10|Mulanya

277 52 5
                                    

*Rumah Ini Dijual*

"Baru beberapa Minggu yang lalu papan tulisan ini dipasang"
Ucap scurity penjaga diperumahan tempat Tante Unna dan Aya tinggal.

Agak aneh rasanya, setelah kepergian Aya.
Tante Unna dan kami tidak pernah saling berkabar lagi, ditambah keadaan keluarga ku yang saat itu menjadi renggang dan kami tidak tau lagi keadaan Tante Unna yang kini tinggal sendirian.

Sekarang saat kami memutuskan untuk menghubungi Tante Unna, nomornya sudah tidak aktif dan rumahnya akan dijual tanpa ada keterangan nomor telfon dan info yang lebih jelas lainnya.

Riko menyarankan agar kami mendatangi Mak uti saja di Bandung.

Papa langsung menyetujui saran dari Riko dan berencana pergi ke Bandung untuk menemui Mak uti hari itu juga.

Kami sekeluarga dan juga Riko pergi ke Bandung, ke rumah yang dimaksud Riko sebagai rumah Mak Uti.

Gelisah dan juga bingung yang aku rasakan selama dalam perjalanan.

Sesampainya kami dirumah itu tak ada siapapun disana, rumah itu tampak kosong dan warga sekitar bilang Mak uti telah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu karena serangan jantung.

Cobaan apa lagi ini, pikirku dengan lesu dan putus asa.

Ditengah keputusasaan, Riko menyarankan agar kami pergi kerumah Mozza yang tak jauh dari rumah Mak uti.  Perjalanan yang kami tempuh sekitar 30 menit untuk sampai kerumah Mozza dari rumah Mak Uti.

Sesampainya disana tak lama terdengar suara azan magrib.
Aku melihat rumah itu masih dari dalam mobil, aneh rasanya.

Kenapa perasaan ku berkata kalau aku pernah kerumah ini, perasaanku campur aduk.

Aku merasa sangat sedih saat aku memperhatikan rumah itu. Sampai tak sengaja aku meneteskan air mataku.

Aku mulai berjalan memasuki halaman rumah itu..

Kulihat sebuah bangku kayu didepan halamannya, entah kenapa saat aku melihat bangku itu rasanya aku sangat merindukan sesuatu, tapi entah apa yang aku rindukan.

Riko mengetuk pintu rumah itu sambil mengucapkan salam.

Tak lama seseorang pria paruh baya membuka pintu dari dalam rumah itu dan langsung terlihat mengenali Riko.

"Nak Riko...?"
Ucap bapak-bapak yang tadi membuka pintu itu dan langsung memeluk Riko.

Riko langsung memperkenalkan kami dan si bapak menyuruh Kami masuk kerumahnya.

Saat aku masuk kerumah itu rasanya sangat menyedihkan, entah kenapa aku ingin menangis. Tapi aku tidak tau alasan apa yang membuat aku ingin menangis.

Semua sudah duduk di bangku ruang tamu sementara aku masih diam berdiri di pintu masuk rumah ini.

Seketika aku melihat seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari sebuah kamar dan berjalan menghampiriku.

Seketika rasanya dadaku sangat sesak sampai aku tak kuat berdiri menopang tubuhku sendiri dan aku terjatuh sambil memegang dadaku yang terasa sangat sakit.

Aku menangis tak karuan, perasaanku sangat kacau dan rasanya aku sangat sedih.

Papa dan mamaku segera menenangkan ku. Mereka berfikir aku sedang dikuasai mahluk itu lagi padahal aku masih sadar 100% saat itu. Hanya saja perasaanku yang terasa sangat tak normal.

Wanita paruh baya tadi juga membantuku bangun dan membantuku untuk duduk di sofa .

Seketika saja tanpa aku sadari aku mengucapkan kata
"Mama.."
Dengan lirih sambil terus meneteskan air mataku dan terus menatap ke wanita paruh baya tadi.

INGAT AKU [MOZZA | MORRA] Part2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang