16

23 2 0
                                    

Malam semakin larut saat kegelapan di sekitar mereka terasa lebih pekat, hampir menenggelamkan kesadaran. Dahyun terbaring lemah di punggung Jungkook, tubuhnya lunglai seakan habis disedot oleh kekuatan misterius yang tak seorang pun tahu asalnya. Setiap tarikan napasnya terdengar berat, dan kulitnya mulai memucat seiring waktu berlalu.

Namjoon berdiri di tengah kelompok, otaknya berpacu mencari solusi di antara kekacauan yang semakin mendesak. "Kita harus keluar dari sini sekarang. Waktu kita tidak banyak, apapun yang sedang terjadi pada Dahyun, kita tidak bisa membiarkannya berlangsung lebih lama."

Taehyung menatap Namjoon dengan tatapan tajam, lalu berbalik ke arah hutan yang mulai memancarkan kegelapan aneh. Sepertinya mereka tidak lagi sendiri. Bayangan-bayangan di antara pepohonan bergerak liar, seperti mata-mata yang diam-diam mengintai mereka.

Taehyung mengangkat kedua tangannya perlahan, menarik napas panjang sebelum mengeluarkan suara rendah dalam bahasa kuno yang terdengar seperti nyanyian maut. Udara di sekeliling mereka bergetar, dan tiba-tiba, dari balik kabut hitam yang tebal, muncul sosok besar dengan sayap hitam pekat. **Taeross**, demon yang dipanggil oleh Taehyung, muncul dengan keagungan yang mengerikan. Sosoknya tinggi, dengan sayap besar berwarna hitam kelam yang terlihat seperti bisa menutupi seluruh langit. Matanya bersinar merah, memancarkan ancaman tak terukur kepada siapapun yang berani mendekat.

"Kita tak punya waktu banyak. Taeross akan membawa kita keluar dari pulau ini," ujar Taehyung dengan nada tegas. "Kita harus pergi sekarang, atau semuanya akan berakhir di sini."

Jimin melangkah maju, tidak mau kalah dengan Taehyung. Dia merentangkan tangannya, menyatukan jari-jarinya dalam gerakan cepat, memanggil demon pribadinya, **Columbuss**. Dari langit yang gelap, terdengar raungan yang menggema, dan Columbuss, makhluk berbadan besar seperti serigala dengan sayap raksasa hitam, turun dengan anggun. Bulu-bulunya bersinar redup, matanya tajam menatap sekitar, siap untuk melindungi dan membawa mereka keluar dari situasi berbahaya ini.

"Columbuss, kita harus segera pergi," kata Jimin, suaranya tenang namun tegas. Columbuss mengeluarkan geraman rendah, tanda bahwa ia sudah siap.

Jungkook, yang memegang Dahyun di punggungnya, merasakan tubuh Dahyun semakin lemah, hampir tanpa perlawanan. Sebuah perasaan marah dan frustrasi mulai menggerogoti dirinya. Dia tahu bahwa serigala di dalam dirinya sudah lama tertidur, tapi keadaan memaksa kekuatan itu untuk bangkit. Dia memejamkan mata, fokus, dan merasakan bulu hitam mulai tumbuh di lengannya. Rahangnya memanjang, otot-ototnya menegang. Dalam sekejap, tubuh Jungkook berubah menjadi sosok serigala besar. Matanya yang bersinar merah seperti bara api, siap mengantarkan Dahyun menuju tempat aman dengan kekuatan yang tak tertandingi.

"Jungkook, fokus. Kita tak bisa kehilangan kendali sekarang," Namjoon memperingatkan.

Jungkook mengangguk pelan, menahan gejolak amarah yang bergejolak di dadanya. Dia tahu, setiap detik adalah pertarungan untuk menjaga kesadarannya tetap utuh.

J-Hope yang berada di sisi lain, memanggil demon miliknya, **Sope**, makhluk mitologi setengah ular dan setengah burung raksasa dengan tubuh berkilauan emas. Sosoknya mengeluarkan sinar lembut tapi penuh kekuatan, seperti matahari terbit di antara malam yang penuh kegelapan. Sayapnya yang lebar bisa membawa mereka terbang cepat, sementara sisik emasnya akan melindungi mereka dari serangan apapun.

"Jangan buang waktu, Sope," ujar J-Hope singkat namun penuh arti. Sope mengeluarkan desisan tajam, seolah memahami bahwa setiap detik yang hilang bisa berujung pada kehancuran.

Sementara itu, Jin berdiri dengan tenang di tepi kelompok. Ia menggenggam kristal kecil yang bersinar lembut dari dalam sakunya. Dengan sentuhan lembut, ia memanggil **Unicorn**-nya. Dalam kilatan cahaya yang menyilaukan, muncul sosok anggun seekor unicorn putih dengan tanduk emas berkilauan. **Demonnya**, dengan aura keagungan yang tak tertandingi, siap membantu mereka melintasi apapun yang menghalangi jalan.

Nine Tailed and The Seven Knights Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang