"Katakanlah ini hanya sebuah mimpi."
.
.
."Sepertinya hubungan kita cukup sampai disini saja, maafin gue Carrisa."
Prak
Ponsel yang tadinya sedang digunakan untuk menelpon kini jatuh terkapar dilantai, karna saking shoknya Carrisa mendengar perkataan Rafael yang memintanya putus secara tiba-tiba. Padahal kemarin-kemarin mereka berdua masih bercanda tawa dan melepas rindu walau hanya lewat telepon genggam.
Carrisa membawa kembali ponselnya lalu membalas ucapannya dengan hati yang masih tak percaya, "Raf, bercanda lo gak lucu sumpah."
"Gue gak bercanda Risa, gue serius."
"T-tapi k-kenapa Raf?" Ucapan Carrisa kini menjadi terbata-bata.
"Sebenernya gue juga bingung, tapi gue kasian sama lo karna kita hanya bisa
ldr-an dan gak bisa ketemu langsung layaknya seorang kekasih. Berat bagi gue buat ngelepasin lo, tapi gue mau gimana lagi. Papa gue masih koma disini dan gue juga gak bisa ngejagain lo disana."Air mata mulai membasahi pipi Carrisa, ia tak menyangka bahwa hubungannya dengan Rafael berakhir begitu saja. Rasanya kini semua telah hancur, tak ada lagi rasa bahagia.
"Gue.. gue gak apa Raf meski ldr-an, jika gue punya uang banyak pasti gue susulin lo ke Amerika Raf, namun apa lah daya gue cuma siswi SMA. Raf, pliss gue mohon jangan sampai kita putus... hiks..hikss."
Disisi lain, Rafael kini tengah menahan tangis. Ia tak mau Carrisa mendengar tangisannya dan itu akan membuatnya semakin sakit hati dan bersalah. Ia mencoba untuk tegar demi sang Papa yang tengah koma disini, hanya Papanya lah anggota keluarganya sekarang.
"Tolong ngertiin gue Risa, gue sayang sama lo bahkan sampai kapan pun. Tapi gue gak mau liat lo sendiri disana tanla ada yang jagain lo. Maafin gue, maafin gue yang bodoh ini. Gue mau waktu gue kembali nanti dan entah kapan itu, gue harap lo bahagia. Makasih atas warna yang lo berikan dihidup gue, i love you."
Tut tut tut...
Telpon dimatikan secara sepihak oleh Rafael membuat Carrisa menjadi menangis sekencang-kencangnya, ia tak tau bagaimana nanti ia tak lagi bersama dengannya. "Kenapa! Kenapa mesti kaya gini sih Raf! Huhuhuhu... hiks..hiks.."
Carrisa membenamkan wajahnya kesela-sela bantal, dan tangannya memukul-mukul kasur dengan kasar.
Frustasi?iya, sakit hati?iyalah masa enggak. Bayangin aja lagi sayang-sayangnya eh diputusin secara sepihak, sakit pake banget malah. Trus orang yang jadi pacarnya kita tampan lagi kek cha eunwoo kan sayang banget wkwk.
Semejak kejadian itu, Rafael tak pernah lagi menelpon atau mengirim pesan. Hidup Carrisa kini sunyi, tak ada lagi yang menanyainya kabar, tak ada lagi yang selalu bernyayi untuknya walau lewat ponsel.
Carrisa pov
"Aduh mata gue bengkak. Gimana dong mana sekarang udah jam setengah tujuh." Sekarang gue sedang melihat pantulan diri gue dicermin, dan hendak pergi kesekolah.
Gimana enggak bengkak, semaleman gue nangis gak berhenti-berhenti coba ya pantes gue jadi kek gini. "Masa gue harus pake kacamata item kesekolah? Tapi boleh gak ya pake kacamata item kesekolah? Tapi gue malu kalo sampe warga sekolah tau mata gue kek gini ntar gue diketawain lagi ah kan gak lucu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Over You
Fanfiction[•TAMAT•] Carrisa seorang gadis cantik yang memiliki rahasia konyol yang pastinya akan membuat siapa saja orang yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak. Suatu hari Carrisa terpaksa pindah sekolah karna bisnis atau pekerjaan orang tuanya. Dan rahasi...