12|Pengungkapan

252 52 8
                                    

Sesampainya dirumah nenekku dibogor, tempat dimana kami melakukan ritual itu.

Kami langsung bergegas menuju kamar tempat kami melakukan ritual itu untuk mencari buku MOZZA.

Ku temukan sebuah kotak persegi yang kuingat waktu itu dibawa oleh Aya pertama kali, kotak inilah yang berisikan buku itu.

Aku membukanya dan tak ada buku itu didalamnya. Hanya ada beberapa kertas kosong dan sebuah tali putih yang berukuran kurang lebih 30cm, didalamnya.

Ada sebuah ikat rambut, dan sebuah foto bayi yang sudah kusam.

Aku langsung mengingat bahwa foto bayi itu tak lain adalah foto dari Aya sewaktu dulu.

Untuk apa Aya menyimpan fotonya saat bayi di dalam kotak ini bersamaan dengan buku dan peralatan ritual itu?

Tak lama papa tergesa-gesa masuk ke kamar tempat kami sedang mencari buku itu.

Papa segera mengajak kami kesuatu tempat tanpa menjelaskan apapun.

Aku merasa tegang sekaligus penasaran, entah apa yang dipikirkan papaku.

Kami bergegas ketempat yang dimaksud papaku itu dengan perasaan campur aduk selama perjalanan.

♣️♣️♣️

Sampailah kami disebuah rumah yang cukup besar dipinggiran kota Jakarta.

Papa mengetuk pintu rumah itu dan terlihat seorang pria membuka pintu dan mempersilahkan kami untuk masuk.

"Saya Angga"
Ucap pria itu memperkenalkan dirinya.

Aku masih merasa bingung, siapa pak Angga ini dan apa hubungannya dengan misteri dan teror itu?

"Jadi, seperti yang anda bilang di telfon tadi, anda benar-benar suami dari Unna? Ayah dari Aya?"
Ucap papaku memastikan.

Aku terkejut mendengarnya.
Apa yang papaku tadi katakan? Apa benar laki-laki didepanku ini adalah ayahnya Aya??? Bukankah???

"Papa gak salah?? Bukannya ayahnya Aya sudah meninggal dunia?"
Tanyaku dengan sangat amat penasaran.

"Itulah yang mau papa tanyakan sama pak Angga ini"
"Jadi bagaimana pak? Saya tidak ada waktu jika untuk bermain-main seperti ini, saya dan istri saya sudah habis-habisan dalam menangani masalah ini"
Ucap papaku dengan tegas.

Seketika pria itu terdiam.
Sementara mama sepertinya sudah tau bahwa pria ini tadi menelfon papa dan menyuruh kami kerumah ini.

"Biar saya jelaskan. Benar saya suami dari Unna, tapi saya bukan ayah dari Aya"
Ucap pria itu dengan gugup.

Bagaimana bisa?? Apakah Aya adalah anak dari pria lain? Atau...

"Saya meminta cerai dari Aya beberapa tahun yang lalu, ketika saya sudah mencoba menerimanya sebisa saya tapi pada akhirnya saya tidak sanggup lagi menahan ini semua, sampai saya mendengar kabar bahwa Aya sudah meninggal saya sadar seharusnya saya segera bertindak sebelum anak itu benar-benar kehilangan nyawanya seperti yang sudah saya tau sejak anak itu dibawa oleh Unna kerumah kami"
Jelas pria itu pada kami.

Sejenak kami semua keheranan dengan ucapan pak Angga tadi, dan pada akhirnya ia menceritakan semuanya pada kami . Tentang segala kegelapan dibalik kebahagiaan yang selama ini kami saksikan.

-PENGUNGKAPAN MISTERI-

Jakarta, 2003 . Saat itu saya dan Unna berpisah rumah sementara waktu karena suatu masalah didalam rumah tangga kami. Saat itu Unna datang dengan membawa bayi perempuan, bayi yang baru lahir. Masih dengan tali pusar yang mengikat di perut bayinya.
Saya terheran tentang darimana bayi itu berasal, dan untuk apa Unna membawa bayi itu, setelah lama kami berpisah .
Awalnya saya pikir Unna benar-benar merasa stres karena kami tidak bisa memiliki keturunan didalam pernikahan kami, saya pikir Unna membawa bayi itu karena alasan kami yang tak bisa memiliki buah hati.
Tapi saya salah.
Dan..
Semuanya terjawab ketika Unna menceritakan tentang bagaimana ia kehilangan Kakak kandungnya bernama Maya .
Unna bercerita bagaimana sadisnya kematian Maya yang ia saksikan sendiri didepan matanya.
Saat itu Unna memutuskan untuk pulang ke Bandung, kerumah orangtuanya dan pada saat itu juga kami sedang bertengkar hebat, hingga akhirnya itu menjadi alasan Unna untuk pergi sendiri ke kampungnya.

INGAT AKU [MOZZA | MORRA] Part2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang