"Ada apa, nih? Dari tadi senyum-senyum sendiri," tanya Bunda kemudian melahap kue pancong coklat yang dibelikan oleh Milka.
"Aku lagi lihat-lihat venue," jawab Miko excited.
"Venue buat apa?" tanya Bundanya lagi.
Miko mendekatkan kursi ke ranjang bunda dan berkata, " Miko sama Milka sepakat untuk menikah."
Bunda membulatkan mata dan menutup mulutnya. Sangat kaget sekaligus senang dengan ucapan Miko. "Serius?!"
Miko mengangguk mengiyakan bundanya.
"Kamu harus mulai persiapan dari sekarang! Ini bunda kasih kontak WO temen bunda. Bunda juga banyak kenalan katering yang enak-enak. Kalau venue bisa pake hotel kita yang di Bali."
Dia senang melihat bundanya bersemangat setelah sebulan terakhir bundanya yang kehilangan semangat hidup ketika mendengar bahwa suaminya telah meninggalkan ia.
"Makanya Bunda harus cepet sembuh. Kita akan mulai planning kalau Bunda sudah sehat lagi."
Bunda hanya mengangguk setuju dan menatap anak semata wayangnya itu.
"Sekarang kamu harus berpikir lebih dewasa karena kamu akan menjadi pemimpin keluarga. Hargai istri dan anak-anakmu nanti di masa depan. Jangan mentang-mentang kamu kepala keluarga, kamu merasa paling tinggi dan benar. Ingat, kunci keharmonisan adalah komunikasi."
Miko mengangguk kecil setelah mendengarkan pesan dari Bundanya.
Dia tahu menjaga keharmonisan dalam keluarga memang bukan hal yang mudah, tapi ia yakin, bersama Milka mereka pasti bisa melewati berbagai rintangan yang menghadang.
Malam ini Miko habiskan untuk berpikir dan berimajinasi mengenai rencana membangun keluarga kecilnya.
Sabtu, 7 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Vex
Short Storyvex /veks/ (v.) make (someone) feel annoyed, frustrated, or worried, especially with trivial matters. [Book Two of #ChessyCringeSeries] 2021 © teenymeow