FFG | Chapter 4 - Fight for

564 54 0
                                    

Hola, Deriders ....

Jam berapa kalian baca chapter ini?

Di sini lagi PPKM, di daerah kalian pasti juga. Tetap semangat ya, guys! Yang paling penting tetap jaga kesehatan masing-masing.

Happy reading ....

______________________________________

Ruby's penthouse. New YorkUSA. 08:09 PM

Ruby berdiri menghadap kaca besar yang menampilkan pemandangan kota New York dari bangunan atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruby berdiri menghadap kaca besar yang menampilkan pemandangan kota New York dari bangunan atas. Lampu jalan, lampu dari toko-toko yang berkelap-kelip, kendaraan yang berlalu lalang, juga para pejalan kaki yang sesekali berhenti untuk tertawa keras bersama temannya atau sekadar mampir membeli street food.

Ruby mendengkus pelan sebelum menyesap anggur merah favoritnya. Percakapan dirinya dengan Nyonya Tania Mervada tadi sore kembali berputar di dalam kepala. Sampai detik ini Ruby masih belum menyangka kalau Luiz ternyata adalah putra David Mervada. Bisa-bisanya dia tertipu dan tidak mencari tahu latar belakang asli pemilik nama Luiz Dexter—atau lebih tepatnya, Luiz Dexter Mervada.

Flashback on,

Interkom di atas meja kerja Ruby berbunyi. Gadis yang tengah berkutat dengan sebuah berkas dan layar laptop tersebut terpaksa menghentikan gerakannya. Langsung saja dia mengangkat gagang interkom dan menempelkannya ke telinga.

"Selamat sore, Ms. Tyson. Maaf mengganggu waktunya. Saya ingin memberitahu kalau saat ini Mrs. Mervada sedang berada di lobby dan ingin menemui Miss. Namun, sebelumnya belum membuat janji temu. Apa Miss ingin menerima kunjungan beliau?"

Kening Ruby berkerut bingung setelah mendengar penjelasan Gracia. Rasanya sungguh aneh mendengar Mrs. Mervada datang menemuinya mengingat perusahaan mereka tak pernah menjalin kerja sama, pun tidak begitu mengenal secara personal. Hanya sebatas tahu sebagai sesama pebisnis.

Karena penasaran akhirnya Ruby memutuskan untuk menerima kunjungan tersebut. Siapa tahu ada sesuatu penting yang hendak disampaikan, walaupun sangat terasa janggal.

Selagi menunggu, Ruby melanjutkan kembali pekerjaannya yang sempat tertunda. Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu diketuk dari luar. Ruby pun mengizinkan masuk.

Pintu terbuka dan seseorang memasuki ruangannya. Segera saja Ruby bangkit dari duduknya dan menampilkan senyum sopan.

Wanita paruh baya yang dikenal bernama Tania Mervada lantas menyapa, "Selamat sore, Ms. Tyson."

FIGHT FOR GRAY | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang