13

2.6K 677 114
                                    

Persis seperti mimpi Junghwan, mereka sekarang berada di rumah sakit. Dengan kasus yang sama, kepala Junghwan bocor. Hyunsuk dan Jeongwoo merasa ganjal dengan kejadian ini

Ingatlah bahwa Hyunsuk dan Jeongwoo saja yang mengetahui tentang mimpi Junghwan

"Woo, nyadar gak sih sama kejadian ini?" tanya Hyunsuk setengah berbisik pada Jeongwoo. Beruntung Jeongwoo duduk di sebelah Hyunsuk

Jeongwoo melirik Hyunsuk sekilas, "Nyadar kak, persis kan sama mimpinya Junghwan?"

Hyunsuk mengangguk dengan pasti. Jeongwoo memikirkan hal yang sama dengan Hyunsuk

"Kok bisa ya? Kenapa Junghwan mimpi gitu? Apa ada sesuatu?" tanya Hyunsuk dan Jeongwoo menggelengkan kepala tidak tahu

"Gak usah terlalu dipikir, kak. Mimpi itu bunga tidur," jelas Jeongwoo, namun Hyunsuk masih saja merasa takut. Jika mimpi Junghwan menjadi kenyataan, bagaimana?

"Kalian bisikin apa sih? Ada yang disembunyikan dari kita?" pertanyaan Mashiho yang sedikit sarkas ia tujukan pada Hyunsuk dan Jeongwoo. Kedua pria itu menggeleng pelan dan berusaha tutup mulut. Mashiho memandang mereka tak suka

"Ck! Jangan ada rahasia! Kalau ada sesuatu yang menyangkut kita semua, itu bilang," kesal Mashiho, Jeongwoo merasa ini semua pasti sebuah pertanda

"Andai saja ada Jihoon, lo pasti sudah dimarahin, Mashi," sahut Yoshi yang sedari tadi hanya diam. Mashiho hanya mencebikkan bibirnya kesal

"Cih, kalau gak suka ya sudah dong. Jangan mancing emosi!" jawab Mashiho

"Lo yang mancing emosi!" mereka semua kini merasa waspada, Yoshi membentak Mashiho. Ini pertanda kalau tidak dilerai, mereka akan bertengkar

"Gak usah tengkar! Jangan memperkeruh suasana!" semua pasang mata menoleh ke samping kanan. Ada Asahi dan juga Jaehyuk disana

"Ck! Males gue," Mashiho beranjak dari duduknya ingin meninggalkan mereka. Namun dengan cepat, Jaehyuk memegang lengan kiri Mashiho, melarangnya pergi

"Lepasin gue!" bentak Mashiho, Jaehyuk hanya diam dengan ekspresi datarnya

"Lo tuli? Lepasin gue!!" Mashiho memberontak, berusaha ia melepas genggaman tangan Jaehyuk di lengannya. Namun Jaehyuk semakin menggenggam erat hingga pria yang lebih pendek darinya itu meringis kesakitan

"Kita disini mau bahas hal penting," Jaehyuk bersuara, mengalihkan pandangannya pada Mashiho dan menatap teman temannya. Mashiho awalnya tidak peduli, dia tetap ingin pergi

"Haruto, jelasin bagaimana lo bisa nemuin Junghwan pingsan dengan keadaan kepala bocor?" pertanyaan to the point dari Jaehyuk membuat semua pasang mata menatap kearah remaja tinggi kelahiran 2004 itu

Haruto sedikit terkejut, "Apa? Kenapa jadi gue?"

"Tinggal jawab, apa susahnya?" tegas Asahi

Melihat dan mendengar itu semua, membuat Mashiho terdiam. Dia jadi mengurungkan niatnya untuk pergi. Sepertinya topik bahasan kali ini seru

"Gue nemuin dia kesakitan sambil megangin kepalanya. Habis itu dia pingsan," jelas Haruto, mereka menatap ragu padanya. Penjelasan yang diberikan Haruto kurang jelas dan kurang detail

"Lebih jelas lagi," ucap Jaehyuk, Haruto menatapnya kesal

"Itu sudah jelas! Lebih jelas gimana lagi? Kan gue gak sadar,"

"Gak sadar?" gumam Asahi, Haruto meneguk salivanya kasar. Dia merasa gelisah, dia ingin mengumpat sekarang. Kenapa dia harus salah bicara? Kalau sudah begini, pasti mereka akan semakin curiga padanya

"Kenapa sih masalah ini harus diperpanjang? Junghwan sudah ditangani, kan? Ya sudah, beres! Kenapa kesannya malah menginterogasi gue gini?" kesal Haruto tidak terima

"Karena lo yang pertama kali nemuin Junghwan," tegas Jaehyuk, Haruto lelah. Harus bagaimana lagi dia meyakinkan teman temannya

"Kak, bukan berarti gue yang pertama nemuin, gue juga yang mukul dia,"

"Kita gak pernah bilang kalau lo yang mukul Junghwan. Jadi, lo bongkar kedok sendiri?" tanya Jeongwoo yang sedari tadi diam menyimak

"To, kenapa lo lakuin itu?"

"Bukan gue!! Gue gak ngelakuin itu semua!" teriak Haruto kesal

"Gue gak bisa gak curiga sama lo," sahut Jaehyuk

"Jangan bilang lo self report?!" pertanyaan dari mulut Hyunsuk membuat Haruto menatap tajam padanya

"Kak, ini bukan game. Gue gak pernah ada niatan buat mukul dia, kak. Dia adik gue. Gak mungkin gue ngelakuin itu," suara Haruto berubah lirih, ekspresinya menunjukkan dia benar benar frustasi

"Apa gue salah? Gue yang nemuin dia dan manggil kalian semua. Kalau gue gak ada dan gak nemuin dia dalam kondisi kayak gitu, kita gak bakal tahu gimana kondisi Junghwan sekarang," bentak Haruto, sungguh dia lelah. Kenapa harus dia yang dicurigai? Hyunsuk yang melihat itu merasa kasihan, Haruto seperti orang yang benar benar pasrah

"Kita gak ada waktu buat muji lo sebagai pahlawan,"

"Gue gak butuh dipuji!!!" teriak Haruto, menyangkal omongan Jaehyuk. Seketika semua menjadi diam. Antara kasihan dan masih terus curiga

"Gue gak sadar waktu itu...gak sadar..." lirih Haruto sembari terus menunduk. Tubuhnya gemetar hebat

"Terserah lo mau bilang apa, yang pasti kita masih curiga sama lo," final Jaehyuk lalu setelahnya ia pergi meninggalkan mereka yang masih diam termenung

Haruto masih sama, dia hanya diam

Junkyu yang melihat itu merasa sangat iba. Dia kasihan dengan Haruto yang diperlakukan seperti itu. Haruto hanya remaja biasa yang butuh kebahagiaan dalam hidupnya. Tidak seharusnya dia melakukan itu semua, apalagi atas kehendak pihak lain

"Kyu, lo benci sama Haruto? Tatapan lo sinis banget ke dia," bisik Yoshi pada Junkyu. Junkyu menggeleng pelan

"Gue gak benci sama Haruto. Gue cuma benci sama makhluk di belakang Haruto,"





























 Gue cuma benci sama makhluk di belakang Haruto,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto kenapa tuh :)

selamat berpuasa bagi yang menjalankan♡︎





























voment ya kak, jangan jadi siders

Come to Me - treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang