Ketika Tzuyu memeluk Jihyo yang mulai tersadar, geraman dari anjing berkepala tiga semakin keras, dan kini lebih banyak makhluk serupa muncul dari kegelapan. Jumlah mereka terus bertambah, membuat suasana semakin mencekam. Anjing-anjing itu mengepung mereka, mendekat dengan taring terbuka dan mata merah menyala.
Suga mulai kehabisan tenaga, lingkaran cahaya pelindung di tangannya perlahan-lahan memudar. "Kita tidak akan bisa bertahan lebih lama," ucapnya dengan nada khawatir.
Namjoon menggertakkan giginya. "Mereka semakin banyak. Kita perlu bantuan lebih besar."
"Jimin! Panggil Columbuss sekarang!" teriak Taehyung, menyadari bahwa pertahanan mereka bisa jebol sewaktu-waktu.
Jimin mengangguk, matanya memancarkan konsentrasi penuh. Dengan satu gerakan tangan, ia memanggil Columbuss, sang demon pelindungnya. Di atas mereka, langit mendadak bergetar hebat, dan seberkas cahaya merah muncul dari kegelapan. Dari dalamnya, Columbuss, makhluk bersayap besar dengan tubuh seperti elang namun berkepala singa, turun dengan kepakan sayap yang mengguncang hutan.
Columbuss mendarat di tengah kepungan anjing-anjing berkepala tiga, matanya bersinar tajam penuh wibawa. Dengan satu raungan keras, makhluk besar itu melibas anjing-anjing tersebut, memaksa mereka mundur beberapa langkah. Columbuss menatap Jihyo dan Tzuyu yang masih berada di bawah, kemudian mengulurkan salah satu cakar besarnya.
"Jihyo, Tzuyu, naiklah ke punggung Columbuss!" teriak Jimin, mendorong kedua gadis itu untuk segera naik. Tzuyu membantu Jihyo yang masih lemah naik ke punggung Columbuss, kemudian ikut menaiki makhluk itu. Dengan satu kepakan sayap kuat, Columbuss terbang tinggi, membawa mereka jauh dari bahaya.
Namun, meskipun Columbuss berhasil membawa Jihyo dan Tzuyu pergi, situasi di tanah masih sangat genting. Semakin banyak anjing berkepala tiga keluar dari bayang-bayang hutan, dan lingkaran pertahanan Namjoon dan Suga mulai melemah.
"Ini terlalu banyak!" seru Nayeon, napasnya terengah-engah.
Taehyung kemudian mengambil langkah tegas. "Aku tidak punya pilihan lain," gumamnya sebelum mengangkat tangannya dan memanggil demon-nya sendiri, Taeross. Dengan dentuman keras, tanah di bawah mereka terbelah, dan dari dalam retakan tersebut, muncul Taeross, makhluk besar dengan tubuh berotot, sayap bersisik, dan wajah penuh wibawa yang memancarkan aura kekuatan murni.
Taeross mengeluarkan raungan memekakkan telinga, membuat tanah di sekitar mereka bergetar. Makhluk-makhluk anjing berkepala tiga itu tampak ragu, seakan menyadari kekuatan besar yang mereka hadapi.
"Taeross, hancurkan mereka!" perintah Taehyung. Taeross meluncur ke arah anjing-anjing itu, menyerang dengan kekuatan brutal. Setiap serangan Taeross menghancurkan puluhan anjing berkepala tiga, memaksa mereka mundur lebih jauh.
Suga yang kelelahan tersenyum tipis, menyadari bahwa mereka punya sedikit kesempatan untuk kabur. "Ini saatnya! Sekarang atau tidak sama sekali!"
"Semua, ikuti aku!" Namjoon berteriak, memimpin yang lain untuk melarikan diri ke arah yang aman. Mereka berlari di tengah hutan, sementara Taeross terus menghalangi anjing-anjing berkepala tiga yang mencoba mengejar.
Dengan kekuatan Taeross yang semakin tak terbendung, para anjing berkepala tiga mulai mundur sepenuhnya. Taehyung memberi perintah terakhir kepada Taeross, yang dengan satu kepakan sayap besar, menghancurkan kelompok terakhir anjing-anjing itu, lalu memudar ke dalam bayangan, meninggalkan kedamaian sementara di hutan.
Mereka akhirnya berhasil mencapai rumah kecil mereka, terengah-engah dan penuh keringat. Jihyo dan Tzuyu, yang sudah lebih dulu dibawa oleh Columbuss, kini beristirahat di dalam rumah. Jihyo, meski lelah dan terluka, sudah mulai pulih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nine Tailed and The Seven Knights
Fiksi PenggemarJannabi menjadi korban ke brutalan raja Glovator yang menginginkan ke delapan kristal dunia. kristal yang bisa menjadi tonggak kehancuran para rubah serta lahirnya generasi bari dari kesembilan ekor rubah jannabi yang terputus. kesembilan ekor itu...