FFG UPDATE!!!
Chapter ini lumayan panjang, jadi boleh dong minta vote dan komen yang banyak di lapak ini. Biar akunya juga tambah semangat.
Anyway, bantu tandai TYPO juga, ya. Hehehe ....
Happy Reading ....
______________________________________
Match 65 Brasserie. New York—USA. 12:57 PM
Ruby tahu kalau kenekatannya siang ini sama saja dengan mendatangi bom waktu. Namun, dua hari berturut-turut dia kesulitan tidur setelah percakapan yang dilakukannya bersama Mrs. Mervada. Rasanya ada beban berton-ton di atas pundak, membuatnya gelisah sekaligus sakit kepala. Dan hari ini adalah puncaknya. Ruby tidak bisa lagi menahan kegelisahannya terlampau lama, maka dari itu di sini dia berada—membuka pintu dapur restoran setelah memastikan sosok pria yang dicarinya ada di dalam.
Dapur tempat Luiz bekerja tidaklah luas dan besar, memudahkan Ruby dalam menemukan keberadaan pria itu. Tampaknya Luiz belum menyadari kehadirannya, sehingga mau tidak mau Ruby harus mengumpulkan keberanian untuk menyapa lebih dulu.
"Hai, Luiz. Apa aku mengganggu?"
Luiz yang tengah berjongkok di depan rak besi untuk mengecek masa kedaluwarsa beberapa bahan makanan sontak mendongakkan kepala. "Ruby?"
"Apa aku mengganggu?" tanya Ruby sambil berjalan masuk, membiarkan pintu di belakangnya tertutup sendiri.
"Tidak, hanya agak terkejut kamu berani masuk ke sini," jawab Luiz seraya bangkit berdiri.
"Oh ... itu—tadi aku menanyakanmu pada pelayan di depan, terus manajermu datang dan katanya aku bisa menemuimu di sini, berhubung restoran masih sepi dan kamu sedang tidak sibuk."
"Oh, oke. Jadi ... ada apa?"
Ruby sedikit menunduk, lalu mempertemukan kedua ujung jari telunjuknya. "Ada yang ingin aku bicarakan dan aku bingung harus mulai dari mana."
Luiz tidak menyahuti. Pria itu malah bersandar di dinding dan menyilangkan kedua tangannya.
Ruby sendiri tidak bergeming. Tiba-tiba dia dilanda rasa gugup. Padahal sebelum ke sini dia telah meyakinkan diri berkali-kali.
"Ruby?"
Ruby menghembuskan napas kasar sebelum mendongak dan menatap tepat ke manik biru milik Luiz. "Kamu tahu 'kan kalau skandal kita belum surut karena para wartawan masih berusaha menggali kebenaran?"
Luiz manggut-manggut. "He-em."
"Kukira mereka hanya mendatangiku, karena mereka tidak tahu siapa kamu dan tidak tahu tempat kerja kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT FOR GRAY | ✅
Romance⌠Spin off of the story 'Suit and Tie' | Dapat dibaca secara terpisah⌡ Pada usia muda, Ruby Alette Tyson sudah menjabat sebagai Chief Executive Officer, sekaligus seorang pengacara handal. Ruby itu cantik, pintar, kaya, berpendidikan ting...