37

2.1K 598 235
                                    

Vote dan comment kak

Warning!

More than 2000 words :D

-

Di tengah ia melamun, sebuah suara hantaman membuat Asahi segera tersadar. Dia menatap bingung ke sekitar. Hawa disana mendadak begitu mencekam, angin berhembus begitu kencang karena jendela kamar yang terbuka

Cipratan air hujan mulai masuk membasahi lantai kamar. Asahi menyadari jika Junghwan tak ada disana

"Junghwan?" panggil Asahi sembari berdiri. Dia menatap ruangan kamar yang sedikit gelap. Tidak ada tanda tanda Junghwan ada disana

Kini Asahi semakin kalut. Perasaan khawatir mendadak muncul menyerang pikirannya. Dia takut jika Junghwan juga menjadi korban

Asahi berjalan menuju jendela, tempat dimana tadi Junghwan berada. Ia berjalan dengan susah payah, rasa perih semakin menjalar di perutnya yang sepertinya semakin robek jika ia bergerak sedikit saja

Ingin rasanya Asahi menangis, namun yang ia lakukan hanya berusaha tegar dengan wajah tanpa ekspresi yang ia tunjukkan. Tangannya masih setia menekan luka di perutnya yang semakin banyak mengeluarkan darah

"Jung...Junghwan?!" pekik Asahi ketika dia menunduk kebawah dan disana ada Junghwan yang tergeletak lemas dengan badan penuh darah

Asahi menutup mulutnya menggunakan tangan, ia sangat amat terkejut. Wajah Junghwan seolah tidak bisa lagi dikenali. Wajah tampan itu berlumurkan darah segar yang tercampur dengan derasnya air hujan

Asahi sudah sangat yakin Junghwan tak bisa selamat dengan kondisi tubuh yang sangat mengenaskan

Tubuh Asahi gemetar hebat. Dia berusaha menahan emosi dalam dirinya dan juga menahan rasa sakit di perutnya. Asahi berusaha se-tegar itu menghadapi cobaan yang menimpanya, bahkan menimpa teman temannya

Asahi masih diam terpaku di depan jendela. Hawa dingin dan lembab yang disebabkan air hujan yang turun terus menerus tanpa henti, tak membuat Asahi merasa kedinginan

Dia melamun, memikirkan bagaimana reaksi Jaehyuk jika ia tahu Asahi tak bisa melindungi Junghwan

Kini kekhawatiran Asahi beralih ke Jaehyuk. Pria itu belum kembali setelah 6 menit berlalu. Asahi ingin menyusulnya, setidaknya dia bisa bersama Jaehyuk sekarang dari pada harus seorang diri

Asahi berbalik, ingin keluar kamar menghampiri Jaehyuk. Namun entah datang dari mana, sosok Doyoung yang selama ini ia hindari berdiri tepat di hadapannya

Asahi sangat terkejut, bahkan hampir terjungkal ke belakang. Beruntung Asahi bisa menyeimbangkan tubuhnya. Jika tidak, Asahi mungkin akan bernasib sama seperti Junghwan

Doyoung menatapnya dengan tatapan tajam. Senyum yang mengerikan ia tunjukkan. Asahi menelan salivanya kasar. Sakit di perutnya belum hilang, Asahi harap Doyoung tak akan membuat sesuatu lebih dari itu

"Lo ceroboh karena lupa kunci pintu kamar, kak Asahi," suara itu menginterupsi pendengaran Asahi. Pria Jepang itu hanya diam sembari terus melangkah ke samping agar bisa lepas dari jebakan Doyoung

Asahi memang ceroboh, dia lupa untuk mengunci pintu kamar. Dia berpikir, nanti Jaehyuk bisa segera masuk setelah mengambilkan obat untuknya. Namun tebakan Asahi salah. Bukan Jaehyuk yang masuk, melainkan Doyoung

"Mau apa?" hanya itu yang dapat Asahi katakan di tengah kegelisahannya. Doyoung menunjukkan kekehan kecilnya

"Gue mau nyawa lo," Doyoung mengucapkannya dengan nada santai, namun isi kalimatnya membuat Asahi tidak bisa bernapas dalam beberapa detik

Come to Me - treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang