Reva merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ia menempati kamar tamu di rumah Abi, tidak tidur dengan Teh Nabila. Ummi Aisyah sempat menawarinya untuk tidur di asrama supaya memiliki teman namun, Reva itu paling tidak bisa berbagi kamar dengan orang lain, sekalipun tidur di ranjang yang berbeda.
Reynan dan Neneknya sudah pulang selepas isya tadi. Dan, hal yang paling membuat Reva kesal adalah ponselnya disita oleh laki-laki itu. Ia sudah melakukan banyak drama agar Reynan membiarkannya memegang ponsel namun, Daddy-nya tampaknya sudah tahu niat busuk Reva. Yang mana, anak gadisnya tersebut sempat memiliki niat untuk kabur. Oh ayolah, kabur dari asrama saat sedang pelatihan paskibra saja Reva pernah, tidak heran kalau dia punya niat kabur dari sini.
"Daddy jahat banget, ya ampun!"
Suara ketukan pintu membuat Reva menyingkirkan bantal yang semula menutupi wajahnya. "Siapa?"
"Tristan Ganteng. Keluar lo, Ummi Aisyah nyuruh makan. Lo dari siang belum makan. Gak usah sok-sok an diet, badan lo udah kek sapu lidi." Tristan itu abang yang perhatian, sekaligus menyebalkan.
Reva beranjak membuka pintu. Mendapati Tristan dengan baju koko dan kain sarung bekas sholat tarawih tadi. Reva masih asing dengan penampilan baru tersebut. Ia jadi mengingat isi kopernya yang ternyata hanya berisikan gamis-gamis dan bermacam jenis jilbab yang dibelikan Reynan entah sejak kapan.
"Lo gak risi pake rok begitu? Udah kayak cewek tau gak?" komentar Reva.
"Baju cewek ternyata enak ye. Adem banget buset kayak gini. Angin pada masuk semua," balas Tristan sambil memainkan kain sarungnya.
Ingin hati memukul kepala cowok itu namun, Reva urungkan sebab kedatangan Ummi Aisyah dan anak laki-lakinya yang tiba-tiba.
Asep itu penampilan doang kalem, tapi kelakuannya nyebelin banget, serius! Masa tadi kerudung Reva nyangkut di pager mushola cuma diketawain sama dia.
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh," salam kedua orang tersebut. Tristan dan Reva membalas kompak.
"Reva udah makan malam?" tanya Ummi Aisyah.
Reva menggelengkan kepalanya. "Reva gak nafsu makan, Ummi."
"Ya sudah kalau begitu, nanti kalau lapar ke ruang makan aja, ya. Reva besok puasa 'kan?" tanya Ummi Aisyah.
Reva mengangguk ragu. Mungkin Ummi Aisyah bertanya demikian sebab takut ia sedang menstruasi.
"Puasa yang bener lu. Jangan niat doang, tapi diem-diem nelen air pas ambil wudhu," ujar Tristan.
Reva memelototi cowok itu. "Bukannya lo ya, yang bilangnya puasa tapi malah nongkrong di warteg?"
"Nongkrong gak berarti makan loh, ya."
"Ngeles mulu lo kayak bajay!"
Ummi Aisyah tertawa melihat pertengkaran kakak beradik tersebut. Mulai sekarang sepertinya rumahnya akan ramai hanya karena ulah Reva dan Tristan. Belum lagi Asep yang biasanya kerap menjadi biang rusuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl, Nyantri?
Teen FictionDIHARUSKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!! =Proklisi Series Special Ramadhan 2021= 🕌🕌🕌 Ramadhan tahun ini sepertinya akan terasa berbeda bagi seorang Revalina Alea Gresson. Karena kenakalannya yang ampun-ampunan, daddy-nya berniat mengirimkan ia ke sebuah...