Chapter 9

1.5K 315 64
                                    

Mungkin ada yang masih kurang paham, gimana sih 'retakan' ditangan nem itu?

Nah, coba liat gambar diatas, tepatnya dilengan nem.

Yap, seperti itulah ilustrasinya~

Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

-----------Σ (゚Д゚;)-----------

Setelah melewati berbagai macam rintangan, akhirnya kami sampai disebuah lorong rumah sakit. Tapi...

"Mono~ kenapa kau mematikan senternya? Aku tidak bisa melihat apa-apa."

Disini terlalu gelap. Sial- rumah sakit yang terang saja sudah menyeramkan. Apalagi sekarang, yang tidak ada penerangan sedikitpun selain senter.

"Maaf, aku hanya mengecek senternya sebentar." ucap mono sambil menyalakan senternya kembali. "Ayo!"

Tiba-tiba ia terdiam saat melihatku dan six.

"Mono? Ada apa?" tanyaku.

Kenapa mono terdiam seperti itu? Jangan-jangan ada sesuatu dibelakangku dan six?!

Bukannya memberitahuku, mono malah mengarahkan senternya ke arah kami.

"Hei, jangan mengarahkan senternya padaku! Mono, silau!" six menghalangi pandangannya dengan tangan kirinya. Aku sendiri berpaling kearah lain sambil mengeratkan gandenganku ditangan six. Sebenarnya ada apa dengan mono?

"Lepaskan tangan [name], six." ucap mono.

...Hah?

Bukannya aku yang menggandeng six?

"Uhh... Mono!"

Aku segera melepaskan tangan six. Daripada mereka bertengkar lagi, lebih baik aku yang mengalah.

"Kalian berdua, jangan bertengkar. Sebaiknya kita segera pergi dari sini." ucapku menenangkan. Kalau saja tempatnya tidak menyeramkan, mungkin aku tidak akan tergesa-gesa seperti ini.

Ditengah perjalanan kami, mono mendadak menggenggam tanganku, "[Name], kau takut, ya?" tanyanya sambil mengarahkan senter kedepan, "Dari tadi tanganmu gemetar."

Eh? Ternyata mono sadar. Aku tertawa canggung, "Iya. Kau benar. Dari dulu aku memang takut dengan gelap."

Tiba-tiba mono berhenti berjalan. "[Name]..."

"Ya?" jawabku, menoleh dengan heran.

Mono meraih paper bagnya. Lalu ia angkat dengan perlahan, sampai memperlihatkan seluruh wajahnya.

Senyuman manis tercetak jelas disana, mono pun menatapku sambil berkata, "Tenang saja. Aku disini bersamamu."

...Aku sampai tidak bisa bernafas.

MONO?! KENAPA?!! KENAPA MONO--?!!

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARTGEJIEKEHEKDISHSKDUK!!!!!!!

[Name], jangan pingsan! Jangan mati sekarang! Ingatlah bahwa hidupmu masih ada beberapa jam lagi, [name]!

Sekarang aku sadar, ancamanku bukan hanya hologram dan monster didunia ini. Tapi wajah monolah yang paling berbahaya!

I'm With U (Little Nightmares x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang