"Fokus makan dulu, Milka. Lihat handphonenya bisa nanti," tegas Miko setelah berulang kali melihat Milka memakan fettucini carbonara sambil memegang ponselnya.
Ponsel berlogo apel itu Milka letakan di pojok meja. "Maaf, Milka buat Miko nggak nyaman."
Miko memang tidak nyaman melihat Milka yang bolak-balik mengecek ponselnya, tapi Miko lebih tidak nyaman melihat sorot mata Milka yang berkabut seraya menyuap makanannya dengan lemas.
"Miko nggak marah, cuma khawatir Milka tersedak karena fokusnya terbelah," kata Miko.
"Memang kenapa Milka lihat handphone terus?"
"Ada masalah untuk fashion show minggu depan," ucap Milka dengan nada frustasi. Miko menaikkan kedua alisnya, meminta penjelasan lebih lanjut.
"Tiga model mendadak membatalkan kontrak yang sudah dibuat karena berbagai alasan," kata Milka lemas.
"Bukannya ada hukuman kalau membatalkan kontrak tiba-tiba?" tanya Miko kemudian menyuapkan sendok terakhir makanannya.
Milka mengangguk sebagai jawaban dan berkata, "Mereka harus bayar kompensasi 3 kali lipat dari perjanjian dan mereka langsung setuju."
"Terus gimana?"
"Mau tidak mau, Milka harus cari model baru," ucap Milka murung, "tapi, masalahnya susah cari model profesional dengan waktu yang singkat"
Miko menggenggam tangan Milka dan mengelus punggung tangan mungil itu dengan ibu jarinya. "Miko yakin pasti Milka bisa melangsungkan fashion show pertama Milka dengan lancar."
"Amin." Bibir Milka mulai membentuk lengkungan ke atas berkat dukungan Miko.
"Kalau Milka butuh bantuan, Miko pasti akan membantu Milka semaksimal mungkin."
"Terima kasih Miko."
Author Note:
Wah, bau-bau konflik hihihiSenin, 24 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Vex
Short Storyvex /veks/ (v.) make (someone) feel annoyed, frustrated, or worried, especially with trivial matters. [Book Two of #ChessyCringeSeries] 2021 © teenymeow