19 (TeukChul) -2- 🔞🔞

1.6K 100 17
                                    

Beberapa bulan kemudian aku dan Heechul resmi menjadi sepasang suami istri. Kami akhirnya benar-benar memutuskan untuk bersama. Tentu saja aku berhasil membuatnya percaya padaku. Tapi bukan hanya Heechul, aku berhasil membuat kedua orang tuanya dan ayah ku percaya juga. Oh ya, aku juga sudah menyelesaikan kuliah ku. Sebelum menikah aku dan Heechul sudah mendapatkan predikat sarjana dari kampus kami, begitu pula Kangin dan Yunho.
.
.
.
Pada hari itu Kangin yang mendampingi ku, karena Yunho memutuskan untuk pergi ke Jepang untuk membantu bisnis orang tuanya.

"Sudah Hyung jangan terlalu dipikirkan." Saat ini aku dan Kangin sedang berbincang berdua sedangkan Heechul sedang dibawa oleh ayahku untuk di kenalkan pada kolega ayah.

"Tapi kenapa mendadak sekali. Dia bahkan tidak datang di hari bahagia ku."

"Mungkin ia benar-benar harus pergi. Lagipula ia juga menitipkan salam padamu. Ia ingin kau bahagia." Kangin benar-benar bisa membuatku sedikit tenang. Aku benar-benar beruntung memiliki sahabat seperti Kangin. Lalu aku tersenyum dan mengangguk padanya. Aku mengiyakan ucapannya.

Tapi, sejak saat itu aku dan Kangin tidak lagi mendapat kabar dari Yunho. Ia hilang bagai ditelan bumi. Dan aku berharap ia juga bahagia dimana pun ia berada.

Skip time.

Ini malam pertama kami sebagai suami istri. Jujur aku deg-degan, apa yang harus aku lakukan? Aku bahkan tidak sempat menikmati masa mudaku dengan berpacaran dengan siapapun karena aku sibuk oleh kuliah ku agar cepat selesai dan bisa membantu ayah di perusahaan.

Saat ini aku melihat Heechul sedang mengeringkan rambutnya. Dan sekali lagi aku katakan jika ia benar-benar cantik dari sudut manapun.

"Kau tidak tidur Teuk?" Tanyanya dengan nada santai. Hey, bagaimana bisa ia sesantai ini?

"Aku menunggumu." Jawabku sekenanya. Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal. Ini benar-benar situasi canggung bagiku. Tapi aku bisa melihat wajahnya yang bersemu. Oh, sepertinya ia tersipu dengan ucapanku.

Lalu ia berjalan ke arah ranjang, yang dimana ada aku di atasnya. Apa Heechul juga merasakan gugup yang berlebihan? Atau hanya aku?

"Memangnya kau tidak lelah?" Tanyanya. Sekarang ia berbaring disampingku.

"Tentu saja lelah." Astaga aku benar-benar gugup. Padahal kemarin aku melamarnya dengan tegas lalu kenapa saat aku sudah mendapatkannya aku malah gugup? Leeteuk ada apa denganmu?

"Ya sudah, ayo tidur. Atau kau ingin melakukannya?" Tanyanya dengan wajah yang bersemu.

Aku berdehem. "Tidak, ayo kita tidur saja. Lagipula masih banyak waktu."

Lalu kami tidur. Ini malam pertama kami.

Skip time.

Keesokan paginya, aku bangun terlebih dahulu. Lalu aku mendapati pemandangan yang indah, seseorang yang waktu itu hanya aku lihat dari kejauhan sekarang ada berada disampingku. Aku mengelus rambutnya, lalu turun ke pipinya, dan lebih turun ke bibirnya. Hah, bibirnya sangat merah dan sekarang yang ada di pikiran ku adalah bagaimana rasanya?

Aku menggelengkan kepala mencoba mengusir otak mesum ku. Lalu tiba-tiba lelaki disampingku mulai terbangun dari tidurnya dan tiba-tiba juga ia terkejut.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya dan aku bingung.

"Leeteuk apa yang kau lakukan di kamarku?" Tanyanya lagi. Dan lagi-lagi aku bingung.

Lalu ia memukul ku dengan bantal. Aku mencoba menepisnya.

"Ya, apa yang kau lakukan?" Tanyaku sambil mencoba berusaha menghentikannya.

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang