6

1.5K 117 23
                                    

Donghae sedang menunggu Eunhyuk di depan apartemen milik Eunhyuk. Ia harus menjelaskan semuanya, karena kekasihnya itu tidak juga membalas pesannya dari semalam. Jadi setelah kelasnya selesai ia langsung bergegas menuju apartemen Eunhyuk.

Eunhyuk keluar dari apartemennya, dan mendapati Donghae disana. Donghae sedang duduk di atas mobil. Sedang apa ia disana, dan tumben sekali membawa mobil. Batinnya.
Donghae melihat Eunhyuk keluar, ia melambaikan tangannya dan tersenyum.

"Sayangggg." Eunhyuk mendengus kesal, pasalnya saat itu keadaan sekitar apartemennya sedang ramai dan Donghae memanggilnya dengan suara keras. Alhasil semua orang yang sedang berlalu-lalang disana menatap mereka berdua.

"Apa yang kau lakukan disini? Dan apa ini, kau duduk di atas mobil. Astaga Kim Donghae."

Donghae mengeluarkan cengirannya. "Tolong bantu aku turun Hyuk."

"Kau bisa naik tapi tak bisa turun." Gerutu Eunhyuk tapi ia tetap membantu Donghae turun.

"Tapi aku bisa membuatmu naik-turun sayang." Ucap Donghae dengan nada pelan tepat di telinga Eunhyuk tapi sukses membuat wajah Eunhyuk memanas.

"A-apa yang kau maksud? Aku masih marah padamu kalau kau lupa." Ucap Eunhyuk dengan nada gugupnya.

"Kau memang menggemaskan. Ayo aku antar kau ke tempat kerjamu." Donghae menarik tangan Eunhyuk dengan lembut, tapi di tahan oleh Eunhyuk.

"Tidak usah, aku berangkat sendiri saja."

"Aku tidak menerima penolakan, sayang." Ucap Donghae tegas. Ia menggiring Eunhyuk ke mobilnya. Ya, hari ini ia membawa mobil karena ada yang harus ia selesaikan dengan kekasih manisnya itu.

Akhirnya Eunhyuk menurut, ia masuk ke dalam mobil Donghae. Setelah masuk, Donghae memasangkan seatbelt Eunhyuk membuat Eunhyuk menahan nafasnya ketika melihat wajah tampan Donghae dari dekat.

"Kau harus terbiasa melihat wajah ku dari dekat." Ucap Donghae ketika ia sudah selesai memasang seatbelt Eunhyuk.

Donghae menggenggam tangan Eunhyuk lalu membawanya ke bibirnya, dan ia kecup.

"Kau masih marah denganku?" Eunhyuk diam

"Semalam, setelah mengantarmu pulang aku berbincang sedikit dengan Appa. Jadi aku sedikit melupakanmu. Maafkan aku." Jawab Donghae jujur.

"Aku tidak berbohong Hyuk. Aku akan menelpon Appa jika kau tak percaya padaku." Donghae langsung mengeluarkan ponselnya, dan mencari nomor Appanya. Tapi Eunhyuk menghentikannya. Donghae menatap Eunhyuk yang tidak menatapnya.

"Aku yang minta maaf. Aku terlalu kekanak-kanakan, harusnya aku mendengar dulu penjelasanmu. Maafkan aku." Donghae langsung memeluk Eunhyuk dan sesekali ia mengecup kening Eunhyuk

"Aku hanya khawatir denganmu, Donghae." Suaranya sudah bergetar. Ia meruntuki dirinya, kenapa sekarang ia menjadi lemah.

"Hey, sudah jangan menangis. Aku tidak akan membuatmu khawatir lagi." Ucap Donghae sambil mengelus punggung Eunhyuk.

Donghae melepas pelukannya, ia menatap Eunhyuk. Perlahan ia memajukan wajahnya, ia mulai menyentuh bibir Eunhyuk dengan bibirnya. Eunhyuk memejamkan matanya, ia mulai merasakan bibir Donghae yang mulai melumat bibirnya. Donghae juga menggigit pelan bibir bawahnya, sehingga ia memekik kecil dan membuka mulutnya, Donghae mulai melesakkan lidahnya ke dalam mulut Eunhyuk, ia mengabsen semua yang ada di dalam mulut Eunhyuk, ia juga menghisap lidah Eunhyuk dan membuat Eunhyuk mengerang pelan.

Eunhyuk merasakan nafasnya menipis, ia membutuhkan pasokan nafas lebih. Ia memukul pelan dada Donghae, untuk menghentikan ciuman mereka. Donghae menghentikannya, ia menatap wajah Eunhyuk yang memerah dan bibir membengkak akibat ulahnya serta nafas yang tersengal. Donghae merasakan celananya menyempit. Ia buru-buru mengalihkan pandangannya ke luar. Bisa-bisa ia melakukan hal lebih ketika melihat wajah Eunhyuk seperti itu.

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang