20 (EunHae) /End

1K 95 4
                                    

- Donghae POV -

Halo, ini aku Donghae. Kim Donghae. Anak kedua dari tiga bersaudara. Kalian pasti tau siapa orang tua ku dan siapa kakak dan adikku. Kali ini aku akan bercerita tentang perjalanan hidupku. Terutama kisah cintaku.

Aku tumbuh di keluarga yang hangat, aku selalu mendapatkan cinta dari kedua orangtuaku, aku juga selalu mendapatkan cinta dari kedua saudaraku. Dan aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan, tapi itu tidak membuatku menjadi pribadi yang manja, aku selalu berusaha untuk mencapai sesuatu. Termasuk cintaku.

- The first time we met. -

Hari itu sehabis pulang dari toko buku, aku memutuskan untuk mengisi perutku yang sedari tadi sudah keroncongan. Aku memilih salah satu restoran di mall yang sama dengan toko buku itu—bukan bermaksud sombong, tapi mall yang sedang ku kunjungi ini adalah mall milik ayah ku. Dan sedari tadi juga manager mall selalu mengikuti ku kemanapun—mungkin ia berpikir kalau aku sedang sidak. Aku selalu menyuruh nya untuk tidak mengantarku kemanapun dan ia menyetujuinya tapi dengan syarat kalau aku butuh sesuatu aku harus bilang padanya dan dengan cepat ku iyakan—biar cepat ia pergi.

Saat ini aku sedang duduk di salah satu kursi di restoran itu, aku menunggu pelayan datang padaku dan menyerahkan buku menu mereka. Lalu tiba-tiba.

"Permisi, mau pesan apa tuan?" Aku menoleh dan mendapati sesosok laki-laki dengan senyum selembut sutra. Ia berdiri di sebelahku sambil memegang kertas untuk mencatat menu pilihanku. Oh, mungkin ia tersenyum karena ingin bersikap ramah, tapi tidak bisa denganku. Jantungku berdegup kencang ketika ia tersenyum padaku. Aku masih terdiam selama beberapa detik.

"Tuan, maaf saya mengganggu. Apa tuan belum tau mau memesan apa? Apa boleh saya rekomendasikan menu terbaik di resto kami?" Ia berbicara lagi dan berhasil membuatku tersadar dari lamunanku. Aku mengusap tengkukku dan langsung berpura-pura fokus pada menu di depanku.

"Oh, ya apa menu terbaik disini?" Tanyaku. Aku berdehem untuk mengatasi kegugupanku.

"Ya, menu terbaik kami ada takkalbi, ada bulgogi dan samgyetang." Ucap pelayan itu dengan jelas. Suaranya lembut sekali.

"Oke, saya pesan takkalbi dan satu botol Soju." Akhirnya aku memilih salah satu yang ia rekomendasikan.

"Baik tuan, silahkan ditunggu." Pelayan itu langsung pergi.

Aku menatap kepergian pelayan manis itu. Ah, siapa nama pelayan manis itu? Apakah aku harus berkenalan dengan pelayan itu? Bagaimana kalau pelayan itu sudah punya kekasih?

- Both times we met. -

Bukkkkkkkkk

"Oh maafkan aku." Aku menabrak seseorang dan membuat semua buku yang ia bawa terjatuh. Aku dengan cepat langsung membantunya membereskan buku-bukunya yang jatuh.

"Tak apa. Aku juga tidak fokus tadi." Gerakan tanganku terhenti ketika mendengar suara itu. Suara yang aku dengan tempo hari. Suara yang membuatku sedikit kecanduan.

"Ini buku.....mu" aku menatap orang itu, orang yang aku lihat di restoran itu. Yang bisa membuat aku tidak bisa tidur karena aku menyesal tidak berani bertanya siapa namanya. Dan saat ini aku bertemu lagi dengannya.

"Oh, tuan. Tuan yang di restoran waktu itu kan? Ah maafkan aku tuan, aku tidak sengaja." Ucap orang itu. Padahal aku yang menabraknya, kenapa ia yang minta maaf?

"Kau kuliah disini?" Refleks saja aku bertanya seperti itu.

"Memangnya kenapa tuan? Apa pelayan sepertiku tidak pantas ya ada disini?" Tanya orang itu padaku, tapi dengan senyum manisnya. Dan aku meruntuki pertanyaan ku.

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang