanginya.

"Mau peluk ga?"

"Bayar ga?"

Yujin ketawa, "Engga, yang ini gratis."

Doyoung berbalik. Peduli bodoh tadi dia yang udah berniat ga ngacuhin Yujin. Ditawarin peluk nih men, gratis pula. Doyoung maulah.

"Duh, hanget banget badannya."

Doyoung menyamankan tubuhnya di dekapan Yujin, "Demamnya udah turun, tapi masih pusing."

"Udah minum obat belom?"

Doyoung mengangguk, "Udah tadi."

"Jin."

"Hmm?"

"Jangan deket-deket Donghyun dong. Aku cemburu."

Yujin menatap Doyoung, "Aku ga deket kok. Cuman tadi emang ga ada tumpangan lain aja. Haruto mana mau tarik tiga, Jeongwoo apa lagi. Win juga ga bawa mobil tadi. Jayoon di jemput mamanya. Bang Jihoon ga bisa jemput, papa—"

"Iya-iya aku percaya. Cuman kalau bisa ga usah yah lain kali. Bukannya mau membatasi pertemanan kamu juga, tapi adoooh intinya aku cemburu lah. Takut aja, kamu jadinya ga suka aku lagi malah suka dia."

Our Little Sister [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang