lantai tujuh

1.1K 119 9
                                    

Dua hari, aku sudah tinggal di kamar yang lebih seperti apartemen ini. Karena Dokyeom tak bisa naik ke lantai ini, aku yang terkadang mengunjunginya. Dan hari ini adalah hari minggu. Sesuai peraturan yang ada, seluruh penghuni gedung tersebut berkumpul di lapangan luas belakang gedung.

Harusnya ada 465 penghuni yang datang ke lapangan tersebut, tapi Dokyeom bilang untuk lantai 26-30 tidak wajib datang. Itu berarti aku belum yakin bahwa hari ini bisa bertemu dengan pemilik mata ini.

Aku berjalan beriringan dengan Dokyeom dan Seungkwan, si rambut pirang, memasuki area lapangan belakang gedung tersebut. Aku melihat banyak sekali orang yang berbondong-bondong untuk duduk di sebuah kursi yang sudah tertata rapi di pinggiran lapangan, mungkin ini seperti di stadion sepak bola.

Aku terduduk di barisan nomor tiga dengan Dokyeom lalu Seungkwan disebelahku. Kami menunggu semua kursi terisi penuh. Yang pasti orangnya lebih dari 400 orang. Seungkwan juga bilang, mungkin ada beberapa orang yang tidak datang, entah mereka izin sakit atau menjalankan misi.

Aku memperhatikan sebuah panggung yang berukuran sekitar sepuluh meter di tengah lapangan tersebut, di sana berdiri laki-laki yang tidak aku tahu siapa.

"Dokyeom-ah, dia siapa?"

Tanyaku lirih sembari memandangi laki-laki yang sedang berkutat dengan mic di tangannya.

"Namanya Dino, dia penghuni di lantai 22. Memang dia yang biasa menjadi pembawa acara, jika Seungkwan tidak mau."

"Huh?"

Aku mengernyitkan dahiku lalu menoleh ke arah Seungkwan yang hanya tersenyum kaku. Aku kemudian kembali menoleh ke arah pria yang bernama Dino itu, kini ia sedang mengecek sound pada mic yang ada di tangannya.

"GOOD MORNING EVERYONE!!"

Suaranya melantang keras di setiap speaker yang ada di sisi lapangan tersebut, banyak orang yang menjawab sapaan Dino itu tapi ada juga yang hanya terdiam.

"Hari ini kita ada perkenalan special, tapi sebelum itu, kita panggil dulu our Flavios!!"

Selesai dengan kalimatnya, tepuk tangan ricuh dan teriakan dari ratusan orang terdengar dengan jelas di telingaku.

"Siapa Flavios?"

Tanyaku pada Dokyeom.

"Aku pernah cerita padamu tentang tujuh orang terkuat di gedung ini kan? Mereka disebut Flavios."

Aku mengangguk mengerti.

"Dan kau akan menjadi salah satunya setelah upacara nanti."

"Apa maksudmu? Aku?"

"Tck, aku kan sudah pernah bilang, bahwa pemilik kekuatan bulan itu pasti menjadi salah satu dari mereka. Dan kau satu-satunya yang memiliki kekuatan itu."

Jelas Dokyeom panjang lebar. Aku tak mengira bahwa aku akan menjadi bagian dari mereka. Terserah, aku tidak peduli. Kini aku berpikir apakah salah satu dari orang yang disebut Flavios itu ada juga si pemilik mata ini? Aku harap ia salah satu dari mereka.

"Oh, membicarakan mengenai kekuatan, aku penasaran dengan kekuatanmu Dokyeom-ah, Seungkwan juga."

"Suara."

Jawab Dokyeom.

"Kau jangan pernah mendengarkan Dokyoem bernyanyi, atau kau akan tidur lebih dari lima hari."

Kini Seungkwan yang melanjutkannya. Aku tidak tahu bahwa nyanyian Dokyeom bisa membuat orang tidur sampai lima hari. Terlebih lagi, aku tahu ia suka bernyanyi dan ketika SMA dulu tak ada yang terjadi. Ah, memang, setelah kau masuk ke gedung ini semuanya berubah menjadi hal-hal aneh.

Hëna e DiellitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang