30

2.1K 600 50
                                    

Jangan lupa vote dan comment -!

-

Mashiho berjengit kaget. Pria itu menoleh ke belakang dengan cepat. Pintu kamar Haruto tertutup. Mashiho hanya berdiri diam. Dia hanya memandang pintu berbahan kayu itu dengan heran

Mashiho pikir mungkin saja ada angin yang lumayan kencang sehingga pintu kamar Haruto tertutup. Bisa saja, kan? Tapi dugaan buruk tetap bersarang di pikiran Mashiho. Bagaimana jika ada yang iseng dengannya?

Dengan gerakan cepat, Mashiho membuka pintu kamar Haruto. Mashiho hanya berharap semoga tidak ada yang menguncinya dari luar. Jika dipikir kembali, tidak mungkin angin kencang bisa menutup pintu secara tiba tiba, karena Mashiho sudah menutup jendela kamar terlebih dahulu

Ceklek

Mashiho bisa bernapas lega. Pintu kamar ternyata masih bisa dibuka. Ia berdiri di depan pintu, menatap sekitar. Lumayan gelap dan sepertinya hanya ada dia sendiri di lantai dua rumah mereka

"Gelap banget dah," gumamnya, tangannya meraba dinding berusaha menekan sakelar yang ada di dekat kamar Haruto agar lampu bisa menyala

Ctak

Kini lampu menyala begitu terang. Mashiho bersyukur karena lampunya masih berfungsi. Diluar hujan begitu lebat dan terkesan gelap karena mendung yang tebal. Bisa saja kan pihak PLN memutus sambungan listrik untuk berjaga jaga terjadinya hal tidak menyenangkan

Mashiho melangkah keluar. Ia berniat untuk menuruni tangga menuju lantai satu. Karena ia rasa, teman temannya berada di bawah. Dia tidak mau ada di lantai dua sendirian karena sejak tadi Mashiho merasakan aura tidak menyenangkan disana

Namun baru beberapa langkah dia berjalan, ruangan yang semula terang benderang kini berubah menjadi mencekam. Gelap dan hampir tidak terlihat apapun disana

"Ck! Mati lampu sialan!" gumam Mashiho. Ia tidak bisa melihat lebih jelas apa yang ada di sekitarnya. Ingin menyalakan senter, namun letak senter ada di kamarnya. Ponselnya pun entah ia letakkan dimana

"Kak!!!!" Mashiho lagi lagi terkejut karena mendengar suara teriakan Asahi. Laki laki itu panik, dengan langkah cepat dia berusaha menuruni tangga. Namun entah kenapa, ada hal janggal yang dialaminya

Mashiho terdorong ke depan dan berguling di puluhan anak tangga. Lalu berakhir dengan kepala yang membentur lantai dan darah mulai merembes membasahi rambut berwarna ungu mudanya

Darah mulai membanjiri lantai rumah, kedua mata Mashiho masih terbuka lebar. Sebagian wajahnya penuh dengan darah dan tulang kepalanya seperti ada yang patah

Raut wajah Mashiho sangat menyimpan kesedihan

Mashiho tidak mau mati sekarang. Ada satu teka teki yang hanya dia ketahui dan harus dia pecahkan

Mashiho tidak mau...





















....mati




































































"Kak!! Mashi!!!!"

Suara teriakan Asahi membuat semua orang menghampirinya. Asahi yang pertama kali menemukan Mashiho tidak sadarkan diri di bawah tangga kini berteriak histeris

Semua menghampiri Asahi dengan wajah panik. Mereka tidak menyadari keberadaan Mashiho karena kondisi rumah yang gelap. Ketika Asahi menyorot tubuh Mashiho menggunakan senter, barulah mereka tahu kenapa Asahi sepanik itu

Come to Me - treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang