"kenapa dinamakan pulau ilusi?" Taehyung memberi arahan pada taeros agar bergerak lebih cepat. Mereka harus sudah tiba di sana sebelum malam hari. Karena akan sulit memahami tempat baru jika itu di malam hari. Bahaya bisa datang dari mana saja di tambah pulau itu tak terjamah oleh tangan manusia.
"Karena ada banyak tipuan di sana." Balas taehyung sekenanya.
"Contohnya?"
" Misal kamu menemukan sesuatu seperti yang kamu cari. Sesuatu yang benar-benar inginkan dan pendam di salam pikiran maka pulau itu akan memberikannya. Kamu bisa tertipu dan jatuh ke dalam perangkap,jika kamu mengambil sesuatu itu."
" Apakah mereka juga akan memberikan permatanya?"
"Tentu jika itu yang paling kalian inginkan."
"Tetapi jika ternyata permata yang asli ada di sana bagiamana membedakannya?" Dahyun menyimak percakapan sana dan Taehyung. Fokusnya teralihkan dengan pertanyaan terakhir sana. Jika pulau itu akan membuat perangkap seperti menurutnya mustahil mereka semua tak tertipu. Tiruan Permata? Oh astaga! Lalu bagaimana wujud permata yang asli?
"Aku juga tidak tahu,tetapi mungkin kalian sudah di bekali pengetahuan tentang permata."
"Aku tidak yakin tapi mungkin jeongyeon bisa mengenali permata yang asli karena ia bisa melihat ke serat atau bagian terkecil suatu apapun." Ujar dahyun. Mereka berdua mengangguk.Sedangkan di tepi laut sudah ada Mina,namjoon dan Suga. Mereka menatap jauh ke arah pulau yang di tutupi awan hitam di atasnya. Langit yang sangat berbanding terbalik dengan langit di sekitarnya yang masih biru dan cerah.
"Mereka harus cepat sebelum malam kita sudah harus tiba di sana." Mina mengangguk setuju. Ia entah kenapa merasakan hawa yang sangat tidak nyaman. Seakan alam sedang mengirimkan pesan padanya untuk tidak menjamah pulau itu.
" itu mereka!" Seruan namjoon memecah keheningan yang tercipta akibat atmosfer berbeda yang mereka rasakan disana.
Di balik pepohonan pinus yang lebat Jimin dan rombongan bergerak menuju mereka.
"Semuanya aman?" Tanya namjoon melarikan tatapannya ke para gadis.
"Tidak juga,karena sope mencoba melemparku dari atasnya setiap waktu." Geram Momo. Jhope tergelak tetapi ia kemudian meminta maaf pada Momo karena sope terkadang memang cukup sensitif terhadap orang baru.
"Kenapa dia tidak suka padaku tapi sangat suka nayeon?"
"Sudahlah mo. Nanti sope juga akan terbiasa denganmu.
"Itu pulaunya?" Tunjuk tzuyu di angguki yang lain. Dia berdecak kagum.
"Kenapa pulau seindah ini di sebut pulau ilusi?""Indah?"
" Iya,di atasnya terdapat pelangi yang menghiasi dengan langit cerah dan berawan. Sebentar lagi kita mungkin akanelihat mata hati terbenam paling cantik dari sana."
"Hah? Tunggu dulu,tzuyu melihat pulau dengan langit cerah,sedang di penglihatanku di sana sedang di selububgi kabut hitam agak tebal. Kenapa bisa beda?" Timpal Mina keheranan.
"Aku juga melihat ada awan gelap." Timpal dahyun di angguki oleh yang lainnya.
"Sudahlah,mungkin ilusinya sudah mulai bekerja meski kita belum menginjak tanah di sana. Ayo berkumpul aku akan memberi beberapa peringatan sebelum kita ke sana." Mereka semua berkumpul menghadap Jimin. Laki-laki itu berdiri menghadap ke arah yang lainnya.
" Kalian harus mengosongkan pikiran sebelum berangkat ke sana. Hilangkan semua keinginan akan apapun termasuk permata itu. Jika tidak apapun yang ada di kepala kalian akan kalian temukan di sana dan akan menjebak kalian selamanya di tempat itu. Lupakan tujuan kita mencari permata. ""Dan lupakan juga tujuan kalian membunuh makhluk mengerikan itu," timpal dahyun santai.
Mereka semua sepakat untuk berangkat menggunakan dawmin milik Jimin. Meskipun ada beberapa kali penjemputan tetapi mereka sama sekali tidak terkendala karena Columbus cukup kooperatif di bandingkan sope. Dan menurut informasi yang mereka dapat konon katanya Columbus adalah dawmin salah satu raja Korea di jaman Joseon dulu. Tetapi jimin tidak mengiyakan atau menyanggah rumor tersebut.
Angin berhembus kencang seolah menyambut kedatang keenam belas manusia itu. Mereka segera menuju ke pasir yang letaknya lebih terlindung di bawah pohon yang mirip sekali dengan pohon Cemara tetapi warna daunnya terlihat lebih bersinar. Hijau yang cukup mencolok menurut mereka.
"Kita akan bermalam disini?" Tanya sana
"Benar,kita tidak bisa memasuki pulau di malam hari. Lebih baik kita bermukim sementara di bibir pantai agar terhindar dari marabahaya dan jika terjadi sesuatu di luar dugaan kita bisa pergi dari pulau ini dengan mudah." Jelas namjoon panjang lebar."Sana buatkan rumah yang aman untuk kita semua." Pinta jin sopan.
"Satu rumah? "
"Iya." Balasnya lagi. Sana mengangguk setuju dan mulai memejamkan matanya untuk mencoba fokus. Tetapi tzuyu segera menarik tangan sana dan membuat gadis itu tersentak."Kenapa tzuyu?"
" Aku tidak mau satu rumah,buat saja 2 rumah seperti biasa."
" tzuyu ada apa ini?" Tanya jihyo heran.
"Aku tidak suka satu rumah dengan orang asing,lebih baik dua rumah."
" Akan sangat bahaya jika salah satu dari kalian terkena ilusi dan kami berada di rumah yang berbeda," namjoon menahan Taehyung yang hendak buka suara. Ia tahu jika taehyung yang berbicara maka yang keluar pasti kata-kata yang sarkas.
"Kami bisa menjaga diri kami sendiri." Balas tzuyu lagi. Jihyo segera menarik tzuyu ke.belakang.
"Aku akan bicara dengannya sebentar. " Lalu mereka pergi ke bibir pantai agak menjauh dari yang lainnya.
Ia menarik tzuyu membuat gadis itu mendesis karena cengkraman tangan jihyo di tangannya agak keras.
"Tzuyu ada apa denganmu?!" Tzuyu diam memalingkan tatapan menuju laut lepas. Entah kenapa ia hanya merasa tidak suka dan sangat tidak yakin dengan ketujuh pemuda itu. Tetapi para kakaknya sangat percaya pada mereka meskipun mereka baru saja bertemu.
"Katakan apa yang membuatmu bersikap seperti ini?! Jihyo sekali lagi bertanya dengan nada yang sedikit di naikkan.
" Aku tidak percaya mereka. "
"Mereka tidak akan menghalangi tujuan kita,mereka dan kita punya tujuan yang berbeda,Tzu. Aku mohon bersikap seperti ini."
"Siapa yang bisa memastikan bahwa mereka bukan mata-mata atau utusan raja itu. Mereka bisa saja berpura-pura membantu dan diam-diam merencakan hal lain. Kita bahkan baru kenal dengan mereka,jihyo."
"Aku memang tidak bisa memastikannya,tetapi sejauh mereka membantu kita dengan mengusir makhluk jahat kita bisa menggunakan bantuan mereka. Dan jika mereka berkhianat akan aku pastikan akulah orang pertama yang akan membunuh mereka." Jihyo meremas bahu tzuyu. Manik mereka bersitatap.
"Untuk itu kamu dan aku akan bekerja menjadi tameng bagi yang lain jika mereka berkhianat. Tapi untuk sekarang kita bisa bersikap baik pada mereka. Lupakan kebencian mu ke salah satu dari mereka."
"Aku tidak...."
"Sudah ayo kembali ke sana. Tenangkan perasaanmu nanti di rumah baru kita."
"Aku mau kamar yang paling ujung dan jauh dari dia."
"Tenang saja. Ayo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nine Tailed and The Seven Knights
FanfictionJannabi menjadi korban ke brutalan raja Glovator yang menginginkan ke delapan kristal dunia. kristal yang bisa menjadi tonggak kehancuran para rubah serta lahirnya generasi bari dari kesembilan ekor rubah jannabi yang terputus. kesembilan ekor itu...