FFG | Chapter 17 - Three times

450 60 2
                                    

Hai!
Sedang apa kamu saat membuka chapter ini?

Oh, ya! Aku ingin menyarankanmu untuk membaca chapter ini sambil mendengar musik di atas. Biar lebih nge-feel saja.

And, sebenarnya chapter ini keluar dari outline. Cuma ya sudahlah ....

Lumayan panjang. Bisa bikin kalian ngos-ngos-an. Jadi, boleh dong aku todong vote dan comment-nya. Wkwkwk ....

Happy Reading ....

______________________________________

Playlist : Sam Smith - Too Good At Goodbye

🍁🍁🍁

"Mengapa Roseanne tidak bisa pergi dari Anda? Memangnya Anda siapa?" tanya Luiz dengan nada tajam. Dia tidak peduli jika dia tengah berlaku tidak sopan pada orang yang lebih tua.

"Bukankah seharusnya saya yang menanyakan hal itu? Anda siapa? Mengapa ikut campur dalam urusan kami?" Marvel Hugo balik bertanya. Tatapannya menunjukkan ketidaksukaan.

"Saya kekasih Roseanne," ungkap Luiz.

Seketika pria paruh baya itu terkekeh sinis, lalu memandang Luiz remeh. "Kekasih yang tidak berguna maksud Anda?"

Belum sempat Luiz buka suara, Lizzy lebih dulu menyela. "Luiz, ayo kita pergi dari sini!" ajaknya. Lizzy bahkan sudah mencengkeram lengannya dengan sebelah tangan yang bebas.

Marvel Hugo menyeringai setelah meneliti penampilan Luiz yang masih memakai baju chef. "Pantas saja Rose berlari pada saya karena nyatanya Anda tidak mampu mencukupi kebutuhannya."

Luiz sama sekali tidak membalasnya. Dia justru menatap kekasihnya lekat, mengamati raut panik yang tercetak jelas di wajah cantik itu. Hingga mau tidak mau timbul kecurigaan dalam diri Luiz. Dia berusaha mencerna kalimat yang dilontarkan oleh Marvel Hugo baik-baik sampai memunculkan sebuah kesimpulan yang sulit diterima.

"Luiz ...."

"Kamu bersamanya?" todong Luiz langsung. Berharap Lizzy mengelak dan berkata 'tidak'. Sayangnya yang keluar dari bibir perempuan itu justru permohonan agar tidak salah paham dan Luiz mulai muak. "Sebenarnya ada hubungan apa antara kamu dan Mr. Hugo?"

Lizzy menelan saliva kasar. "Dia ...."

"Kami memang bersama jika itu yang ingin Anda ketahui," celetuk Marvel Hugo.

Lizzy refleks mendelik pada pria paruh baya itu.

Tetapi, Marvel Hugo belum menyerah. Pria yang rambutnya sudah sedikit beruban itu kemudian berbalik dan sedikit mencondongkan tubuhnya ke dalam mobil yang pintunya memang terbuka sedari tadi. Dia lalu mengeluarkan sebuah tas yang sangat dikenali Luiz.

Tubuh Luiz menegang, begitu pula dengan Lizzy.

"Mungkin uang-uang ini bisa menjawab semuanya," ujar Marvel sembari mengeluarkan beberapa gepok uang dari dalam tas.

FIGHT FOR GRAY | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang