9|Misteri

254 50 9
                                    

"lain kali jangan masuk ruang staf tanpa izin"
Ucap pria itu padaku dan kak Hania dengan tegas setelah ia menarik paksa aku keluar dari gudang di minimarket itu.

"Iya maafin adik saya ya mas"
Ucap kak Hania pada pria pegawai minimarket yang menarik tanganku tadi.

Aku dan kak Hania bergegas ke kasir untuk membayar barang-barang yang akan kami beli .

Aku masih melihat ke arah pria pegawai itu.

Apa yang pria itu bilang tadi rasanya sangat aneh, dia bilang "jangan diikutin" dan...
Tatapannya itu loh..
Aneh, sepertinya ia bukan marah karena aku masuk ke gudang tapi seperti ia tau apa yang baru saja terjadi padaku.

"Yuk de.."
Ucap kak Hania saat kami sudah selesai membayar di kasir.

"Sebentar kak, Kaka duluan aja ke motor . Ada yang mau aku beli lagi"
Ucapku pada kak Hania.

Dan, kak Hania langsung berjalan keluar minimarket terlebih dahulu.

Aku mengambil beberapa minuman dikulkas dekat pria pegawai itu berada.

Aku memperhatikannya dari sampingnya. Ia seperti merasa canggung saat aku perhatikan.

Ku lihat name tag di dadanya dan terlihat namanya yang tertulis disitu
*RIKO*

"Mas.. tadi liat saya di gudang itu..-"
Ucapku memulai obrolan dengan pria itu.

"Em.. gajadi deh mas, maaf sekali lagi"
Ucapku lagi yang merasa tak perlu menanyakan hal gila ini pada orang yang tak ku kenal.

Ia tak sempat menjawab ucapan ku.

Setelah itu aku kembali ke kasir dan membayar minuman yang ku ambil tadi, lalu berjalan menghampiri kak Hania di parkiran yang sudah menungguku.

Saat aku akan naik kemotor yang dikendarai kak Hania , tiba-tiba pria pegawai tadi memanggil kami

"Tunggu sebentar..."
Ucapnya sambil berlari kecil menghampiri ku dan kak Hania.

Ia mengambil sebuah kertas dan pulpen dari saku celananya dan menuliskan sesuatu disana lalu memberikan kertas itu padaku.

"Hubungin saya ke nomor ini, saya tau apa yang kamu alamin tadi di gudang."
Ucapnya dengan yakin lalu berjalan kembali ke minimarket itu.

Aku dan kak Hania merasa kebingungan dengan ucapan dan tingkah pria itu..

"Riko..?"
Ucapku pelan sambil melihat kertas berisikan nomor telfon yang ia berikan padaku tadi .

♣️♣️♣️

Sesampainya dirumah habislah kami dimarahi mama karena nekat untuk ke minimarket yang jauh dari rumah.

Tapi kemarahannya tak parah karena kami bisa kembali dengan selamat tanpa ada hal-hal yang buruk terjadi pada kami.

Aku langsung mengajak kak Hania ke kamarku dan menceritakan semua yang ku alami tadi di gudang minimarket tadi.

Kak Hania pun memikirkan hal yang sama denganku tentang pria pegawai itu setelah aku menceritakan kejadian tadi.

"Lo gak nanya namanya siapa de?"
Tanya ka Hania dengan penasaran

"Gue tau namanya, tadi gue liat di nametag nya kak, namanya Riko"
Ucapku dengan yakin

"Riko..?? Rik... .. eh sebentar deh. Lo inget buku yang di bawa Aya waktu itu gak?? Buku MOZZA itu loh"
Tanya kak Hania dengan semangat.

Sementara aku mengingat buku yang dibawa Aya beberapa bulan lalu, buku terkutuk yang membuat kami menjadi kesulitan sampai sekarang ini.

"Tokoh cowok di cerita mozza itu namanya kan juga Riko"
Ucap kak Hania saat aku masih mengingat-ingat buku MOZZA itu

INGAT AKU [MOZZA | MORRA] Part2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang