5|Pulang

342 64 9
                                    

"Tiarra ....!!!!"

Aku membuka mataku dan sadar bahwa mahluk itu sudah tidak ada dihadapan ku.

"Suster.. tolong keruangan saya.. sekarang sus tolong"
Terdengar suara Hania mencoba memanggil suster dari alat disampingnya tempat tidurnya

Aku masih diposisi ku tadi, didekat pintu ruangan ini terbaring terlentang menatap ke langit-langit ruangan dengan air mata yang tak henti keluar dari mataku.

Tak lama suster datang dan langsung membantu ku untuk bangun dan duduk di sofa dekat tempat tidur Hania .

"Mba kenapa?? Perlu dokter periksa?"
Tanya suster itu padaku

Hania mencoba bangun dari tempat tidurnya dan menghampiriku dan terlihat berjalan sempoyongan.

Hania duduk di sampingku lalu ia memelukku dengan erat.

"Lo gak papa?"
Tanya Hania dengan wajah yang sangat khawatir.

Aku menggelengkan kepalaku .
Aku tak bisa berkata apapun dan rasanya seperti aku ada di ambang kematian antara hidup atau tidak

"Sus.. tadi adik saya jatuh dan kepalanya terbentur ke lantai, kayanya perlu di periksa dokter sus"
Ucap Hania meminta pada suster itu

Segeralah suster memanggilkan dokter untuk memeriksaku

♣️

"Tidak ada luka atau tanda benturan apapun"
Ucap dokter itu ketika ia selesai memeriksa keadaan ku.

Aku memegang kepalaku dan melihatnya tak ada darah sedikitpun ditangan ku sementara tadi aku benar-benar melihat tanganku penuh darah setelah memegang kepalaku.
Aku juga melihat ke lantai tempat ku terbaring tadi dan tak ada darah sedikitpun disana.

"Kok bisa jatuh? Apa lantainya licin?"
Tanya dokter itu padaku

"Enggak dok.. terimakasih sudah memeriksa saya. Saya baik-baik saja"
Ucapku meyakinkan

Kupikir jika aku menceritakan apa yang baru saja ku alami rasanya akan sangat aneh dan mereka pasti tidak akan percaya padaku.

Akhirnya dokter dan suster itu keluar dari ruangan ini dan meminta Hania untuk kembali ke tempat tidurnya.

Dokter juga meminta suster untuk memeriksa lantai dan menyuruh Cleaning Service untuk membersihkan ruangan ini karena mereka berfikir lantainya yang licin dan membuat aku terjatuh.

♣️

"Lo kenapa?"
Tanya Hania padaku.

Kini aku kembali duduk ditempat ku tadi dan Hania duduk ditempat tidurnya.

"Gue gak yakin Lo bakalan percaya kalo gue ceritain ke Lo kak"
Ucapku dengan lemas.

"Gue akan percaya apapun yang Lo bilang Ra ..
Sebenernya gue liat Lo nangis tanpa suara sambil berontak dilantai, gue panggil Lo berkali-kali tapi Lo tetep gak sadar. Gue teriakkin nama Lo berkali-kali sampe akhirnya Lo berenti berontak, setelah itu gue panggil bantuan ke ruangan ini"
Ucap Hania menjelaskan apa yang ia lihat tadi.

Aku ragu untuk bercerita dengan jujur pada Hania, tapi akhirnya aku memutuskan untuk menceritakannya.

Setelah selesai menceritakan apa yang aku alami Hania hanya terdiam dan menatapku dengan wajah sendu.

"Apa yang Lo alamin, itu juga hampir sama kaya apa yang gue alamin ra..
Malam dimana kita ngelakuin ritual itu .. .. -"

♣️♣️♣️

INGAT AKU [MOZZA | MORRA] Part2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang